27

38.9K 1.1K 176
                                    


Ini part 27 beneran.
Yg sebelumnya prank haha☺️👍🏻

Vote dulu baru baca

TEMBUSIN 200 KOMEN, NTAR NEXT DOUBLE UP👍🏻

Happy reading !

☉。☉

Kampus

Saat ini nara sudah kembali ke kampus lagi. Tapi sebelum berangkat ke kampus nara dan erzhan sempat terlibat perdebatan kecil, di karenakan erzhan yang ingin berangkat bersama dengan nara sedangkan nara sebaliknya. Ia ingin berangkat sendiri karena menghindari kecurigaan orang yang ada di kampusnya.

"Back to home

Nara bersiap untuk pergi ke kampusnya begitupun dengan erzhan.

Sebelum berangkat nara menyempatkan untuk membuatkan sarapan terlebih dahulu, tidak susah juga bagi nara untuk membuat sarapan karena dirinya hanya membuatkan nasi goreng saja, itu pun dengan bumbu racik siap jadi yang nara beli dari warung sebelah.

Setelah sarapan jadi nara memberikan makanan tersebut kepada erzhan.

"Makan mas, ini perdana aku buatin buat kamu" ucap nara.

"Terima kasih sayang" balas erzhan yang membuat pipi nara memerah karena embel-embel sayang yang di berikannya.

Erzhan pun memakan masakan dari istrinya.

"Kamu ga makan?" Tanya erzhan yang melihat nara sedari tadi hanya memperhatikan erzhan makan.

"Nanti aja di kantin" jawab nara.

Erzhan menghembuskan nafasnya. Setelah itu menyendokkan nasi goreng tersebut dan memberikan kepada sang istri.

"Buka mulutnya" ucap erzhan dengan nasi goreng di sendoknya yang di arahkan ke mulut nara.

"Mas aja yang makan, aku nanti aja gampang" tolak nara.

"Cepet, buka mulutnya. Tangan mas pegel nih" pinta erzhan.

Tidak ada bantahan lagi nara pun langsung meraup nasi goreng yang di sodorkan kepadanya.

Jadilah nara dan erzhan makan bersama, sepiring nasi goreng untuk di makan berdua. Dengan erzhan yang memakan lebih dulu nasi tersebut kemudian erzhan menyuapkan nasi tersebut untuk nara.

"Sini, biar aku yang cuci" ucap nara segera mengambil piring kotor yang tadi berisi nasi goreng.

"Mas tunggu, kamu berangkat bareng mas" ujar erzhan.

"Ga mau. Mas duluan aja biar aku berangkat sendiri" tolak nara.

"Tidak ada penolakan" kata erzhan tegas.

"Udah nara bilang ga mau ya ga mau, nanti kalo berangkat sama mas semua isi kampus bakalan mikir macem-macem" balas nara.

"Jangan peduli sama kata orang" kata erzhan.

"Pokoknya aku berangkat sendiri" ujar nara kesal dengan berjalan mendahului erzhan.

Sampai di teras rumah nara yang ingin berlari lebih dulu ditarik tangannya dan dimasukkan ke dalam mobil yang sudah sedari tadi terparkir di teras.

Erzhan bergegas memutari mobilnya dan masuk lewat pintu kemudi. Kemudian menjalankan mobilnya segera. Tidak peduli istrinya marah dan mengoceh tak jelas di sana.

"Nanti kalo sekampus mikir macem-macem pokoknya salah mas erzhan" omel nara.

"Udah di bilang mau berangkat sendiri malah di paksa masuk mobil"

"Mas mau seluruh kampus curiga" ocehan nara tak henti-hentinya.

"Ya tinggal mas bilang kamu istrinya mas" balas erzhan enteng.

Nara memutar matanya malas."

Begitulah sekiranya kejadian perdebatan di pagi hari seorang pasutri ini.

****

"Aku ga mau tau kalo warga kampus sampai curiga pokoknya itu salah mas" ucap nara ketus, setelah itu nara langsung turun dari mobil dan berjalan cepat menuju kelasnya.

Erzhan yang melihat tingkah kesal istrinya hanya menyunggingkan senyuman.

Sampai di kelasnya nara masih memperlihatkan raut wajah kesalnya. Untung saja tadi masih belum banyak orang di kampus jadi nara tidak terlalu khawatir jika akan menjadi bahan gunjingan karena berangkat bersama dengan sang dosen.

"Kenapa muka lo?" Tanya alin yang baru memasuki kelas.

Nara hanya diam tanpa mau menanggapi pertanyaan alin.

"Paling urusan rumah tangga, biasalah yang udah nikah" balas joan.

Alin hanya mengendikkan bahunya.

Tak berlangsung lama nara mulai membuka suaranya. Masih dengan wajah lesu bercampur kesal.

"Gue tadi minta buat berangkat sendiri tapi pak erzhan maksa biar berangkat barengan" jelas nara.

"Terus?" Tanya joan penasaran dengan tampang bodohnya.

Langsung alin menonyor kepala joan sedikit keras, sampai sang empunya meng-aduh sakit.

"Sakit, buset" pekik joan sambil mengusap kepalanya.

"Lagian lo tuh bego banget" balas alin.

"Gue lagi, gue lagi. Stres lo" ucap joan.

"Lo yang stres, maksud nara dia pengen berangkat sendiri tuh biar orang kampus ga menyebabkan gosip" ujar alin menjelaskan.

"Otak tuh di gunakan dengan benar, jo" sahut rafa sambil terus memperhatikan temannya.

Joan membuang nafasnya kasar.

"Serah lo lah, terus lo berangkat bareng pak erzhan ra?" Ucap joan.

Nara hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Tapi untungnya kampus masih belum banyak orang" lanjut nara.

"Bagus deh, seenggaknya lo ga kelabakan nyari alesan kalo ada yang tau lo bareng pak erzhan" titah alin.

"Udah ga usah di pikirin, gaada yang tau juga kan" balas joan.

"Lama kelamaan juga pasti ada yang tau" ucap rafa santai.

Nara dan kedua temannya yang lain langsung menoleh ke arah rafa. Menatap rafa dengan penuh tanya dan keheranan.

"Kenapa pada liatin gue?" Tanya rafa yang tidak nyaman dengan tatapan temannya.

"Gue ke toilet dulu" lanjut rafa dengan wajah panik.

Rafa pun langsung berjalan meninggalkan kelas.

"Ck, aneh banget tuh anak" gumam alin sambil menggelengkan kepalanya heran.

"Rafa makin jadi pendiem sejak nara nikah sama pak erzhan, apa cuma perasaan gue aja yang mikir kalo rafa begitu" sahut joan heran.

Alin menanggapi ucapan joan dengan mengangguk setuju. Tidak lupa dengan nara yang masih di buat heran dengan tingkah rafa akhir-akhir ini.

☉。☉

To be continued

Udah saya janjiin kalo vote tembus 300
komen tembus 200, bakalan next double up.

SPAM KOMEN EMOT "👹👹👹👹" DI SINI☞

terima kasih🙏🏻

KALO LUPA ALUR BACA ULANG DARI AWAL, OKE !!

Yth. Bapak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang