41. mulai terungkap.

1.3K 129 16
                                    

Assalamualaikum.

Happy reading 🌻

Dinan, Nabila, Aldo, Abdi, Lingga, dan juga Ricko, sedang berkumpul di rumah Nabila. Dinan sudah yakin kalau ia akan bertemu dengan Elang, ia juga tidak mau tersiksa dengan perasaan ini.

"Elang lagi dimana?" tanya Nabila.

"Kayanya dia nggak dirumah deh," jawab Abdi.

"Sok tau!" ketus Nabila.

"Do, cewek lo dari kemarin nyolot mulu ama gue, nggak adek lo, nggak cewek lo!" ujar Abdi tak terima.

Mereka semua tertawa kecuali Dinan, dan Lingga.

"Nasib lo," jawab Aldo.

"Sialan!" umpat Abdi.

"Terus kalo Elang nggak di rumah, dimana?" tanya Ricko.

"Sebenernya gue tadi ketemu Elang, makanya gue tau kalo dia nggak dirumah," ujar Abdi.

"Dimana?" tanya Lingga.

Yang lain ikut serius, menatap Abdi.

"Pas pulang sekolah," jawab Abdi, pelan.

"Terus gimana?" tanya Dinan.

Abdi menggaruk pipinya. "Sebenernya gue tadi mau bilang, mau kumpul sama anak-anak, tapi...."

"Lo gausah sok bikin orang penasaran deh, anjing!" kesal Aldo.

"Tau! Belum gue sleding muka lo!" timbrung Nabila, sinis.

Abdi terkekeh. "Santai dong! Jadi dia ditelpon, gatau siapa kedengarannya sih cewe. Terus Elang bilang gini, 'Yaudah gue otw sekarang' gitu," tutur Abdi.

"Cewek?" beo Dinan.

Abdi mengangguk ragu. "Lo jangan negatif thinking dulu, itu mungkin, emmm."

"Siapa?" tanya Dinan, menatap sayu Abdi.

"Pokonya orang ngga penting, percaya sama gue," ucap Abdi serius.

Dinan diam, tak menjawab. Membuat Abdi meruntuki dirinya.

***

Cuaca hari ini sangat lah terik, mereka berenam memilih berhenti sebentar, untuk menghilangkan dahaganya. Mereka turun, disalah satu caffe sebentar.

"Kuy masuk!" antusias Nabila, sambil tersenyum.

"Alay," komentar Aldo.

Nabila menghiraukannya, ia menarik tangan Dinan untuk masuk, tapi sebelum itu, ia berbalik sambil mengacungkan jari tengahnya kepada Aldo.

Setelah kedua gadis itu menghilang, Abdi memanggil ketiga temannya.

"Kenapa?" tanya Ricko.

"Lo liat motor, yang terparkir itu." Abdi menunjuk salah satu motor yang ada disana. "Itu motor Elang, yakin gue!"

"Firasat gue kurang enak," komentar Aldo.

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang