Assalamualaikum
Happy reading.
"What?! Guru less nya Elang?!" Mira berteriak, tak peduli, tatapan anak-anak, yang sedang makan di kantin.
"Lo gausah teriak-teriak bisa?" tanya Caren.
"Gabisa-gabisa! Gakbisa, lo itu dalem bahaya Dinan!" Mira terus berteriak, sebernya apa yang terjadi?
"Mira pelannin nada bicara lo." Carenza, muak Mira tumben sekali susah diatur.
"Bahaya apa si?" tanya Dinan.
"Lo tau kan Elang itu, ketua Raider king, terus bisa-bisa Lo ngajarinnya di markas mereka, disana cowok semua Dinan! Bahaya." Mira menatap Dinan sungguh-sungguh.
"Elang gak bakal apa-apain Dinan." ucap Carenza.
"Ada bukti lo?" tanya Mira kembali.
"Gue jamin itu."
"Lo gak-"
"STOP!" teriak Ara. Ketiga gadis itu menoleh kearahnya.
"Gue laper! kalo mau debat ke lapangan sana." suruh Ara.
"Ih! Kan gue lagi marah!" ucap Mira.
"Marahnya di pending dulu aja." jawab Caren, "Bener kata Ara, gue juga laper nih." lanjutnya.
"Gue juga laper." sahut Dinan.
"Dah sekarang kita makan dulu," Ara menyuruh Mira untuk duduk.
"Oke, sekarang kita makan dulu." Mira mendudukan bokongnya, didepan Dinan.
"Biar gue pesenin, kaya biasanya kan?" tanya Ara, Mira dan Caren hanya mengangguk.
"Lo mau minum apa?" tanya Ara, pada Dinan.
"Jus alpukat ada?" tanya Dinan, Ara hanya mengangguk.
***
"Huh! Huh! cape banget ya?" tanya Aldo.
"Lo begok! Pake acara puisi-puisi segala." jawab Ricko.
"Tapi kan kita gak belajar." sahut Abdi.
"Yoi." Aldo merangkul bahu Abdi.
"Jangan dibiasain." ucap Lingga, Aldo memutar matanya malas.
"Kantin yok." ajak Elang.
"Kuy lah!" seru Ricko.
Mereka berjalan dengan dipimpin oleh Elang, saat ini penampilan mereka menjadi pusat perhatian, dasi yang diikat di dahi, dan kancing dua bagian atas yang terbuka, dan seragam yang sudah tak dimasukan, keringat yang membasahi wajah mereka. Membuat kaum hawa terhipnotis dalam sekejap.
Hidung Abdi dan Aldo sejak tadi sudah kembang kempis dibuatnya.
"Fiks gue ganteng!" ucap Ricko.
"Iya, tapi lo Masi dibawah gue." jawab Elang.
"Iyaa Lang, kita semua kentang." seru Ricko. Dan membuat mereka semua terkekeh.
"Dih, lo aja kali." sahut Aldo.
"Udah ayok ah!" Abdi yang sudah haus, tak tahan akan ocehan sahabat-sahabatnya.
Mereka sudah sampai di kantin dan langsung duduk, ditempat anak-anak Raider kumpul, yaitu pojokan.
"Di, pesenin gue juss alpukat satu, terus lo pesen juga, gue yang bayar." ucap Elang.
"Oke sip." Abdi bergegas, memsan minuman.
***
"Ibuuk! jus alpukat nya satu, ju-"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG
Teen Fiction[Follow sebelum baca!] (Vote juga yah❤️) 'Tentang seorang cowok, nakal, tak tau di atur, dan gemar membuat masalah, terjebak cinta seorang gadis cantik dan pintar. "Kenapa sih?! Lo itu yang selalu ada dipiran gue?!" Cowok jangkung, itu menatap kesal...