29. Tes

329 47 6
                                    

Tangan Yoona menyentuh lembut tangan putranya yang sedang tertidur. Wajahnya sejak tadi tidak dapat berhenti tersenyum, namun tatapan matanya terlihat sendu.

"Eomma minta maaf..."

Yoona tidak dapat melepas perhatiannya sedikitpun dari Jungkook. Anak yang selama ini ia rindukan akhirnya ada di hadapannya.

Dia tidak akan mengulangi kesalahannya lagi. Yoona sudah bertekad, dia akan menemani Jungkook. Dia yang akan merawatnya mulai sekarang.

"Yoona."

Suara berat itu seketika membuat Yoona terpaku. Perlahan dia menoleh ke arah suara itu.

"Kau sungguh..."

"Chagi..."

Iya, itu suaminya. Dialah yang memukul Jungkook saat Jungkook berada di kantor polisi. Mata lelaki paruh baya itu terlihat marah. Tatapannya dingin, namun terlihat begitu mengerikan.

Yoona bangkit dari kursinya dan menghampiri suaminya itu.

"Kumohon...biarkan aku sebentar dengan anakku...kumohon..." Yoona menggenggam tangan suaminya erat, badannya sudah mulai bergetar.

Lelaki itu tak acuh. Dia mendorong Yoona keras sampai Yoona terjatuh ke lantai. Yoona hanya dapat meringis. Sudah jarang suaminya memperlakukannya seperti ini. Terakhir sekitar belasan tahun yang lalu, saat Yoona mengandung Jungkook.

"Serius? Kau lebih memilih anak itu dibandingkan darah daging KITA?" suaminya mendekati Yoona yang masih terduduk pasrah di lantai.

"Hei, lihat aku."

Yoona menatap mata suaminya itu. Dia meringis. Dia benci tatapan itu. Sangat benci.

"Kenapa kau begitu jahat padanya? Dia tidak salah! Aku yang salah!" Kesabaran Yoona habis. Dia tidak mau lagi terlihat lemah. Dia tidak mau lagi kehilangan anaknya. Tidak lagi.

Suaminya tersenyum remeh. "Karena dia bukan anakku."

"Darimana kau tahu dia bukan anakmu?! DARI MANA?"

Plak

Satu tamparan keras mendarat di pipi tirus wanita itu. Yoona memegangi pipinya yang mulai memanas. "Dae Bong..."

"Tinggalkan anak itu, atau kit-"

"Aku bersedia cerai denganmu jika perlu."

Ucapan Dae Bong terhenti. Yoona bangkit dari duduknya. Dia tidak menangis, tidak lagi. Matanya memancarkan amarah. Kesabarannya habis.

"Kau bilang apa tadi?"

"Kalau kau masih menyimpan dendam padanya karena dia 'anak haram', aku tidak terima. Aku bukan wanita hina. Dia anakmu, darah dagingmu."

Yoona mengeratkan kepalan tangannya. Sebenarnya dia tidak tahu apa Jungkook benar² anak haram atau bukan. Tapi dia yakin, Jungkook anaknya. Dia anaknya dan Dae Bong, bukan orang lain.

"Bagaimana aku bisa percaya! Kalau kau diantar oleh sahabatmu malam itu?! Hah?!"

"Dia hanya mengantarku karena aku mabuk saat itu! Kami tidak melakukan apa²!"

"Bohong! Jelaskan kenapa kau tidak mengenakan pakaian dalam mu saat itu. Apalagi kalau bukan 'itu'?!"

Yoona terdiam. Dia tidak bisa melanjutkan kembali. Dia tidak punya bukti kalau mereka memang tidak melakukannya. Tapi Yoona sangat yakin kalau itu tidak benar.

"Lakukan tes DNA, baru..." Yoona menjeda kalimatnya sebentar. Tenggorokannya kering. Dia tidak mau mengataka ini, tapi dia harus. "...aku akan kembali padamu dan meninggalkannya. Kalau memang dia anakku, izinkan dia tinggal bersama kita."

Dae Bong terdiam. Dia dapat melihat nyali dari istrinya itu.

Jujur, Dae Bong sebenarnya tidak sebenci itu. Dia hanya tidak suka melihat Jungkook. Setial kali dia melihat Jungkook, yang dia ingat hanyalah saat² terburuknya dengan Yoona. Dimana mereka hampir saja cerai. Sampai Yoona mengandung Jungkook. Dae Bong sangat bahagia saat itu, Yoona pun begitu. Tapi kenyataan bahwa Jungkook bukan anaknya menghancurkan hidupnya.

"Baik, kalau memang dia anakku izinkan dia tinggal bersama kita. Kalau dia bukan, tinggalkan dia."

Yoona mengangguk ragu. Hatinya gundah. Dia takut kalau Jungkook bukan anak kandungnya, dia tidak mau lagi berpisah.

***
"Apa katamu?"

"Mereka akan melakulan tes DNA untuk mengecek kepastiannya."

Pria itu mendecih pelan. "Untuk apa mereka melakukannya? Sudah jelas dia bukan anak mereka!!!"

"Sekarang apa bos?"

Pria itu diam sebentar. "Tetap jalankan rencana. Aku tidak peduli dia anak kandungnya atau bukan, yang penting dia hrus pergi."

.

.

.

.

.

MAAFIN YA KALAU 2 PART INI, BAGIAN JUNGKOOKNYA DIKIT....
Tenang aja, next part bakal lebih banyak partnya Jikook.
Iya, Jikook!
Sabar yaaaa
LOP YOU❣❣❣
Ps: makasih buat kalian yg SETIA dari awal ampe akhirrrr. Aku sampe apal❣😊

Good bye, Hyung [Jikook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang