Nara di buat lelah seharian ini, dimana nara terlambat ke kampus dan berakhir berurusan dengan dosennya.Tidak hanya itu, setelah sampai di kediamannya nara di buat terkejut dengan kondisi rumahnya yang banyak sekali makanan dan hidangan lainya. Nara pikir akan ada pertemuan keluarga atau urusan arisan liana sang bunda. Jadi nara tidak perlu pusing memikirkan tentang semua itu. Toh juga bukan urusan nara.
Hari sudah mulai sore memang, saat nara kembali ke rumahnya jam sudah menunjukkan pukul 16.30. dan sesudah sampai di kamar nara merebahkan badannya segera di kasur empuk miliknya.
Baru saja ingin memejamkan mata, terdengar teriakan keras dari liana.
"NARA, BUNDA UDAH SIAPIN BAJU DI LEMARI. SEKARANG KAMU MANDI LALU TURUN KE BAWAH" teriak liana.
Nara yang kaget dengan teriakan liana pun langsung berjalan menuju ke arah lemari untuk melihat apa yang di katakan liana tadi.
Lemari terbuka dan terpampang lah sebuah gaun cantik di sana. Nara mulai mengerutkan keningnya.
"Buset.. ada apa nih bunda sampe nyiapin dress? Emang ada acara penting?" Pikir nara.
Tidak ingin ambil pusing nara pun segera membersihkan dirinya dan mengenakan dress tersebut.
Di lihatnya dirinya sendiri di depan cermin, dengan senyum merekah nara tak sadar menggumamkan kata "cantik" untuk memuji dirinya.
Dirasa semuanya sudah beres nara akhirnya turun kebawah menghampiri liana.
"Bunda, mau ada apa sih pakai dress begini? Ada acara?" Tanya nara penasaran.
"Udah kamu nurut aja sama bunda, sekarang rias dulu wajah kamu biar tambah cantik" ucap bunda antusias.
"Udah nara gini aja, ga pakai make up juga tetep cantik" balas nara.
"Kamu harus dandan nak biar makin cantik lagi" bujuk liana sambil mengusap rambut halus anaknya.
Nara melihat seluruh keluarganya sibuk menyiapkan ini itu yang membuat nara semakin kebingungan.
Nara kembali menuju kamarnya untuk merias wajahnya seperti yang di minta oleh sang bunda.
"Bunda ribet banget"
"Gue ga make up juga tetep cantik" monolog nara.
Tak perlu waktu lama hanya untuk berdandan saja, buktinya sekarang nara sudah selesai merias wajahnya setelah lama bergelut dengan pikirannya sendiri.
"Hari ini lo not bad lah" ucap aga yang sudah berada di samping nara.
Nara melihat aga dari balik cermin.
"Huh.. kalau kesini cuma mau ngejek keluar ae deh lo" balas nara.
"Gue tuh jujur, hari ini lo dandan begini kelihatan cantik.. meski sedikit" kata aga sambil tertawa.
"AGAAAA.." teriak nara.
Mendengar teriakan nara, Aga pun berlari menghindari amukan adiknya itu.
"BUNDA BANG AGA BALIKIN KE DALAM KANDUNGAN AJA BUN" teriakan nara mengisi seluruh rumah.
Nara masih berlari untuk mengejar aga sampai dapat.
Aga pun langsung menghampiri liana untuk meminta pertolongan sang bunda.
"Nara, ada tamu kamu ngapain lari-lari. Ini abang juga gitu seneng banget jailin adeknya" ujar liana sambil memukul bahu aga di sampingnya.
"Iya gitu, bunda pukul aja bang aga yang keras. Mampus lo" ucap nara dengan wajah kesalnya.
"Ekhem"
Suara seseorang pun berhasil membuat nara menoleh.
Nara langsung membulatkan matanya menatap orang yang duduk anteng di kursi ruang tamunya.
"Maaf ya nak erzhan, nara sama abangnya emang suka gitu berantem mulu kerjaanya" ujar liana merasa tak enak dengan tamunya itu.
Yang di ajak bicara pun hanya tersenyum kecil.
"Gapapa" jawab erzhan singkat.
"Pak erzhan?" Spontan nara memanggil namanya.
Yang di panggil pun hanya menatap nara sekilas lalu membuang tatapannya ke arah lain.
"Kalian udah saling kenal?" Tanya wanita yang baru saja datang.
"Maaf ya jeng telat, macet soalnya jalan" lanjutnya lagi.
"Gapapa lah jeng, mari duduk" balas liana.
"Ini nara sama erzhan udah saling kenal?" Tanya wanita itu lagi.
"Udah ma" jawab erzhan seadanya.
"Pak erzhan dosen nara di kampus tante" sahut nara.
"Bagus dong kalau udah saling kenal" sahut liana dengan tertawa kecil.
"Acaranya bisa langsung di cepetin ya jeng" kata wanita yang ternyata adalah ibu dari erzhan.
Nara yang tak mengerti arah pembicaraan kedua wanita paruh baya itu pun hanya mengerutkan keningnya bingung.
"Mau bikin acara apa si ibu-ibu ini" dalam hati nara bertanya-tanya.
 ̄ ̄ ̄ ̄
Jangan pelit votmen, cuma ngevote aja udah cukup kok bikin author semangat nulis :)
(Agasatya Harison)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yth. Bapak Dosen
Fanfiction(CERITA YTH. BAPAK DOSEN DAN SELURUH ISINYA HANYA TERSEDIA DI WATTPAD @eestehpanas , SELAIN DI WATTPAD SAYA KLAIM PLAGIAT) ...... "kok bapak si yang ngajar?" "kamu terlambat kelas saya" "Tunggu dulu pak, bukannya sekarang kelas pak Joni ya?" "Pak jo...