Wow, ganyangka masih ada yang nunggu cerita ini :") PLIS AKU SAYANG BGT SAMA KALIAN 😢💕
And please don't hate me after this chap, hehe
VOTE NYA JANGAN LUPA YAW
===
Jungkook menggeliat di dalam kasurnya. Ia sama sekali tidak bisa tidur. Apa yang Jung Hyun katakan di telfon barusan juga perilaku anehnya hari ini, rasanya terlalu janggal untuk diabaikan begitu saja.
Ia benar-benar ingin menghubungi Jimin, tapi dia tidak mau mengganggu waktunya bersama dengan Chaeyoung. Jungkook sempat berpikir untuk menghubungi Taehun atau Jin, namun Jungkook juga merasa tidak enak karena sudah terlalu merepotkan keduanya selama ini.
'Aku gak boleh bikin mereka khawatir lagi...' gumam Jungkook dalam hati.
Jungkook menggeleng pelan. Tidak, ini pasti hanya pikirannya saja. Mungkin yang Jung Hyun maksud rencana adalah rencana untuk menyambut dirinya setelah berpisah selama 10 tahun lebih, atau mungkin rencana menyambut ayah dan ibunya yang sedang pergi ke luar kota. Tidak mungkin Jung Hyun berniat jahat padanya, anak itu terlalu polos dan baik hati.
Dan lagi, mereka baru saja bersama kurang dari 1 minggu. Walau pun Jung Hyun ada maksud jahat padanya, Jungkook yakin itu bukanlah masalah besar. Apa yang membuat Jung Hyun begitu membencinya padahal mereka baru saja bersama kurang dari 1 minggu?
'Benar-, jangan overthingking Jungkook...jangan over thingking...'
Jungkook kembali menggeliatkan tubuhnya, berusaha sekuat tenaga untuk tidak memikirkan semua itu dan segera tidur. Besok ia memiliki jadwal dengan Hoseok untuk membahas tanggal operasinya. Hoseok bilang mereka haru melakukannya sebelum 3 hari kedepan, atau kesempatan ia untuk selamat akan hampir menuju angka 0.
Sebenarnya Jungkook tidak begitu takut akan kematian. Ia sudah melewati banyak hal yang lebih parah dari kematian itu sendiri. Yang Jungkook takutkan hanya satu, yaitu membuat seluruh orang yang sayang padanya khawatir. Kondisinya sudah tidak seperti dulu yang harus berjuang sendirian.
Kini ia sudah dipertemukan kembali dengan keluarganya, ia sudah bertemu dengan Ibunya kembali juga ayahnya, dan memiliki seorang adik kecil manis yang imut. Dan paling penting, ia sudah berbaikan dengan Jimin.
Semuanya sudah begitu sempurna. Ia sudah benar-benar bahagia. Saking bahagianya, ia tidak akan masalah jika harus mati sekarang juga.
'Tapi aku gak bisa, atau Jimin hyung dan yang lainnya akan sedih...'
Alasan Jungkook bertahan hanya satu, untuk membahagiakan orang-orang yang sudah mengkhawatirkannya selama ini. Ia hanya perlu bertahan selama yang ia bisa dan menghabiskan waktu juga membuat kenangan indah dengan seluruh keluarganya.
'Semuanya akan baik-baik saja, tidak akan ada yang terjadi...'
Jungkook mulai memejamkan matanya, sebuah senyuman kecil muncul di wajah imutnya itu. Harapan untuk dapat hidup berbahagia lebih lama lagi dengan seluruh orang yang ia sayangi semakin membesar di dalam hatinya.
Namun Jungkook sama sekali tidak menyangka, apa yang akan terjadi selanjutnya.
* * *
Jungkook membuka matanya perlahan, entah mengapa ia merasa posisi duduknya aneh. Tangannya terasa terikat kebelakang dengan kencang, dan ia sangat amat yakin kalau kini ia sudah tidak sedang berbaring di tempat tidurnya.
Situasi ini, perasaan ini, membuatnya de javu akan pada saat ia diculik.
"Ah...kau sudah bangun sayangku~?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Good bye, Hyung [Jikook]
ФанфикAwalnya keluarga Park bahagia, mereka adalah keluarga kecil yang bahagia. Sampai akhirnya hari itu datang, ketika ayah dan ibu mereka meninggal, Jimin mulai membenci Jungkook. Apa yang terjadi antara mereka? . . . "Hyung, bisakah kau berhenti benci...