22

32.7K 1.2K 21
                                    


Ciee nungguin yaw??
Hahaha yaudah ini up nih. Jangan neror saya terus😭

Sebelum baca lebih lanjut,

Follow Instagram;
- @erzhan.adelard0
- @narakiraina_harison

Happy reading..

****

Sesampainya di rumah, nara turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Untuk saat ini nara tidak ingin melihat wajah sang suami karna dirinya masih merasakan malu karena kejadian di mobil tadi.

Sang suami pun di buat bingung oleh kelakuan istrinya yang biasanya menunggu erzhan turun dari mobil terlebih dahulu dan masuk kedalam rumah bersamaan.

Setelah nara turun dari mobil dengan tergesa, tak lama erzhan pun juga turun dari mobilnya setelah memarkirkan mobil dengan benar.

Erzhan memasuki kamarnya, terlihat nara masih dengan setelan seragam lengkapnya yang melekat di tubuhnya sambil duduk selonjoran bersandar di kepala ranjang asik memainkan hpnya.

"Nara" panggil erzhan sembari menghampiri istrinya.

"Hmm" balas nara yang masih fokus dengan hpnya.

"Mandi" kata erzhan.

"Duluan aja" balas nara lagi yang tak mengalihkan pandangannya dari hp di tangannya.

"Nara" panggil erzhan lagi.

"Ihh udah bilang juga, mas duluan aja" jawab nara kesal.

Lagi-lagi nara masih memperhatikan hp di tangannya tanpa melihat erzhan di sana.

"Nara" panggil erzhan lagi.

"Mas, nara udah bilang mas duluan aja ga usah manggil manggil terus" ujar nara sambil menatap kesal erzhan.

"Bukan itu, mas manggil kamu untuk minta tolong lepasin dasi mas" balas erzhan.

Nara menoleh cepat ke arah erzhan.

Heran? Iya, nara pun sama herannya seperti kalian. Lelaki mana yang tidak bisa melepas dasinya. Bahkan hampir semua lelaki bisa melepaskan dasinya tapi ini? erzhan bahkan meminta istrinya untuk melepaskan dasi yang di pakainya. Apakah ini bentuk dari modus erzhan seperti yang di mobil tadi.

"Ga usah bercanda deh mas, masa lepas dasi aja pakai minta tolong. Lepas mah lepas aja modus nih pasti" ujar nara.

Nara tidak mau lagi terkena modus modusan suaminya itu. Nara berfikir jika itu adalah salah satu triknya lagi untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Ga ada yang bercanda, cepet tolong ini lepasin" ucap erzhan sambil mencoba-coba melepaskan dasinya tak beraturan.

"Aneh" sahut nara.

Mau tidak mau nara membantu erzhan melepaskan dasi yang melilit di lehernya.

"Mas aneh tau ga!? Dimana-mana cowo pasti bisa pasang dasi apa lagi melepas. Emangnya kalo mas belum nikah begini waktu lepas dasi mas gunting dasinya gitu?" Titah nara.

"Iya" balas erzhan singkat.

"Iya?" Tanya nara bingung.

"Iya, mas gunting dasinya terus beli yang baru" jawab erzhan santai sambil berjalan mengambil handuk setelah dasi terlepas.

Nara melebarkan matanya mendengar pengakuan yang baru saja terlontar dari mulut erzhan. Tidak habis pikir suami nara memang benar-benar aneh.

****

Pukul 20.30 WIB


Keheningan malam ini menemani kedua insan yang sedang di sibukkan dengan kegiatan masing-masing. Yang mana si wanita sibuk dengan tugas di laptopnya dan si lelaki sibuk dengan pekerjaan di laptopnya juga.

Tidak ada yang memulai komunikasi di antara mereka. Sampai pada pukul 21.00 setengah jam setelahnya barulah nara membuka suara.

"Mas" panggil nara.

Tidak ada sahutan sama sekali dari sang empunya.

"Maaaaassssss" panggil nara panjang.

Tetap saja tidak ada sahutan.

"MAS" sentak nara kesal karna sedari tadi sang empu yang di panggil tidak menyahut.

"Diam. Jangan berisik" kata erzhan memperingati.

Nara membuang nafas kasarnya.

"Mas, capek banget liat tugas pusing aku" keluh nara dengan posisi pipi menempel pada meja kecil yang di gunakannya untuk alas laptop.

Sesekali nara menggembungkan pipinya, menghela nafasnya kasar, dan mengerucutkan bibirnya lucu.

Erzhan yang menatap lurus istrinya itu tersenyum geli melihat wajah imut nara.

"Namanya juga nyari ilmu" balas erzhan seadanya.

"Aku berhenti kuliah aja udah ngurus rumah, mas sama anak kita" ucap nara spontan membuat erzhan mendelik.

"Mulutmu, kalau ngomong tuh di pikir dulu. Udah mending kamu belajar yang bener dulu" protes erzhan.

Sebenarnya erzhan tidak masalah jika itu memang kemauan nara, jika nara benar benar yakin untuk memilih jalan seperti itu erzhan sangatlah tidak masalah.

Tapi di sisi lain erzhan juga tidak tega jika nara benar-benar akan memilih jalan seperti itu dan setelahnya nara sedih karna memilih pilihannya itu. Pasalnya seseorang seumuran nara masih panjang masa depannya, masih memiliki perasaan yang menggebu-gebu untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya, dan masih memiliki banyak waktu untuk bersenang-senang dengan yang seumurnya.

Jadilah sekuat tenaga erzhan akan mengomeli nara jika nara sudah berbicara hal menyinggung 'putus kuliah'.

"Beneran ini aku pusing liat tugasnya doang belum juga di kerjain udah pusing" keluh nara lagi.

"Mas bantuin, kamu kerjain dulu kalau udah kasih tugasnya biar mas koreksi kalau ada salah mas kasih tau" balas erzhan lembut.

Nara menggelengkan kepalanya dengan bibir yang melengkung kebawah.

"Udah lah nara berhenti kuliah aja, nara ga bakalan nyesel kok" ujar nara menatap sendu ke arah suaminya berharap sang suami meng-acc permintaannya.

Erzhan menggeleng menandakan bahwa dia tidak menerima permintaan nara.

Nara masih muda jadi banyak waktu yang harus di habiskan untuk berkumpul dan bermain dengan teman-temannya.

"Kamu fokus ke tugas kamu jangan banyak ngomong yang tidak perlu" ucap erzhan.

"Mana ada, ini tuh perlu di bicarain mas perlu didiskusikan" balas nara yang sudah menegakkan kembali kepalanya.

"Iya, diskusi tentang itu nanti aja setelah kamu wisuda" jelas erzhan.

Nara memutar bola matanya malas.

Padahal nara sendiri sudah memikirkan masalah itu berkali-kali. Nara ingin sekali berhenti kuliah dan lebih fokus mengurus rumah juga erzhan suaminya.

Tapi erzhan tetaplah erzhan, dia tidak akan mengizinkan hal itu terjadi. Karna erzhan berpikir di masa yang akan datang nara akan merasakan penyesalan kenapa dia tidak bisa melanjutkan kuliahnya sampai wisuda seperti temannya yang lain.

Erzhan berpikir sejauh itu karena erzhan tidak mau egois dimana harus membiarkan nara melepas pendidikan hanya karna dia sudah menikah, padahal nara sudah sangat matang memikirkan bagaimana membujuk erzhan agar mengizinkannya berhenti kuliah. Orang tua erzhan dan nara juga tidak mempermasalahkan itu.




Sungkem dulu🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️
Maafin ya lama update-nya, asli aku lagi sibuk sekali sampe-sampe belom bisa up next part. Maaf banget ya all🙏🏻
Di maafin ga nih?

Setelah sekian lama aku menghilang sekarang aku muncul kembali😊
Kangen ga nih? Kangen yang nulis apa kangen yang di tulis?
Kalo pilih pilihan ke dua fix kita kemusuhan.

Yth. Bapak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang