Hai...
Jujur aku malu banget buat upload lagi karena aku udh SERING banget bikin kalian nunggu lama...
Banyak banget hal terjadi akhri² ini, jadi g sempet bikin..
Maaf banget
Hope you enjoy this story 😊.
.
.
Pak Kim dan seluruh tim yang lainnya memberi penghormatan yang terakhir kepada jasad Yoona sebelum di bakar. Pak Kim menghela nafasnya. Tetap saja ia merasa berat hati melakukannya. Tapi mau bagaimana lagi, bos-nya sudah memerintah, dan perintahnya bersifat mutalk.
"Ketua, apa...gak apa-apa kita gak ngasih tahu Jungkook?" tanya salah seorang pegawai.
Pak Kim menggeleng tegas. "Memang ini tidak adil, tapi kalau kita memberitahukannya soal ini, semua rencana kita akan gagal. Ingat, target utama kita itu Tuan Dae Bong, tapi sebelumnya kita harus menyngkirkan Jungkook dulu,"jelas Pak Kim.
"Baik, pak!" seru pegawai tersbeut,
Tiba-tiba saja dari arah yang berlawanan, Jung Hyun datang dengan setelan santai. Kaos polos serta celana pendek dengan alas kaki seldal. Ia juga membawa setangkai bunga mawar putih. Angggota tim yang lainnya segera memberi hormat begitu Jung Hyun datang. Jung Hyun meletakkan bunga tersebut di atas makan Yoona. Ia terssenyum.
"Eomma, jangan marah. Marahnya sama Jungkook aja, dia duluan yang mulai, bukan aku," ucap Jung Hyun penuh arti.
"Pak Kim," panggil Jung Hyun.
"Ya pak?" jawab Pak Kim.
"Kita mulai rencananya," ucap Jung Hyun tegas.
Pak Kim agak sedikit tersentak. "B-bukannya masih 1 bulan lagi pak?"
Jung Hyun menggeleng dengan senang. Ia menepuk pundak Pak Kim. "Bukannya kamu sendiri yang bilang, kalau lebih cepat lebih baik?"
Pak Kim hanya menghela nafasnya. Ia mengangguk mendengar ucapan dari bos-nya tersebut.
Jung Hyun kembali tersenyum melihat tanggapan dari sekretarisnya. Ia menepuk pundak lelaki tua itu lalu kembali berjalan menuju mobilnya.
Sesaat setelah Jung Hyun pergi, Pak Kim memerintahkan semua bawahannga untuk kembali bekerja. Pak Kim melihat layar ponselnya, ia tersenyum miris.
"Demi kalian..," lirihnya.
***
Jungkook dan Jimin keluar dari rumah sakit. Jungkook baru saja selesai pengecekkan rutinnya. Mereka berdua berjalan menuju mobil. Jungkook sedaritadi terus memperhatikan wajah Jimin. Raut wajahnya berbeda dari yang biasanya. Ia terlihat lemas, tapi ada rasa takut di matanya.
Jungkook menepuk pundak Jimin, ia mengerutkan dahinya.
"Hyung, kau kenapa sih? Cemberut mulu," ucap Jungkook kesal.
Jimin hanya menggeleng menanggapi ucapan adikknya. Jungkook mendecak kesal. Kali ini ia menjitak kepala Jimin dengan keras, yang membuat Jimin tersungkur ke depan.
"Ya! Kau kenapa sih?!" teriak Jimin kesal.
"Habis hyung daritadi diem mulu, biasanya udah pencicilan," keluh Jungkook.
Jimin tidak menjawab. Dia hanya kembali berlalu dengan perasaan kesal juga takut. Jungkook semakin dibuat kesal oleh kakaknya itu. Tidak biasanya Jimin diam saja ketika Jungkook menjitaknya. Semarah apapun dia, setidaknya Jungkook akan kena semprot semua bacotannya. Tapi sekarang bergeming pun tidak sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good bye, Hyung [Jikook]
FanfictionAwalnya keluarga Park bahagia, mereka adalah keluarga kecil yang bahagia. Sampai akhirnya hari itu datang, ketika ayah dan ibu mereka meninggal, Jimin mulai membenci Jungkook. Apa yang terjadi antara mereka? . . . "Hyung, bisakah kau berhenti benci...