Assalamualaikum.
Saat ini lapangan begitu ramai, bukan karena melihat konser, atau most wanted yang sedang olah raga, ini karena, Nabila! sejak insiden bullying yang dilakukannya. Membuatnya dihukum, hormat kepada sang Merah Putih. Ditambah saat ini matahari menyinari bumi dengan sangat terik, dan membuat Nabila bercucuran air keringat. Nabila menympah serapah Dinan.
"Liat aja, gue bakal bales dendam!" batinnya kesal.
Sementara itu Dinan, yang menyaksikan itu dari lantai atas pun, langsung merasa tidak enak. Walau ia tak salah, tapi bagaimana juga ia yang membuat peristiwa itu semakin panas.
"Ren, gue ngerasa ga enak deh, sama Nabila," ucap Dinan, pada Carenza. Yang matanya masih terfokus pada Sato obyek, ditengah lapangan.
"Terus lo mau ngapain?" tanya Caren.
"Gue harus dihukum juga, gue mau turun dan ikut hormat," ujar Dinan. Carenza hanya diam mendengar nya.
Dinan mulai berbalik badan, dan meninggalkan ketiga sahabat nya.
"Mau kemana lo?" tanya Mira.
"Bawah," jawab Dinan terburu-buru.
Saat Dinan, sudah dibawah ia melihat sekeliling nya. Banyak sekali pasang mata yang menonton, bahkan mungkin hampir semua isi sekolah. Ia merasa sangat gugup, ini baru pertama kali Dinan, dihukum walau ini kemauan nya sendiri. Dinan melangkah dengan ragu, ia mulai berjalan mendekati Nabila. Dan mulai ikut hormat seperti yang Nabila lakukan
Geng The Riders king, yang ikut menonton hukuman yang dijalankan Nabila pun, sangat kaget kenapa Dinan datang dan langsung menatap ikut dihukum.
"Weh! Weh liat woi kok ada Dinan!" seru heboh Aldo.
"Kami punya mata kali, gausah heboh-heboh amat!" cetus Ricko.
"Ho'oh katrok Lo!" tekan Abdi.
"Kan siapa tau, kalian rabun jauh gitu!" alibi Aldo.
"Tapi ni ya kalo gue si rela dihukum sekarang, asala sama mereka berdua," cengir Ricko.
"Cewek aja molotot mata kalian," ucap Elang.
"Gue juga mau kali nyet!" tambah Abdi.
"Eh, emang Dinan masuk BK juga ya? kok dia juga ikut dihukum," tanya Aldo.
"Wih, mantab gak tuh? Baru dua hari dah masuk BK aja?" imbuh Ricko.
"Dinan gak masuk bk," ucap Lingga, yang sedari tadi diam.
"Kok lo tau?" tanya Abdi.
"Lingga kan cenayang," celetuk Ricko.
"Dah lah gue laper," ucap Elang, dan pergi dari area lapangan. Diikuti Linnga dan ketiga curutnya itu.
***
Kening Fahri berkerut, ia melihat Dinan, yang jalan menuju lapangan dan ikut hormat bersama Nabila. Kena gadis itu? Ia langsung menghampiri kedua gadis itu.
"Dinan lo kenapa ikutan?" tanya Fahri.
Dinan menurunkan tangannya, dan melihat Fahri yang sedang kebingungan, "Yang buat onar bukan Nabila aja, gue juga. kenapa gue gak ikut dihukum?" tanya Dinan.
"Apaan sih Lo?! Lo caper kan?" gertak Nabila.
"Bil, gue minta maaf. Gue gak mau punya musuh, kita damai ya?" ucap Dinan.
"Gak semudah itu, nyelesain masalah sama gue." Nabila sengaja menabrak lengan Dinan, untung saja Fahri cepat menahan tubuh nya, kalau tidak pasti akan jatuh. Lalu Nabila pergi tanpa memikirkan hukumannya, yang belum terselesaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG
Teen Fiction[Follow sebelum baca!] (Vote juga yah❤️) 'Tentang seorang cowok, nakal, tak tau di atur, dan gemar membuat masalah, terjebak cinta seorang gadis cantik dan pintar. "Kenapa sih?! Lo itu yang selalu ada dipiran gue?!" Cowok jangkung, itu menatap kesal...