63

31.4K 2.2K 147
                                    

Happy Reading♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading♥️

"Pulang dulu Ra," kata Dewa kepada Dara yang masih setia duduk di sebelah brankar Bintang.

"Gak mau," sahut Dara.

Terhitung, sudah sepuluh hari lamanya Bintang tidak membuka mata. Sudah sepuluh hari pula Dara selalu setia menjaga dan duduk didekat ranjang pemuda itu. Miranda, semua sahabat, bahkan Bima pun tak jarang sering memberitahu Dara agar tetap menjaga kesehatannya. Untuk masalah jaga bisa digantikan oleh siapa saja. Namun gadis itu bersikeras ingin tetap berada didekat Bintang. Sampai dia terkadang melupakan jam makannya.

Rombongan Dita dan Noval juga setiap pulang sekolah selalu datang ke rumah sakit. Mereka rela meluangkan waktu pulang sekolahnya untuk menjenguk Bintang. Sangat berharap akan ada perubahan dengan kondisi Bintang.

Terdengar helaan napas dari Dewa. "Kalau gitu makan ya? Kak Dewa beliin di kantin."

Dara menggeleng pelan. Membuat Dewa lagi-lagi menghela napas berat. Ia bingung mengatasi adiknya yang mogok makan seperti ini.

"Kakak tau Dara mau jagain Bintang. Tapi pikirin kesehatan sendiri juga Ra," peringatnya.

"Iya, nanti Dara makan."

"Janji?"

"Janji."

Dewa mengangguk samar lalu beranjak keluar.

Tatapan Dara kembali fokus kepada Bintang. Satu tangannya bergerak memegang pipi pemuda itu yang semakin hari mulai semakin tirus.

"Cowok galak," panggil Dara. "Bangun dong. Kamu betah banget sih tidur."

Gadis itu menidurkan kepalanya di ranjang. Ia menatap lama wajah Bintang. Rasa kantuk tiba-tiba menyerang. Membuat ia tanpa sadar memejamkan matanya.

Belum lama menutup mata, tetapi Dara sudah dikejutkan oleh pergerakan yang terasa di tangannya. Ia terbangun, mendapati Bintang tengah menggeliat kecil. Mata cowok itu mulai terbuka perlahan.

Yang pertama kali Bintang lihat saat membuka mata adalah wajah seorang gadis cantik kesayangannya.

"K-kamu udah sadar?" kaget Dara sekaligus senang.

"Kamu gak amnesia kan? Kamu gak lupa sama aku kan?" tanya Dara lagi dengan begitu polosnya.

Ya. Ia sangat takut jika pada saat Bintang sadar, pemuda itu malah hilang ingatan. Namun untungnya Tuhan masih berkehendak baik kali ini.

"Enggak," jawab Bintang jujur.

Dara langsung memeluk Bintang dengan penuh rasa bahagia. "Kamu tidurnya lama banget," kata Dara lugu.

Bintang berusaha membalas pelukan gadis itu dengan susah payah meskipun punggungnya terasa nyeri akibat pelukan dari Dara. Untuk bergerak sedikit saja, seluruh tubuh Bintang rasanya sakit.

Bad Boy Is My Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang