35

35.2K 2.1K 109
                                    

Happy Reading❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading❤

"Kak? Yakin masih bisa bawa motor?" tanya Dara sedikit ragu saat Bintang menyuruhnya untuk naik ke motor.

Saat ini sudah bel pulang. Para murid-murid pun sudah ramai di parkiran. Ada yang masih duduk-duduk di motor, pacaran, ke warung Mpok Sri, dan ada juga yang langsung melaju pulang.

Bintang memutar kunci motornya, mematikan kendaraan yang tadinya sudah menyala.

"Ngeremehin gue?"

Dara mengusap belakang kepalanya kikuk. "Y-ya bukan gitu. Nanti kalau jatuh gimana? Kak Bintang kan lagi sakit."

"Gak papa. Yang penting kita matinya bareng-bareng," jawab Bintang enteng.

Dara melotot dan reflek memukul pelan lengan kekar Bintang. "Sembarangan ish!"

"Naik cepet. Gue cuma sakit biasa, bukan lumpuh."

"Hehe, iya."

Meskipun sedikit ragu, Dara menurut. Motor besar milik Bintang langsung melaju meninggalkan area sekolah.

"Cewek sialan!" desis Sasya tajam menatap kepergian Bintang dan Dara. Ia memukul stir mobilnya kuat.

Sasya heran. Mengapa Dara bisa terbebas dari Antranos. Padahal, kemarin ia melihat sendiri ketika Dara diseret paksa oleh Galih. Tetapi kenapa semudah itu Dara lepas?!

***

"Nah jadi deh," ujar Dara girang saat bubur buatannya sudah jadi.

Saat ini Dara sedang berada di apartemen milik Bintang. Gadis itu langsung berjalan ke kamar untuk memberikan bubur buatannya. Saat membuka pintu, ternyata Bintang sudah tidur di kasur dengan sepatu sekolahnya yang masih melekat.

Tangan Dara bergerak melepas satu-persatu sepatu Bintang terlebih dahulu. Setelahnya, ia membangunkan Bintang dengan hati-hati. Takut sang empu marah karena telah menganggu tidurnya.

"Kak, bangun. Makan buburnya dulu ya."

Bintang membuka mata. Cowok itu duduk bersandar di kepala ranjang dengan wajah bantalnya yang khas orang bangun tidur.

"Makan dulu." Dara menyodorkan semangkuk bubur buatannya.

"Gue gak suka bubur Ra."

"Ihh! Gak boleh gitu tauu! Pokoknya kak Bintang harus makan titik!" bantah Dara. "Ya udah, aku suapin ya? Aaa..." ujarnya. Menyuruh cowok itu untuk membuka mulut.

Bintang terdiam sebentar. Sebenarnya ia sangat tidak suka dengan makanan yang bertekstur lembek, alias bubur itu. Tetapi mau bagaimana lagi? Ia tidak tega dengan Dara yang sudah bersusah payah membuatkan bubur untuknya.

"Nah, gitu dong! Kan biar cepet sembuh," kata Dara saat Bintang mau memakan suapan bubur darinya.

Gadis itu dengan telaten terus menyuapi Bintang. Pemuda itu menggeleng setelah suapan ke tujuh.

Bad Boy Is My Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang