sedikit perdebatan di pagi hari karena ulah erzhan yang terus saja mengganggu istrinya. Sepertinya mencium nara akan menjadi candu dalam dirinya. Buktinya dari nara membereskan tugasnya sampai selesai pun erzhan masih terus menciumi wajah cantik nara."Udah jam 7 mas" ucap nara.
"Iya terus?" Balas erzhan.
"Siap-siap ke kampus lah" kata nara dengan suara sedikit meninggi.
"Mas mandi sana, masa dosen telat sih" lanjut nara.
"Suka-suka lah. Mau telat mau engga juga ga ada yang ngelarang" ujar erzhan enteng.
"Dih" cibir nara.
Erzhan menatap istrinya dengan sedikit terkekeh.
"Mending mas erzhan mandi duluan" suruh nara sambil melepas pelukan erzhan yang sedari tadi mengunci pergerakan nara.
"Mandi bareng aja" jawab erzhan.
Nara memukul dada erzhan keras sampai sang empunya meng-aduh sakit.
"Sakit, sayang" ucap erzhan dengan mengelus dadanya yang di pukul oleh nara.
"Makanya kalo ngomong tuh bismillah dulu, ngomongnya asal banget. Cepet mandi sana" omel nara.
"Iya mandi ini" kata erzhan pasrah.
"Tapi bareng kamu mandinya" lanjut erzhan.
"Ga ada, mandi sendiri-sendiri" balas nara sewot.
"Dosa besar nolak permintaan suami" titah erzhan membujuk isterinya.
Nara diam. Memikirkan perkataan erzhan.
Jika di pikir-pikir juga memang benar adanya yang di katakan suaminya itu, dosa jika menolak permintaan suami. Nara jadi ingat apa yang di ucapkan guru agama waktu dirinya masih SMA dulu.
"Sungguh baginya(wanita) akan mendapatkan dosa jika ia menolak permintaan dari suaminya. Karena sesungguhnya jika dua insan berlawan jenis saling terikat dalam ikatan pernikahan maka surga seorang wanita ada pada lelaki(suami)"
Nara kembali terbayang-bayang oleh perkataan gurunya itu. Bahkan baru-baru ini erzhan dan nara baru berani berciuman tapi sekarang sudah diminta untuk mandi bersama.
"Kamu mau dapat dosa?" Pertanyaan erzhan mampu menyadarkan nara dari lamunannya.
Nara menggeleng pelan sebagai jawaban dari pertanyaan erzhan.
Tidak ada pilihan lagi, nara harus menuruti perintah kakanda suami, karena tidak ingin dosanya menumpuk lebih banyak lagi jadi nara putuskan untuk menurut.
"Jadi ayo mandi bareng, itung-itung hemat air" ucap erzhan sambil tersenyum jail.
Nara membuang nafasnya kasar, sebenarnya nara tau pasti ini akal-akalan dari suaminya tapi balik lagi ke point awal seorang istri tidak boleh menolak permintaan suami.
Dengan langkah lebar nara berjalan lebih dulu ke arah kamar mandi. Di lihatnya erzhan masih diam di tempat yang sama menatap lamat pergerakan sang istri.
"Ayo cepetan" ucap nara dengan nada kesalnya yang malah terlihat lucu di mata erzhan.
Sambil tersenyum senang erzhan pun berlari kecil ke arah nara yang sudah masuk ke dalam kamar mandi.
Sudah di dalam kamar mandi pun erzhan masih menggoda istrinya.
"Cuma mandi doang ini?" Tanya erzhan.
"Ya terus mau ngapain?" Nara bertanya balik sambil menatap sinis erzhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yth. Bapak Dosen
Fanfiction(CERITA YTH. BAPAK DOSEN DAN SELURUH ISINYA HANYA TERSEDIA DI WATTPAD @eestehpanas , SELAIN DI WATTPAD SAYA KLAIM PLAGIAT) ...... "kok bapak si yang ngajar?" "kamu terlambat kelas saya" "Tunggu dulu pak, bukannya sekarang kelas pak Joni ya?" "Pak jo...