30

39.7K 2.5K 54
                                    

Happy Reading❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading❤

Bintang menghentikan motor besarnya saat lampu merah menyala. Sesekali, tangannya mengusap lembut tangan Dara yang bertengger di perutnya. Sedangkan gadis itu menaruh dagunya di pundak Bintang.

"Kak."

"Hm."

"Emm... Gak jadi deh," ucap Dara yang tidak jadi melanjutkan kalimatnya.

"Sebenernya kita mau kemana sih?"

"Muter-muter doang," jawab Bintang santai.

"Hah? Muter-muter doang?"

"Hm."

Brum! Brum!

Tiba-tiba, ada lima motor besar yang sengaja menggober-gober tepat di samping motor Bintang. Bahkan Dara harus menutup kedua telinganya karena terlalu bising.

Saat menoleh, ternyata mereka adalah rombongan Galih---anak-anak Antranos. Bintang mengumpat dalam hati. Mereka ini selalu saja mengganggu ketenangannya. Yang paling ia benci adalah, mereka menggangu saat Bintang bersama dengan Dara.

Dara sudah ketar-ketir di tempatnya. Tangannya berkeringat dingin. Jantungnya pun berdetak dua kali lebih cepat. Ia takut terjadi perkelahian lagi. Lihatlah, mereka ada lima orang. Sedangkan Bintang hanya sendiri sekarang. Andai saja Dara bisa bela diri, mungkin ia tidak akan menyusahkan Bintang seperti ini.

Galih membuka kaca helmnya. "Woy bro! Masih awet aja sama ni cewek?!" tanyanya dengan nada meledek.

Bintang tidak menanggapi. Cowok itu hanya diam dan menatap lurus ke depan. Mengurusi curut seperti mereka hanya buang-buang waktu saja!

"Kira-kira kalau gue tantang balapan, si ketua Argasa ini bakal terima gak ya? Atau malah nempel mulu sama ceweknya?" kata Galih yang disambut tawaan mengejek dari teman-temannya.

Bintang masih tetap diam. Namun, sebenarnya ia tengah menahan emosi yang siap meledak kapan saja.

"Ah, cemen lo! Baru ditantang balapan aja---"

"Gue terima tantangan lo," jawab Bintang dingin.

Balapan? Mereka mau balapan?! batin Dara tak percaya.

"Bagus! Gue demen nih yang kayak gini," seru Galih sembari menampilkan smirknya.

***

Bintang menghentikan motornya di sebuah tempat yang cukup ramai dipenuhi anak muda. Dara mengamati dengan seksama tempat itu---tempat balapan liar. Banyak motor-motor besar terpakir disini, dan sepertinya motor itu akan digunakan untuk balapan. Dara takut. Balapan ini sudah jelas-jelas ilegal. Ia takut terjadi apa-apa nantinya. Terlebih lagi dengan Bintang.

"Kak Bintang yakin mau balapan?" tanyanya dengan sorot khawatir.

Bintang mengangguk santai sebagai jawaban. Sebenarnya, ia pantang membawa Dara ke tempat ini. Tetapi mau bagaimana lagi? Galih si tikus Antranos itu benar-benar membuat telinga Bintang panas dengan ocehan sombongnya itu.

Bad Boy Is My Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang