48. Sebelah pihak.

1.2K 136 21
                                    

Assalamualaikum.

Happy reading 🌻

Dinan melirik jam yang berada dipergelangan tangannya. Sudah lima menit lamanya ia berdiam diri tanpa melakukan apapun, didepan kelas Nabila. Sebenernya ia sudah lapar, tapi tugas yang diberikan guru kepada Nabila belum selesai, terpaksa Dinan harus menunggu.

Dinan melihat orang yang berlalu-lalang, ia kembali melirik kedalam kelas, bisa ia lihat Nabila sudah merapikan alat tulis, yang artinya tugasnya telah selesai.

"Sory lama," ucap Nabila menghampiri Dinan.

"Iya lah lama! Lo harep gue bakal jawab, iya nggak papa kok. Mimpi, bayar waktu gue," jawab Dinan.

"Ngomong noh sama tembok," jawab Nabila santai.

Mata Dinan memincing, lalu ia menghela nafasnya pelan.

"Tugasnya tuh memang susah, gue aja nyontek Dimas," ujar Nabila, sambil merangkul Dinan, mereka berdua jalan beriringan.

"Dimas siapa?" tanya Dinan.

"Anak culun," jawab Nabila.

"Gue nggak pernah liat, dia culun tapi pinter, sampe nyontek?" tanya Dinan.

Nabila mengangguk pelan. "Udah ngapa jadi bahas dia sih, gue bilang Elang nih!"

Dinan mencibir pelan. Nabila melepaskan rangkulannya.

"Gue pesen, lo duduk manis aja," kata Nabila melenggang pergi.

Dinan memilih bangku yang kosong, lalu duduk sambil bermain handphone. Menscrol akun sosmed-nya.

Dinan mendongak melihat Nabila yang duduk, lalu ia menaruh handphone nya diatas meja.

"Bentar lagi dateng," ujar Nabila.

Dinan mengangguk. "Bill gue mau ngomong."

"Ngomong aja kali," balas Nabila santai.

"Tadi pas jam istirahat baru bunyi, Caren sama Mira ngajak bareng ke kantin," ucap Dinan.

Alis Nabila terangkat sebelah. Lalu ia berdehem pelan. "Terus?"

"Gue nggak mau lo ngerasa gue manfaatin. Jadi gue tolak," jawab Dinan.

"Jadi lo temenan sama gue, karena kasihan?" tanya Nabila mulai serius.

Dinan menggeleng cepat. "Enggak! Nggak sama sekali, seperti yang gue bilang, gue nggak mau lo ngerasa gue manfaatin, padahal gue tulus."

"Ini yang gue takutin temenan sama lo Nan, kita deket karena lo lagi ada masalah sama temen-temen lo dulu. Nggak menutup kemungkinan kalo lo bakal balik ke mereka, pas udah baikan." Nabila berujar tenang.

"Terima nggak terima, gue bakal sahabatan sama lo sampe lulus Sma!" jawab Dinan mantab.

Nabila tersenyum kecil. "Jadi gimana?"

"Gue nggak bakal paksa, tapi kalo lo mau kita, dan mereka sahabatan," tutur Dinan membuat Nabila terdiam.

Sampai pesanan mereka datang. Nabila masih belum menjawab.

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang