Happy Reading❤
Dara sedang menunggu Intan dengan gelisah di depan gang yang tak jauh dari rumahnya. Hari ini adalah hari diadakannya pertandingan basket antara SMA Arjuna dan SMA Pandawa. Jam sudah menunjukkan pukul delapan, tetapi Intan belum juga memunculkan batang hidungnya.
TIN TIN!!
Suara klakson motor itu mengejutkan Dara. Ia menoleh, mendapati sang pengendara motor tersebut yang tak lain adalah Intan.
"Hadehh, sorry Ra. Tadi motor gue pecah ban," kata Intan. "Ayo naik. Keburu mulai pertandingannya."
Dara mengangguk cepat lalu menaiki motor Intan. Baru saja Dara mendudukkan diri, tetapi Intan sudah keburu mengegas motornya. Membuat tubuh Dara sedikit terhuyung ke belakang. Untung saja ia langsung sigap berpegangan.
"INTAN PELAN-PELANNN!" pekik Dara.
Kejadian yang sama terulang lagi. Intan kembali mengendarai motornya sudah seperti pembalap profesional. Sementara Dara yang berada di belakangnya sudah spot jantung karena ulah Intan.
"GAK BISA RA. URGENT BANGET INI!" sahut Intan yang masih fokus pada jalanan di depannya.
Ia bahkan menyalip beberapa kendaraan yang melaju dengan kecepatan sedang, agar tidak menghambat perjalan mereka.
Dara menutup matanya dan berdoa dalam hati. Semoga mereka sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Ya, inilah Intan. Sahabat Dara yang jika sudah terburu-buru membawa motor, hawanya seperti akan diajak pindah alam saja oleh anak itu. Padahal Dara belum ingin mati. Bahkan Enjelo saja belum bertemu dengan jodohnya, masa Dara akan meninggalkan kucingnya lebih dulu.
***
"Ya Allah Ra, Tan. Keringet lu berdua kenapa sampe segede jagung gitu anjir! Abis ngapain? Terus kenapa baru dateng pula?!" cerocos Via kepada Dara dan Intan yang baru saja sampai di lapangan basket In dor SMA Arjuna dengan nafas terengah-engah karena keduanya berlari.
"Motor gue pecah ban," jawab Intan cepat.
"Ra, tadi kak Bintang nyariin lo tuh. Mukanya keliatan khawatir banget waktu tau lo belum dateng," ucap Dita memberitahu.
"Serius?"
Dita mengangguk sebagai jawaban. Dara langsung menelisik setiap pemain basket dari tim sekolahnya. Dan... Yap! Ketemu. Netranya menangkap sesosok pemuda yang memakai headband berwarna hitam di kepalanya, serta disalah satu lengan kekarnya terdapat sebuah kain putih yang bertuliskan huruf 'C'. Yang berarti, dia adalah kapten dari timnya. Cowok itu tengah merenggangkan otot lehernya. Dia. Bintangnya.
Tidak lama kemudian, manik keduanya bertemu. Dara mengepalkan satu tangannya, sedikit mengangkat ke atas dan mengucapkan kata 'Semangat' tanpa suara. Bintang mengukir senyuman tipis. Semangatnya menjadi bertambah berkali-kali lipat saat melihat dia sudah berada di tribun penonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Is My Boyfriend [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA! WARNING! Mengandung kata-kata kasar! Jadi, bijak dalam membaca okey❤ Bahasa non-baku! 'Bintang Aerglo Galexia'. Bagi sebagian anak SMA Arjuna, mereka takut jika mendengar nama itu. Tetapi bagi kaum hawa, ia malah menjadi inc...