Happy Reading❤
"Kenapa lo?" tanya Noval seraya menepuk pundak Bintang yang tengah merokok sambil sesekali melamun.
Sekarang masih pagi, bel masuk pun belum berbunyi. Tetapi warung Mpok Sri sudah ramai dipenuhi oleh rombongan murid yang rata-rata anggota Argasa. Mulai dari kelas X, XI, XII dan hampir semua murid laki-laki berkumpul disana.
"Gak papa. Emang gue kenapa?" tanya Bintang balik.
Noval malah terkekeh. Membuat Bintang mengernyitkan keningnya dalam.
"Lo temenan sama gue udah lama. Gue tau semua gelagat mencurigakan lo," jawabnya sambil berdiri---mencomot bakwan dan cabe, lalu kembali duduk di samping Bintang. Namun ucapan Noval tidak ditanggapi lagi oleh Bintang.
Hari ini Bintang memberi kebebasan untuk Dara, si adik kelas cerewet itu. Mengapa? Karena Bintang merasa menjadi orang yang paling bersalah sekarang kepada gadis itu. Ini karena kemarin Bintang tetap bersikeras mengantarkan Dara sampai di depan rumah, meskipun Dara sudah belasan kali menolak.
Saat sampai di depan rumah Dara, Bintang melongo sekejap. Rumah Dara ternyata tidak seperti yang Bintang bayangkan. Rumah itu terlihat kecil dan begitu sederhana. Belum lagi sikap Ibu Dara yang begitu ramah. Membuat Bintang sekarang jadi merasa bersalah karena telah bersikap dan memperlakukan Dara seperti itu.
Dalam diam, Bintang bertanya-tanya kepada dirinya sendiri. Kenapa Bintang menjadi seperti ini? Maksudnya, tumben sekali ia merasa bersalah kepada seseorang sampai membuat dirinya kadang suka uring-uringan sendiri. Mana Bintang yang dulunya kejam dan tak berperasaan?
Arghh bangsat! Gue ini kenapa?! batin Bintang frustasi.
Tiba-tiba ponsel Bintang bergetar karena ada notifikasi pesan masuk, membuyarkan lamunannya yang sedang bergulat hebat dengan pikirannya sendiri.
Unknow: Gue tantang geng Argasa cupu lo itu buat tawuran!
Bintang tersenyum sinis. Ia tahu betul siapa orang yang mengirim pesan ini. Cowok itu pun mulai mengetikkan balasan di ponselnya.
Gak usah banyak bacot! Kapan? Dimana?! Gue jabanin!!
Bintang terdiam sesaat setelah mengetikkan sesuatu. Ia menunggu balasan dari sang pengirim pesan. Tetapi nihil. Si pengirim itu malah tak kunjung membalasnya lagi, 'Cupu!'
"Kita harus siaga. Antranos nantangin tawuran," ujar Bintang.
Warung Mpok Sri yang tadinya berisik dan gaduh, kini mendadak hening. Menyimak perkataan ketua mereka.
"Jadi? Si Bara api neraka itu nantangin kita lagi?" tanya Dimas yang dijawab anggukan oleh ketuanya.
"Ah pas banget nih. Udah lama gak olahraga gue," cetus Noval sambil berlagak seperti orang yang sedang pemanasan, hendak berolahraga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Is My Boyfriend [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA! WARNING! Mengandung kata-kata kasar! Jadi, bijak dalam membaca okey❤ Bahasa non-baku! 'Bintang Aerglo Galexia'. Bagi sebagian anak SMA Arjuna, mereka takut jika mendengar nama itu. Tetapi bagi kaum hawa, ia malah menjadi inc...