Jungkook masuk ke dalam mobil Jimin. Hari ini mereka sudah berjanji untuk pergi ke rumah sakit bersama untuk pemeriksaan rutin. Jungkook mengenakan sabuk pengamannya. Jimin segera menjalankan mobilnya dan pergi ke rumah sakit.
Suasana mobil hanya diisi dengan suara musik dari radio. Jungkook tidak mau memulai perbincangan , begitu juga dengan Jimin. Keduanya hanya fokus kepada jalanan, sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Kembali lagi bersama kami! Hari ini kita akan membacakan surat² dari kalian, para pendengar. Kita mulai dari surat yang dikirim oleh Park Chaeyoung.
'Aku memiliki rasa kepada teman kecilku, tapi dia selalu menganggapku adiknya. Sering kali dia membelai kepalaku dan memelukku erat, tapi itu semua hanya sebagai seorang 'adik-kakak'. Aku sangat ingin menyatakan perasaanku, tapi aku takut. Haruskah aku mengungkapkannya?'
Wow, aku kaget kau masih bertahan dalam zona berbahaya itu. Menurutku kau sebaiknya ungkapkan saja, kalau terlambat takutnya dia sudah diambil yang lain. Lagi pula kalian adalah teman masa kecil, pasti dia pernah merasakan hal yang sama dengamu. Yah baiklah surat berikutnya...""Jungkook-ah, ini bukan Chaeyoung yang kita kenal kan?" tanya Jimin tiba².
"Hyung, nama 'Park Chaeyoung' itu banyak. Mungkin ini Park Chaeyoung BlackPink," jawab Jungkook asal.
"Ya! Aku serius!" teriak Jimin.
"Ya kalau hyung penasaran, kenapa gak telfon aja? Ribet banget," jawab Jungkook.
Jimin mengelus dadanya pelan. "Untung adek...sabar...dosa Jim, dosa..."
"Memangnya kenapa hyung nanya gitu?" tanya Jungkook balik.
"Cuman nanya," jawab Jimin singkat.
"Hyung, jangan bilang..." Jungkook menjeda kalimatnya sebentar. Dia mendekatkan badannya ke dekat Jimin. Dia menatap Jimin tajam.
"Apa-apaan sih kamu?" kesal Jimin.
"Hyung," panggil Jungkook.
"Apa?" jawab Jimin.
"Kau suka sama Chaeyoung noona kan?" tanya Jungkook.
Jimin segera menghentikan mobilnya secara mendadak, yang menyebabkan mobil² di belakangnya mulai meng-klakson sambil marah².
"YA! HYUNG, KAU GILA?" teriak Jungkook kaget.
"Kau sendiri yang membuatku kaget duluan!" balas Jimin.
"Cepat jalan hyung, mobil di belakang sudah mulai naik darah."
"Ck."
Dengan kesal Jimin kembali menjalankan mobilnya. Jungkook melihat raut wajah Jimin, dia nyaris saja tertawa. Wajah Jimin semerah kepiting rebus.
"Hyung," panggil Jungkook lagi.
"Apa lagi?" jawab Jimin ketus.
"Jujur saja, Hyung suka kan?"
"Ya! Sudah kubilang berhenti!" Teriak Jimin yang mulai kesal.
"Aaahhh, hyung salah tingkahhh. Aku telfon noona ya!"
"Ya! Jangan!"
Jungkook dengan cepat segera mengambil handphone Jimin dan menelfon Chaeyoung. Jimin hanya bisa menghela nafas melihat tingkah adiknya yang tidak tahu malu itu.
"Yeobuseyo?"
"NOONA!!! JIMIN HYUNG SUKA PADAMU!!" teriak Jungkook begitu Chaeyoung mengangkat telfonnya.
"YA! PARK JUNGKOOK!" teriak Jimin begitu Jungkook.mengucapkan kata² sakral itu.
"Mwo? Aku gak bisa denger."
KAMU SEDANG MEMBACA
Good bye, Hyung [Jikook]
FanfictionAwalnya keluarga Park bahagia, mereka adalah keluarga kecil yang bahagia. Sampai akhirnya hari itu datang, ketika ayah dan ibu mereka meninggal, Jimin mulai membenci Jungkook. Apa yang terjadi antara mereka? . . . "Hyung, bisakah kau berhenti benci...