Nara yang tadi sempat tersulut emosi sekarang sudah mulai menenangkan dirinya. Nara duduk di kursi depan timezone, di lihatnya erzhan dan ponakannya asik bermain di sana.Perlahan bibirnya terangkat membentuk senyuman.
"Pak erzhan sama ponakan gue aja sayang, apa lagi sama anaknya sendiri nanti" gumam nara.
Tak lama nara menggelengkan kepalanya.
"Apa si nara, lu ngebayangin apaan" gumam nara pelan sambil mengketok-ketok kepalanya dengan tangan.
"Ngapain kamu?" Tanya seseorang yang sudah berada di depan nara.
"H-hah.. gapapa kok pak hehe" balas nara.
"Ayo" singkat erzhan, dengan zella yang berada di gendongannya.
"Zella mau es klim" ucap zella semangat.
"Oke, ayo kita beli es krimnya" kata nara sambil mengelus pipi ponakannya.
Nara dan erzhan berjalan menuju kedai es krim, di kedai es krim zella sibuk menikmati es krim yang di mintanya.
Nara melihat zella lekat-lekat.
"Ante belalti mau pindah lumah?" Tanya zella tiba-tiba.
"Iya sayang" jawab nara sambil membersihkan es krim yang belepotan di bibir zella.
"Zella cendilian dong di lumah" kata zella.
"Nanti tante juga pulang ke rumah buat nemuin zella, jangan cemberut gitu" ucap nara dengan mengelus pelan kepala bocah itu.
Erzhan yang sedari tadi hanya memperhatikan interaksi istrinya dan keponakannya mulai membuka suara.
"Udah selesai kan makan es krimnya? Sekarang kita pulang ya" sela erzhan sambil sesekali menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah zella.
"Kok pulang om, zella macih mau main" protes zella.
"Kapan-kapan main lagi ya, om sama tante harus beres-beres" jelas erzhan.
"Pak.." panggil nara mengkode jika zella sudah terlihat akan menangis.
Melihat zella yang ingin menangis pun membuat erzhan tak tega.
"Yaudah kita main lagi sebentar, tapi janji habis main kita pulang" ucap erzhan.
Zella mengangguk menyetujui.
Tak lama menemani zella bermain akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk pulang.
Di dalam mobil nara diam sambil memangku zella yang tengah tertidur lelap.
Dasarnya anak kecil memang suka tidur jadi begitulah.
"Bapak emangnya ga ngajar sekarang?" Tanya nara tiba-tiba. Karena pasalnya nara tidak melihat erzhan yang berpakaian untuk ke kampus ataupun kantor.
"Ga ada kelas saya di kampus" jawab erzhan.
Nara hanya ber-Oh-ria.
"Ga ngantor juga?" Tanya nara lagi.
"Saya ambil libur sehari buat pindahan" jawab erzhan.
"Sudah kamu bereskan semuanya kan?" Lanjut erzhan bertanya.
"Apanya yang di beresin?" Nara mengerutkan keningnya.
Erzhan membuang nafas kasar sebelum menjawab.
"Kasihan masih muda pikun" balas erzhan.
"Enak aja kalau ngomong" ucap nara tak terima.
"Saya tadi kan nyuruh kamu beresin barang-barang kita mau pindah ke rumah baru" jelas erzhan.
"Oh itu, bilang dong dari tadi. Udah kok, udah saya beresin" jawab nara dengan sesekali mengusap-usap kepala zella di pangkuannya.
"Enak ya zella" erzhan membuka suara lagi.
Nara yang bingung dengan ucapan erzhan hanya menoleh menatap erzhan dengan kening berkerut.
"Tidurnya mesti di pangku" lanjut erzhan.
"Namanya anak kecil ya wajar kalau tidur di pangku, yang ga wajar tuh kalau bapak tidur harus di pangku juga kaya anak kecil. Itu yang ga wajar" sahut nara.
"Kalau di pangku istri sendiri ya wajar-wajar aja" ucap erzhan asal sambil melirik nara yang sudah memelototi dirinya.
Erzhan menahan tawanya melihat ekspresi wajah istri kecilnya itu.
****
Sesampai di halaman rumah erzhan buru-buru turun dari mobil untuk mengambil alih zella di gendongan nara.
"Biar saya yang bawa zella" ucap erzhan sambil meraih zella dari gendongan nara.
Mereka berdua masuk ke dalam rumah, di dalam sudah ada mawar yang sedari tadi menunggu anaknya.
"Ya ampun nara kemana aja sih kamu" omel mawar.
"Maaf mba, tadi zella udah di ajak pulang sama pak erzhan, tapi anaknya yang ga mau" jelas nara.
"Waduh waduh.. zella pasti ngerepotin banget kan ra?" Ujar mawar tak enak dengan pengantin baru.
"Ngga kok mba, ga ngerepotin malahan nara seneng bisa main sama zella" balas nara.
"Kalau gitu mba taruh zella dulu ya, kalian pasti capek. Istirahat dulu aja" ucap mawar sambil berjalan meninggalkan erzhan dan nara.
"Saya ke kamar dulu" kata erzhan.
Nara menganggukkan kepalanya, kemudian nara berjalan menuju dapur untuk sekedar mengambil segelas air.
Setelah menyelesaikan rutinitas nya menyegarkan tenggorokan, nara kemudian berjalan menuju kamarnya.
Di bukanya pintu kamar, nara melihat erzhan yang sedang berbaring di ranjang.
Nara mendekati erzhan, di lihatnya ketampanan yang terpajang di wajahnya juga raut kelelahan yang terlihat di sana.
Terlahap dengan ketampanan suami di depannya ini membuat nara tanpa sadar mendekatkan wajahnya. Saat tangan nara terulur ingin mengusap wajah erzhan, sang pemilik wajah sudah terlebih dahulu membuka matanya.
"Ngapain?" Tanya erzhan sinis, dengan raut wajah datar sambil melihat wajah nara yang sudah dekat dengannya.
"H-hah? E-engga kok, s-saya ga ngapa-ngapain" jawab nara gelagapan.
Erzhan masih menatap wajah istrinya yang gugup itu.
Nara yang sadar jika erzhan masih menatapnya dengan gugup nara menjauhkan wajahnya yang sempat dekat dengan wajah erzhan.
"S-saya juga mau istirahat dulu" Ucap nara gugup.
Tanpa sepengetahuan nara di sana erzhan sedang menahan senyumnya.
―――
To be continued
Setiap part berisi 700++ kata.
Biar ga terlalu bosen baca banyak tulisan sksksk.Jangan lupa imbalannya vote + komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
Yth. Bapak Dosen
Fanfiction(CERITA YTH. BAPAK DOSEN DAN SELURUH ISINYA HANYA TERSEDIA DI WATTPAD @eestehpanas , SELAIN DI WATTPAD SAYA KLAIM PLAGIAT) ...... "kok bapak si yang ngajar?" "kamu terlambat kelas saya" "Tunggu dulu pak, bukannya sekarang kelas pak Joni ya?" "Pak jo...