Happy Reading❤
"Nyebelin banget sih! Dia pikir, memangnya gambar peta itu gampang apa?!" gerutu Dara setelah ia sampai di rumah, lalu menaruh kertas karton putih dan segala peralatan menggambarnya di atas kasur.
"Eh iya. Ngomong-ngomong suruh gambar peta apa ya? Ck, Dara bodoh banget sih! Kenapa gak tanya kak Bintang dulu coba!" Dara merutuki kebodohannya karena tidak tahu pulau apa yang harus ia gambar?! Nasib Dara sial sekali hari ini.
Tiba-tiba, Dara dikagetkan oleh deringan ponselnya. Menandakan bahwa ada orang yang menelfon. Saat ia melihat ke layar ponsel...
Unknow
Kira-kira siapa? Ini nomor tidak dikenal. Tumben sekali.
Angkat gak ya?
Akhirnya dengan ragu-ragu, Dara mulai mengangkat sambungan telfon itu.
"Ha---"
"LAMA BANGET SIH LO!!"
Belum sempat gadis itu mengucapkan kata 'Halo', orang di seberang sana sudah memotong terlebih dahulu. Ini kan suaranya...
"kenapa diem? Bisu lo?!" ucap orang itu.
Dara segera tersadar dari lamunannya.
"Kak Bintang dapet nomorku dari mana?"
Yap! Orang yang menelfon Dara adalah Bintang. Si kakak kelas yang galaknya minta ampun. Sedikit-sedikit ngegas dan emosian.
"Gak penting. Cepet ke base camp Argasa, bawain makan siang."
"Loh? Tapi kan aku harus gambar peta dulu kak."
"Bawa semua peralatannya, gambar disini. Apa susahnya?"
Menyebalkan!
"Ya udah."
"RA! BABANG NOPAL BAWAIN MAKAN JUGA YA!"
"EHH! SEKALIAN A'A DIMAS RA!"
Itu adalah suara teman-teman Bintang yang saling bersahutan minta dibawakan makanan juga.
"Iya ka---"
Tuttt.
Belum sempat gadis itu menjawab, sambungan telfon sudah dimatikan sepihak oleh Bintang. Ingin sekali rasanya Dara mengumpat keras.
"Makan siang? Aku harus bawain mereka apa? Mereka kan orang-orang kaya, masa aku harus beli makanan restoran dulu?" gumamnya.
"Ih, aku aja makan di restoran jarang. Malah gak pernah sama sekali deng! Lagi pula aku kan gak punya uang juga, mana bisa beli makanan mahal begitu?"
Dara berfikir keras. Kira-kira ingin membawa makanan apa?
"AHA!" Dara menjentikkan jarinya, pertanda ia sudah menemukan ide.
"Kayaknya aku tau deh harus bawain mereka apa."
***
"Ya Allah Ra! Repot-repot banget bawain A'a Dimas makan siang segala!" celetuk Dimas ketika Dara baru saja sampai di markas.
Gadis itu berjalan sembari menenteng kantong pelastik hitam yang sudah pasti isinya makanan. Tidak lupa juga Dara menggendong sebuah tas yang mungkin isinya peralatan untuk menggambar dan sebuah kertas karton.
"Kan tadi lo yang minta bawain Bambang!" sahut Noval, ingin sekali ia mencubit ginjal Dimas.
"Gak usah bawa-bawa nama bapak gue Val! Ini bukan jaman SD lagi!" ucap Dimas ngambek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Is My Boyfriend [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA! WARNING! Mengandung kata-kata kasar! Jadi, bijak dalam membaca okey❤ Bahasa non-baku! 'Bintang Aerglo Galexia'. Bagi sebagian anak SMA Arjuna, mereka takut jika mendengar nama itu. Tetapi bagi kaum hawa, ia malah menjadi inc...