Happy Reading❤
"HUAAA DARAAA AKHIRNYA DATENG JUGA!!" teriak Intan menggema saat Dara baru saja memasuki kelas.
"Eh Ra! Emang bener kata Intan kalau kemarin lo bikin kak Bintang jatuh dari motor?" tanya Via sangat kepo.
"Iya Vi," jawab Dara lesu.
"Duh untung aja ya, kemaren kak Bintang tuh gak ngenalin gue sama Dara. Lo pada tau gak? Gue sampe copot tuh plat motor gue biar gak dikenalin motor beat mberr kesayangan gue sama kak Bintang!" cerocos Intan panjang lebar dan heboh sendiri.
"Percuma Tan. Kak Bintang udah tau kalau yang buat dia jatuh kemarin itu aku," sahut Dara.
Ketiga sahabatnya seketika melotot terkejut.
"APA? JADI DIA UDAH TAU?!!" pekik Intan tak percaya.
"Iya. Dia udah tau."
"Terus urusannya gimana tuh Ra? Pasti lo disuruh ganti rugi ya? Ih, mana motor kak Bintang itu mahal banget loh," ujar Via yang diangguki setuju oleh Dita dan Intan.
"Sebagai gantinya, aku harus nurutin semua permintaan dia! Nyebelin banget tau gak sihh!" ujar Dara dengan kekesalan yang sudah di ubun-ubun.
"Kak Bintang nyuruh lo buat nurutin semua permintaan dia?!" tanya Dita dengan wajah tak percaya sekaligus marah.
"Iya. Tuh, aku disuruh ngerjain PR dia dan itu pun harus selesai sebelum jam pelajaran ketiga. Punya hati gak sih dia ni?!"
Dara meletakkan buku tulis milik Bintang di atas mejanya dengan kesal.
"keterlaluan banget! Gak bisa dibiarin ini. Enak aja dia sembarangan nyuruh-nyuruh lo begitu! Jangan mau jadi babunya dia Ra!" ujar Dita seraya berdiri sambil mengepal-ngepalkan tangannya, seperti sudah siap menonjok wajah orang.
Dara menghela napas. "Udah lah Dit. Kamu gak perlu datengin kak Bintang. Nanti yang ada urusannya malah makin panjang."
"Ya Allah Ra! Gak salah gue punya besplen sebaik lo," celetuk Via terharu.
"HUAA DARA GUE MINTA MAAF KARENA UDAH BIKIN LO BEGINI!" ucap Intan histeris.
Ia merasa bersalah karena telah membuat nasib Dara menjadi seperti sekarang. Andai saja kemarin ia tidak menyuruh Dara untuk belajar mengendarai motornya, mungkin Dara tidak akan berurusan dengan Bintang.
"Gak papa Tan. Makasih ya karena kemarin udah mau ngajarin aku belajar nyetir motor," ucap Dara dengan senyuman tipisnya. Ketiga sahabatnya kompak ngelus dada 'ni anak baiknya gak ngotak!'
"SAYANG BANGET GUE SAMA LO RA. TAPI GUE JUGA BEGO BANGET UDAH BIKIN NASIB LO BEGINI!" sesal Intan sambil memeluk Dara. Dita dan Via juga ikut memeluk mereka.
"Keuwuan apa lagi ini Ya Allah," ujar Adit ketika baru saja masuk kelas dan langsung disuguhkan dengan pemandangan keempat gadis itu yang sedang berpelukan dan menangia bersama.
"Tumben lo istighfar! Kemaren-kemaren pas nyolong pena gue kemana?! Lupa Tuhan pasti lo kalau udah nyolong pena," sewot Dita. Melirik Adit masih memandanginya dengan ketiga teman-temannya.
"Ya Allah. Seujon mulu deh sama A'a Adit," kata Adit.
"A'a pala lo peyang! Yang ada e'ek tuh!" ketus Dita.
***
"WOY TATANG! SINI LO!" panggil Noval ketika Bintang baru saja memasuki kelas.
"Apa?" tanya Bintang sembari duduk di atas meja Noval.
"Yeuu dasar si Tatang! Masih nanya lu? Wahh bener-bener minta di ketek-in ni anak!" sahut Dimas, sudah bersiap menggulung lengan baju sekolahnya.
"Berani?" tanya Bintang santai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Is My Boyfriend [END]
Fiksi RemajaFOLLOW SEBELUM MEMBACA! WARNING! Mengandung kata-kata kasar! Jadi, bijak dalam membaca okey❤ Bahasa non-baku! 'Bintang Aerglo Galexia'. Bagi sebagian anak SMA Arjuna, mereka takut jika mendengar nama itu. Tetapi bagi kaum hawa, ia malah menjadi inc...