8

33.6K 1.3K 7
                                    


Hari-H Pernikahan

Nara berpikir jika baru kemarin nara memberitahukan teman-temannya kalau nara sedang di jodohkan dan sekarang sudah hari-h pernikahan.

Di ruangan rias pengantin nara sedang melakukan proses merias wajahnya dengan di temani alin di sampingnya. Di sana alin tak henti-hentinya memuji kecantikan nara dangan gaun panjang yang di kenakannya.

 Di sana alin tak henti-hentinya memuji kecantikan nara dangan gaun panjang yang di kenakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila cantik banget lo" puji alin dengan terpesona melihat kecantikan temannya itu.

"Dari lahir gue emang cantik" balas nara.

"Dih di puji dikit pede nya udah selangit" ucap alin.

Alin mencoba menoel-noel pipi nara karena gemas.

"Ih apa sih" protes nara yang risih dengan tindakan alin.

"Pokoknya ya nanti kalo udah sah, gue mau lo bikinin gue ponakan yang lucu-lucu" ucap alin.

"Gue masih kuliah lin, lo mah mikirin ponakan mulu belom juga gue nikah udah minta ponakan" sahut nara ketus.

Alin hanya menatap nara sinis.

"Gapapa dong ra biar terencana dari sekarang" goda alin.

"Sayang, acaranya udah mulai ayo keluar" panggil hani yang baru memasuki ruang rias nara.

"Iya ma"

Nara di tuntun menuju meja di mana erzhan akan mengucapkan ikrar pernikahan di sana. Saat nara berjalan mendekati erzhan, erzhan menatap lekat nara tanpa berkedip sekali pun.

Jujur dari lubuk hati erzhan sebenarnya sedang sibuk memuji kecantikan mahasiswi nya yang sebentar lagi akan sah menjadi istrinya itu.

Tidak di pungkiri bahwa nara memang sempurna hari ini. Bahkan semua tamu undangan pun juga tak henti-hentinya memuji nara.

"Kedip nak, apa ga perih itu matanya" bisik ihsan yang melihat anaknya sibuk menatap calon istrinya.

Erzhan yang menyadarinya langsung memalingkan wajahnya, terlihat dari telinganya yang memerah sudah pasti jika erzhan tersipu malu.

"Kita mulai ya pak erzhan" ujar penghulu di depan erzhan, tepatnya di sebelah johan ayah nara.

Penghulu memerintahkan untuk memulai acara ijab kabul dan johan pun yang sudah siap langsung menjabat tangan erzhan dan mulai mengucapkan ijab kabulnya.

"Bismillahirrahmanirrahim, aku nikahkan engkau dan aku kawinkan engkau dengan putriku Nara Kiraina Harison binti Johan Harison dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang tunai senilai 1 miliar rupiah, dibayar tunai" ucap johan.

"Saya terima nikah dan kawinnya Nara Kiraina Harison binti Johan Harison dengan maskawin tersebut, tunai" balas erzhan lantang dengan lancar tanpa ada kesalahan.

"Alhamdulillah" sahut semua tamu di sana.

Setelah penghulu melafalkan doa, erzhan dan nara diperintahkan untuk menandatangani buku nikah mereka.

Selesai menandatangani buku pernikahan, sekarang erzhan dan nara diperintahkan untuk bertukar cincin. Nara memakaikan cincin ke jari manis sebelah kanan tangan erzhan begitu pun sebaliknya.

 Nara memakaikan cincin ke jari manis sebelah kanan tangan erzhan begitu pun sebaliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu nara mencium tangan erzhan yang sekarang bernotaben sebagai suaminya. Nara melihat dengan jelas jika erzhan mengembangkan senyuman di wajahnya.

Semua acara akad sudah selesai, sekarang nara dan erzhan di arahkan menuju pelaminan untuk menyalami para tamu yang datang. Saat sibuk menyalami tamu nara melihat pak joni dan pak dimas selaku dosen di kampus nara juga datang ke acara pernikahannya.

"Bapak undang pak joni sama pak dimas?" bisik nara kepada erzhan

"Iya, mereka teman saya" balas erzhan.

Belum sempat nara bertanya lagi pak joni dan pak dimas sudah berada di depannya menyalami nara dan juga erzhan.

"Congrast bro" ucap joni dengan tertawa.

"Pinter juga lo nyari istri, selamat ya" sahut dimas sambil menyalami erzhan.

"Selamat ya nara" ucap joni dan dimas bergantian.

Nara hanya tersenyum dan tak lupa mengucapkan terima kasih.

Saat pak joni dan pak dimas sudah pergi nara langsung mendudukan dirinya di kursi. Sangat lelah berdiri seharian sambil menyalami banyak orang, tidak jarang juga rasa kantuk nara datang tiba-tiba.

"Kalian istirahat dulu sana" ujar aga pada nara dan erzhan yang terlihat lelah.

"Tolong panggilin alin bang" ucap nara minta tolong.

"Ogah panggil sendiri lah" balas aga.

"Tolong, nara minta tolong" wajah nara memelas agar abangnya menuruti apa yang nara mau.

"Iya iya, ini di panggilin" balas aga.

Aga lalu pergi dari hadapan nara. Setelah aga pergi tak lama alin mendekati nara.

"Bantuin gue angkat nih gaun, cepet" perintah nara.

"Iya tuan putri" pasrah alin sambil membantu nara mengangkat gaun panjangnya.

Erzhan hanya memantau mereka berdua yang berjalan masuk ke dalam rumah.

"Gue pulang dulu ya ra, capek banget gue pengen istirahat ga enak juga sama pak erzhan kalo lama-lama" ujar alin.

"Oke, makasih ya udah bantuin gue"

Alin mengangguk dan pergi meninggalkan kamar nara.

――――

To be continued

Udah author ingetin ya jangan lupa votmentnya😊

Kalo ga vote komen, bakalan slow up banget👍🏻

Yth. Bapak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang