33. Pria bertopeng.

1.3K 113 21
                                    

Assalamualaikum.

Happy reading 🌻

"Maju lo!"

Anggota The Riders King, menatap nyalang beberapa orang yang ada dihadapannya. Aura permusuhan tercetak jelas dengan sorotan mata mereka masing-masing. Seperti tak mungkin jika akan berdamai.

"Mau ngapain lo pada ke Markas kami?" Elang terkekeh sinis.

"Lain kali, kalo nyusun strategi yang bener. Malu sama anak TK." Abdi ikut bersuara.

"Gue kasih tau ya. Lo masuk ke area Markas ini baru lima langkah. Lo pada sama aja, udah ngelewatin beribu cctv!" ucap Aldo.

"Bacot lo!" sentak Rio, mengambil ancang-ancang untuk menghajar mereka.

"MAJU!" ucap Elang lantang.

Elang dan Aldo langsung mengepung Rio dari arah berlawanan. Membuat Rio terus mengumpat.

"Beraninya, keroyokan!" ucap Rio sinis.

"Nggak keroyokan juga lo tetep kalah!" ujar Aldo.

"Banyak omong lo!" sahut Rio.

Elang langsung menendang keras kaki Rio, membuat Rio merintih kesakitan. Aldo tak tinggal diam. Ia meninju perut Rio secara bruntal. Rio terkapar tak berdaya di jalanan.

Bugh!

Abdi sekarang sedang melawan Marko. Kiki dilihat dari postur tubuh mereka, Marko jauh lebih besar. Kedua lengan Marko, memiliki tato.

"Ck! Badan gede, tenang cewek!" ejek Abdi.

"Bang-sat!" umpatnya, dengan suara terputus.

Abdi tertawa ngakak. "Baru satu pukulan woi! Nafas lo udah mau putus aja!"

Marko menatap tajam Abdi. Tapi sedetik kemudian, matanya terpejam erat. Sepertinya pingsan. Anggota yang masih tersadar, menarik Rio dan Marko untuk pergi.

"Bang! Udah pada kalah!" lapor Ronald.

"Udah gausah di hajar lagi," jawab Elang.

Mereka mengangguk.

"Ternyata enak ya, keroyokan," ucap Marvel.

"Mata lo keroyokan! Gue sendirian!" seloroh Abdi.

"Udah status jomblo, berantem pun gaada pasangan." Ricko geleng-geleng sambil tersenyum miris.

"Sampe rumah gue mau silet-silet tangan gue," ucap Abdi.

"Gausah jadi jamet lo!" ketus Elang.

Mereka semua ngakak.

Lingga yang tak minat bergabung, memilih masuk kedalam markas.

"Mau kemana lo?" tanya Aldo.

"Haus," jawab Lingga. Akhirnya mereka ikut masuk.

***

Mereka duduk di sofa ruang utama markas. Marvel berada di pojokan, karena dia sedang meng-charger hpnya.

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang