Assalamualaikum.
Happy reading ❤️
Dinan, duduk termenung di balkon kamar nya. Ia memikirkan hal tadi, ini semua murni perbuatan Fahri. Atau hanya akal-akalan kakak kelasnya. Jika ini semua perbuatan Fahri, Dinan tak akan memaafkan orang tersebut. Karena dia, Dinan hampir kehilangan masa depannya.
Namun selang beberapa saat kemudian, ia sadar dan pipinya bersemu merah, mengingat kejadian, dimana ia memeluk Elang. Ia menggeleng cepat, Dinan berusaha menepis kejadian itu.
Ia langsung beralih pada gawainya, saat ia buka, banyak notifikasi dari grup sahabatnya.
Absurd grup
Carenza Virola:
1. Carenza.
2. Dinan.
3. Almira.
4. Ara.
5. Dafa.
6.Rizal.
7. Bejo.
8. Adi.
Itu nama kelompok kita.Almira Fanella: Kenapa harus Bejo?!
Claral Elvira: Ih kenapa gaada yang ganteng?!
Carenza Virola: Kalo gamau, keluar aja lo berdua.
Clara Elvira: Ih galak bgt!
Almira Fanella: Iya ga seru:(
Carenza Virola: Gimana mau gak?
Almira Fanella: Iya deh.
Clara Elvira: Hmm.
Almira Fanella: @Dinan Shalsabela Yuhu??
Clara Elvira: Iya ih, Dinan cuma nyimak.
Anda: Iya gue ngikut
Clara Elvira: Caren galak.
Carenza Virola: Bdmt.
Anda: Emang kita mau drama apa?
Almira Fanella: dibahas di sekolah aja.
Dinan meletakkan gawainya, dan merebahkan tubuhnya. Ia harus memerlukan mental yang kuat, untuk besok menemui Elang, ia pastikan besok akan sangat malu.
***
Pagi ini Elang dan teman-teman nya. Sudah berada di sekolah, mereka saat ini taada niatan untuk membolos. Entah dapat hidayah dari mana mereka.
"Eh, mau kemana ini kita?" tanya Aldo.
"Kantin?" tanya Abdi.
"Gue udah sarapan," jawab Ricko.
"Terus kita kemana?"
"Perpustakaan," jawab Lingga.
"Ngapain?! Lo pada tau gak? itu satu-satunya tempat, yang jarang gue kunjungin. Dan sekarang lo ngajak in gue kesana?! Yang benar saja bapak Lingga ini," heboh Abdi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG
Teen Fiction[Follow sebelum baca!] (Vote juga yah❤️) 'Tentang seorang cowok, nakal, tak tau di atur, dan gemar membuat masalah, terjebak cinta seorang gadis cantik dan pintar. "Kenapa sih?! Lo itu yang selalu ada dipiran gue?!" Cowok jangkung, itu menatap kesal...