30. Jimin Hyung

387 53 1
                                    

Yoona mengangguk ragu. Hatinya gundah. Dia takut kalau Jungkook bukan anak kandungnya, dia tidak mau lagi berpisah.

"Sekarang kau pergi, kau hanya membuat kegaduhan di sini," ucap Yoona yang terkesan mengusir suaminya.

Dae Bong tanpa diperintah langsung melangkah pergi dari ruang ICU. Yoona masih diam terpaku di tempatnya. Dia kembali memikirkan kesepakatannya dengan suaminya. Dia takut dia tidak bisa menerima resikonya. Dia benar-benar tidak mau meninggalkan anaknya lagi.

Yoona kembali duduk di kursinya semula. Ia menatap lembut pria berusia 21 tahun itu sedang tertidur lelap di kasurnya. Yoona tersenyum kecil. "Kookie-ah...eomma akan berusaha. Eomma akan berusaha untuk mempertahankanmu. Jadi berjanjilah kau juga akan kuat, nae?"

Yoona mengusap lembut punggung tangan anak sulungnya itu. Hatinya terasa sangat sakit. Dia tidak bisa terus di sini, dia butuh istirahat. Jika dia terus di sini, dia hanya akan terus menangis.

Yoona mengeluarkan hp nya. Dia menekan beberapa angka dilayar dan meletakannya di daun telinganya.

"Eomma! Kau dimana? Kenapa tiba-tiba pergi?? Eomma baik-baik saja kan??"

Yoona tersenyum kecil mendengar suara khawatir anak keduanya itu. "Eomma tidak apa. Bisa kau jemput eomma?"

"Eomma di mana sekarang? Aku akan ke sana sekarang."

"Eomma di rumah sakit ****, cepatlaj datang nak. Eomma lelah."

"Rumah sakit? Untuk apa eomma di rumah sakit?"

"Nanti akan eomma jelaskan, datang dulu ya?"

"Baik, eomma."

Yoona mematikan telfonnya. Dia beralih untuk menelfon seseorang. Dia tidak bisa membiarkan Jungkook sendirian, harus ada yang menjaganya. Jin dan Taehyung sudah pulang karena mendapat telfon kalau orang tua mereka baru saja pulan dari Amerika, jadi mereka tidak bis menjaga Jungkook.

Yoona kembali menempelkan hp nya ke telinganya.

"Jimin-ah, kau dimana?"

"Eoh, Imo. Aku dalam perjalan ke rumah sakit. Ada apa?"

"Ani, tidak ada apa-apa. Bisakah kau menjaga Jungkook sebentar? Aku sangat butuh istirahat...kau tahu sekarang aku sudah tidak muda lagi.

"Ah...tidak apa...aku akan menjaganya. Imo istirahat saja, biar aku yang menjaganya."

"Gomawo, Jimin-ah."

Yoona mematikan sambungannya. Dia menghela nafas panjang. Dia melihat anaknya sekali lagi. Yoona berdiri dan mencium kening putranya itu. Air matanya jatuh mengalir melewati dahi dan ke pipi Jungkook.

Yoona menatap wajah anaknya, begitu kaget dia melihat Jungkook sudah sadar. Dia menatap sendu wajah ibunya.

"Imo menangis?"

Yoona menghapus air matanya. Dia tersenyum. "Eomma tak apa. Sudah eomma bilang jangan panggil aku Imo atau Ahjumma, aku eomma-mu Jungkook."

"Ah..mianhe..eomma.."

"Eomma harus pergi dulu, ada urusan penting. Tak apa kan?"

Jungkook hanya menjawabnya dengan anggukan. Yoona berdiri dari kursinya dan membelai surai hitam anaknya sebelum dia pergi meninggalkan ruangan ICU.

Jungkook menatap kepergian wanita itu. Entah mengapa, perasaannya tidak enak.

***

Yoona masuk ke dalam mobil yang sudah terparkir rapih di parkiran rumah sakit itu. Dia mengenakan sabuk pengamannya dan melihat anaknya, Jung Hyun yang menatapnya dengan perasaan cemas.

Good bye, Hyung [Jikook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang