Assalamualaikum.
Happy reading 🌻
Elang menarik tangan Dinan menuju kelasnya, belum banyak orang yang datang.
"Keluar," ucap Elang pada anak-anak yang sedang duduk. Mereka yang tidak berani membantah, langsung keluar. Elang menutup rapat pintu kelasnya.
"Lang-"
"Sttt, ngga. Percaya sama gue, nggak bakal terjadi apa-apa," ujar Elang meyakinkan.
"Tapi Lang, Ayah udah sewa bodyguard biar kita ngga ketemu," cercah Dinan.
Elang menahan kaget, mendengar itu.
"Kita masih bisa ketemu, pihak sekolah bakal larang, bodyguard lo masuk sampai area sekolah," kata Elang.
"Lang, gue takut." Dinan meremas tangannya sendiri.
Elang diam, ketakutan sangat terlihat dimanik Dinan. Membuat Elang tidak fokus berfikir mencari jalan keluar.
"Gue gatau jelas apa yang udah bokap lo bilang tentang gue, tapi Nan, gue punya sebab. Gue udah terbiasa kaya gini, sebelum lo pindah kesini malah," ucap Elang.
"Gue juga udah berusaha ngeyakinin Ayah Lang, tapi dia tetep pendiriannya, dia mau kita putus," ujar Dinan.
Elang menatap Dinan. "Lo gamau, dan nyetujuin kan? Nan, gue gabisa ngerangkai kata-kata romantis, atau perbuatan yang bisa buat lo seneng, kaya hubungan orang lain diluar sana, tapi yang jelas gue sayang Nan, gue gamau kehilangan lo, serius."
Dinan menatap serius mata Elang, Elang pun begitu.
"Gue gabakal mau putus Lang, kecuali lo sendiri yang udah cape atau bosen sama gue." Dinan sedikit menarik sudut bibirnya. Elang menggeleng, tak mungkin ia bosan dengan gadis ini.
"Tapi kita gamungkin nentang permintaan orang tua lo, kita yakinin bareng-bareng ya?"
***
Elang duduk bersama teman-temannya, saat ini mereka sedang bolos, dan mereka sekarang berada di roftop.
"Gue kayanya berhenti ngeharepin Caren deh," ucap Abdi sedikit lesu.
"Kasian banget sih lo Di, dari dulu ngejar, tapi ga dapet balesan," tutur Aldo.
"Kan lo hobinya ngejar, Ara juga. Kenapa ga jadian?" tanya Ricko.
"Mantab." Aldo ikut nimbrung.
Lingga menatap tajam keduanya, membuat mereka mengusap tengkuknya masing-masing, sambil tersenyum kikuk.
Sedangkan Abdi, ia tertawa melihat Aldo dan Ricko seperti itu.
"Nggak deh makasih, pawangnya galak," ujar Abdi.
"Lemah," komentar Aldo.
"Bacot!"
"Lo ngapa Lang, diem? Kena sawan lo?" tanya Aldo.
Elang tak menjawab, ia hanya menggeleng.
"Kenapa Lang, cerita aja, siapa tau kami bisa bantu," ucap Abdi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG
Teen Fiction[Follow sebelum baca!] (Vote juga yah❤️) 'Tentang seorang cowok, nakal, tak tau di atur, dan gemar membuat masalah, terjebak cinta seorang gadis cantik dan pintar. "Kenapa sih?! Lo itu yang selalu ada dipiran gue?!" Cowok jangkung, itu menatap kesal...