"Saya pengen hamil" ucap nara spontan.
Mendengar perkataan nara, erzhan pun membulatkan matanya. Erzhan tidak menyangka jika nara akan mengatakan kalimat yang di luar dugaannya."Udah malem mending tidur" balas erzhan dengan sikap yang dibuat santai, padahal dalam dirinya sangatlah gugup.
"Tidur" ucap erzhan lagi.
"Kenapa malah di suruh tidur" ucap nara kesal.
"Sudah malam jadi kamu tidur, sebentar lagi saya selesai abis itu nyusul tidur" kata erzhan.
"Bapak ga mau punya anak dari saya?" Tanya nara sinis.
Tidak ada jawaban dari erzhan.
"Atau bapak mau cari perempuan lain buat nampung anak bapak?"
"Apa bapak ga doyan sama saya"
"Padahal saya cantik, mulus, bahenol, rugi kalau bapak ga mau" monolog nara dan tak luput dari pendengaran erzhan.
"Beneran ga mau kasih anak ke saya?" Tanya nara sekali lagi.
Lagi-lagi erzhan tidak menjawabnya.
"Padahal saya mau kasih hak saya buat bapak tapi bapak ga mau, ya sudah bapak main sama yang lain aja" ucap nara, kemudian memposisikan tubuhnya membelakangi erzhan untuk pergi tidur seperti yang lelaki itu minta.
Setelah nara membalikkan tubuhnya erzhan mulai berani untuk melihat istrinya itu. Erzhan bukan tidak mau tapi erzhan tau jika nara masih belum siap dengan matang untuk melakukannya. Jadilah erzhan diam tak ingin menanggapi semua perkataan nara.
Dengan perlahan erzhan menutup laptopnya dan menaruhnya ke nakas tanpa menimbulkan suara.
"Nara" panggil erzhan sedikit keras hanya sekedar mengecek apakah nara sudah tidur tau belum.
Yang di panggil pun tidak menyahut, jadi mulailah erzhan memposisikan tubuhnya berbaring di samping nara dengan memeluk tubuh nara dari belakang.
"Mas ga berniat buat menolak, tapi mas mau jika nanti kita berhubungan kamu sudah siap lahir batin, jadi bukan karena terpaksa lagi" bisik erzhan pelan.
"Mas tau kalau kamu di desak mama dan bunda untuk memberikannya cucu, tapi mas tidak akan melakukan itu sebelum kamu benar-benar siap" lanjut erzhan.
Erzhan berani berbicara santai seperti itu karena nara sedang tidur, garis bawahi saat nara sedang tidur saja.
"Selamat malam, tidur yang nyenyak" bisik erzhan tepat di telinganya, kemudian mengecup singkat kepala nara.
"Iya"
Nara membalikkan tubuhnya menghadap erzhan yang sudah kaget di sana. Erzhan pikir nara sudah tidur tapi ternyata salah.
"Kamu belum tidur?" Tanya erzhan dengan wajah yang kembali datar.
Nara menggeleng pelan.
"Dari tadi nara belum tidur" jawab nara.
"Kamu denger" kata erzhan menatap nara.
Nara menganggukkan.
"Nara juga ngerasain mas cium nara tadi" ucap nara dengan sedikit menggoda erzhan.
"Udah tidur sana" sahut erzhan yang sudah salah tingkah.
Erzhan memejamkan matanya dengan posisi terlentang.
"Mas" panggil nara.
"Hm" balas erzhan dengan mata masih terpejam.
"Masa nyiumnya cuma pas nara tidur doang si" kata nara pelan.
Erzhan menoleh ke arah istrinya. Tanpa banyak kata erzhan mendekatkan dirinya dengan nara, memegang pelan kepala nara dan mengecup keningnya dengan lembut.
Sebelum kembali ke posisinya erzhan menyempatkan untuk mengelus kepala istrinya lembut.
Nara yang di perlakukan seperti itu pun hanya bisa menahan senyumannya. Rasanya seperti ada kupu-kupu di perutnya.
"Jadi begini rasanya di cium cowo" ucap nara dalam hatinya.
Sebelum lanjut ke alam mimpi nara lebih dulu memeluk erzhan, menyandarkan kepalanya di dada lelaki itu. Erzhan pun dengan senang hati balik memeluk nara erat. Tak lupa sesekali mengelus lembut surai istrinya.
****
Pukul 4.30 wibNara terbangun tepat saat azan subuh berkumandang tapi nara tidak beranjak dari kasurnya sampai pada pukul 4.30, karena nara sendiri terlalu fokus memandangi wajah erzhan.
Tak lama nara tersadar dari kegiatannya dan bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka juga sekalian berwudhu.
Selesai dari kamar mandi nara membangunkan erzhan yang masih tertidur.
"Mas bangun sholat dulu" ujar nara dengan sesekali menggoyangkan lengan erzhan.
Erzhan menggeliat pelan lalu duduk bersandar di kepala kasur menatap nara yang sudah siap dengan mukenah nya.
"Kamu udah selesai?" Tanya erzhan dengan suara serak.
"Belum, sekalian barengan" jawab nara.
"Mas wudhu dulu" kata erzhan.
Erzhan mulai beranjak dari kasur dan masuk ke dalam kamar mandi. Sementara itu, nara yang masih terduduk di tempat yang sama mengatupkan bibirnya salah tingkah. Karena erzhan tidak lagi menyebut dirinya dengan kata saya lagi.
"Tolong ambilin sarung" perintah erzhan dengan suara beratnya.
Nara langsung mencari sarung di dalam lemari, kemudian memberikannya kepada erzhan.
Setelah siap barulah erzhan memimpin sholat dengan khusyuk, lantunan demi lantunan ayat terucap dari bibir erzhan. Suaranya merdu, baru kali ini nara mendengar langsung suara merdu erzhan melantunkan ayat Al-qur'an, dan baru kali ini juga nara sholat dengan di imami oleh suaminya.
"Assalamualaikum warahmatullah.." bait terakhir untuk mengakhiri sholat pun sudah di ucapkan oleh erzhan.
Kemudian erzhan menoleh ke belakang ke arah istrinya sambil menyodorkan tangannya kepada nara.
Nara pun meraih tangan erzhan dan mulai mencium tangannya, tak lupa juga erzhan mengecup kening istrinya setelah nara mencium tangan erzhan.
"Ngaji dulu ya" ucap erzhan.
"Iya" balas nara.
Kedua insan itu pun mulai melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan khidmat.
―――
To be continued
Janji saya buat double up, udah ini ya.
Saya cuma minta vote nya aja.
Karna itu bentuk dari kalian menghargai karya seseorang. Terima kasih.Mau tanya juga nih.. pendapat kalian !!
Kalo pak dosen sama nara bikin akun Instagram apa kalian setuju?Lontarkan pendapat, "setuju/tidak?"
Next?
Kalo ga saya tutup sampai sini haha.
Ga becanda
KAMU SEDANG MEMBACA
Yth. Bapak Dosen
Fanfiction(CERITA YTH. BAPAK DOSEN DAN SELURUH ISINYA HANYA TERSEDIA DI WATTPAD @eestehpanas , SELAIN DI WATTPAD SAYA KLAIM PLAGIAT) ...... "kok bapak si yang ngajar?" "kamu terlambat kelas saya" "Tunggu dulu pak, bukannya sekarang kelas pak Joni ya?" "Pak jo...