53

32.1K 2.2K 138
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

           Happy Reading❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


           Happy Reading❤

Siang ini, warung mpok Sri terlihat ramai sekali. Ah, jam istirahat pertama memang paling enak makan disini. Tak terkecuali juga dengan rombongan Bintang.

"Bang, geser dikit napa. Serakah amat pantat lo kalau duduk!" kata Chiko kepada Noval yang sedang asik bermain game.

Chiko sudah membawa semangkuk mie ayam ditangannya. Berniat ingin duduk didekat Noval.

"Sabar. Tanggung nih!" sahut Noval.

Chiko berdecak. "Buruan kampret! Gue udah laper!"

"Lo gak sabaran bat sii Jubaedah! Jadi orang itu harus sabar dong, kayak gue!" kata Noval sembari masih fokus dengan gamenya.

Dimas langsung berseru. "GAK USAH NGAKU JADI ORANG YANG PALING SABAR, KALAU NONTON YOU TUBE AJA IKLAN MASIH LO SKIP!"

Nah, kena kau. That's true?

"Mana ada. Gue kagak kayak lo ya Bambang! Gue kan anak sabar!" sanggah Noval.

"Oh ya?"

Dimas tersenyum-senyum setan. Lalu ia membuka ponselnya, dan langsung menelfon nomor Noval.

Drtt.

Drrtt.

Suara deringan ponsel milik Noval berbunyi. Pemuda itu melotot saat tertera nama makhluk yang dengan kampretnya menelfon nomor Noval ketika ia sedang tegang-tegangnya bermain game.

"ANAKNYA BAMBANGGG!! SETAN LO YA!" pekik Noval emosi.

Ingin sekali rasanya Noval mendupak wajah Dimas yang saat ini tengah cengengesan merdeka menertawainya.

"Katanya anak sabar, kok ngamok?" celetuk Misgi, ikut bergabung ke bangku Noval.

"Itu beda cerita kalau setan penggodanya yang modelan kayak Dimas Bau Celana," balas Noval seraya melirik Dimas sinis.

"Dimas Bayu Maulana!" koreksi sang pemilik nama.

"Bodo! Dimas Bau Celana!" ejek Noval menggebu-gebu.

Bad Boy Is My Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang