5

37.4K 1.2K 7
                                    


Setelah sedikit menggoda erzhan, nara beranjak pergi meninggalkan erzhan yang masih duduk di kursi halaman rumahnya.

"Mau kemana?" Tanya erzhan tiba-tiba

Setelah mendengar erzhan bertanya nara pun menghentikan langkahnya.

"Bikin minum buat bapak" jawab nara.

Erzhan hanya menganggukkan kepalanya tidak berniat untuk menjawabnya lagi.

Belum juga sampai ke dapur suara liana menginterupsi sehingga nara lagi-lagi berhenti di tengah jalan.

"Loh kok kamu sendiri? Kamu tinggalin erzhan sendirian di sana?" Tanya liana.

"Kata bunda nara suruh bikinin minum buat pak erzhan" jawab nara.

"Oh iya ya, tadi bunda ngomong gitu bunda lupa" balas liana dengan senyuman khasnya.

"Nanti kalau udah nikah manggilnya jangan pak erzhan lagi ya, nak" sahut hani.

"Nara usahain tante" ucap nara sambil tersenyum.

"Panggil mama aja, ga enak kalau di panggil tante sama calon menantu sendiri" ujar hani.

Lagi-lagi nara hanya mengangguk paham.

"Kalau gitu nara ke dapur dulu ya" ijin nara.

Di dapur nara sibuk dengan meracik minuman untuk bapak dosennya itu. Dan tentu saja di bantu oleh bi rumi, pembantu di rumah nara.

Setalah selesai membuat segelas kopi, nara berjalan lagi ke halaman dimana ada erzhan di sana. Nara melihat erzhan yang sibuk memainkan ponselnya.

"Ini pak di minum" ujar nara sambil meletakkan segelas kopi di meja depan erzhan dan kembali mendudukkan dirinya tepat di sebelah lelaki itu.

Sesekali erzhan menyeruput kopi buatan nara di sana. Setelah satu tegukan erzhan mulai berbicara.

"Akan ada presentasi besok kelas saya" kata erzhan yang membuat nara kembali terkejut.

Udah berapa kali nara terkejut seharian ini. Dan itu semua tak lain dan tak bukan hanya karna adanya erzhan.

"Presentasi? Kok bapak baru bilang? Terus saya sekelompok sama siapa pak?" Tanya nara bertubi-tubi.

Erzhan membuang nafasnya kasar.

"Kamu ga tanya temen kamu?" Tanya erzhan balik.

Nara hanya menggeleng kepalanya pelan.

"Seharusnya waktu saya ke ruangan bapak, bapak bilang sama saya kalau mau ada presentasi" lanjut nara.

Wajah nara sudah merah padam menandakan dia sangat kesal sekali. Bagaimana bisa dia mengerjakan makalah dengan waktu hanya semalam, belum lagi mengedit, merevisi. Di tambah lagi sekarang sedang membicarakan masalah perjodohan. Bisa gila sekarang nara.

"Seharusnya kamu yang berinisiatif tanya ke temen kamu, bukan malah menyalahkan saya? Kamu presentasi sendiri besok" ucap erzhan santai.

Nara hanya menatap lelaki itu penuh amarah.

****


Hampir 2 jam keluarga erzhan dan keluarga nara membicarakan masalah perjodohan, setelah di kira sudah selesai membicarakan dan merancang acaranya nanti, keluarga erzhan mulai berpamitan untuk pulang.

Setelah erzhan dan keluarganya pergi nara langsung bergegas ke kamarnya dan membuat makalah untuk presentasi besok.

Nara juga memutuskan untuk menghubungi teman-temannya terlebih dahulu.

Pecinta Duda Kaya
3 orang online

Ada tugas ya dari pak erzhan?


Rafa: yoi

Alin: iya, gue mau ngasih tau
lo tadi tapi gue lupa.sorry✌️

Sumpah ya lo pada ga ngasih tau gue

Kalo lo ngasi tau gue udh selesai
mungkin tuh makalah

Joan: ada apa nih?

Joan: telat kan gue😌

Alin: ya sorry, namanya juga lupa🙏

Alin: udah ada kelompok?

Ga ada😪

Rafa: emang lo tau dari mana kalo ada presentasi besok?

Kan blm ada yg kasih tau lo

Alin: iya

Alin: tau dari mana lo?

Joan: 2in

Dari pak erzhan

Joan: nah kan bener kata gue lo
mau di jadiin bininya tuh

Makanya pak erzhan sendiri yg
bilang ke lo

Joan: percaya deh

Alin: ngawur lo kalo ngomong

Read

Setelah membaca pesan dari room chat tersebut pun nara hanya diam sambil menatap pesan yang di kirim oleh joan.

"Bilang ga ya ke mereka kalo gue di jodohin sama pak erzhan" gumam nara.

"Ga usah deh biar mereka tau sendiri aja"

"Kasih tau aja kali ya?" Nara terus bermonolog.

"Tau lah pusing" ucap nara sambil mengacak-acak rambutnya.

 ̄ ̄

To be continued

Votmennya dulu lah :)

Apa ga oleng ke pak dosen satu ini?

Apa ga oleng ke pak dosen satu ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yth. Bapak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang