18

31K 1.3K 53
                                    


Hai!!

Beneran double up nih saya.. hehe

Jangan lupa vote dulu sebelum baca, karna vote itu bentuk kalian menghargai karya seseorang.
Jadi penulis itu ga gampang, enak kalian tinggal baca dan menikmati. Jadi vote ya :)

But, untuk penulis lain yg juga baca cerita saya kalian juga semangat ya nulisnya.


Boleh minta komennya di setiap kalimat?

Follow akun ig @eestehpanas

Happy reading

****

Pukul 20.00 wib

Nara dan erzhan sampai di rumah barunya. Rumah barunya ini tidak terlalu mewah tapi terkesan elegan. Jika orang melihat rumah tersebut pasti akan berpikiran sama seperti nara.

Saat pertama kali melihat rumah baru erzhan kata pertama yang keluar dari bibir nara adalah kata "indah". Memang benar adanya seperti itu, rumah ini sangatlah indah.

"Suka" ucap erzhan.

Nara menganggukkan kepalanya dengan senyuman menghiasi bibirnya.

"Ayo masuk" ajak erzhan.

Erzhan lebih dulu memimpin memasuki rumah begitu pun dengan nara yang mengikutinya dari belakang.

Di dalam nara mengamati setiap sudut rumah. Sampai pandangannya terhenti di sebuah figura yang tertata rapi menempel di dinding. Nara mengamati satu persatu gambar yang ada di dalam figura tersebut.

"Mama yang menyuruh saya untuk memajang foto pernikahan kita" ujar erzhan yang mengerti arah pandangan nara yang lurus menatap dinding penuh figura foto pernikahannya.

"Mama yang menyuruh saya untuk memajang foto pernikahan kita" ujar erzhan yang mengerti arah pandangan nara yang lurus menatap dinding penuh figura foto pernikahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu keberatan?" Tanya erzhan.

"Engga kok, gapapa" jawab nara.

"Kalau gitu saya ke kamar dulu" kata erzhan.

Erzhan pergi meninggalkan nara.

Saat asik melihat-lihat ruangan, ponsel nara berdering.

Alin calling..

"Hallo" pekik seseorang di seberang telfon.

"Hm, apaan?"

"Gue tadi ke rumah lo tapi kata bunda liana lo pindah, buset udah pindah aja lo"

"Pak erzhan yang minta pindah"

"Gimana? Udah bikin dedek bayi belum?"

"Tolong omongannya di jaga"

Yth. Bapak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang