Bobby tersenyum riang hanya menatap gelas yang berisikan minuman berwarna merah yang mana di dalamnya berisikan potongan buah kaleng yang menyegarkan. Ia berjalan hati-hati begitu mendekat pada sosok yang kini duduk setengah bersandar di salah satu bantal besar. Dari yang terlihat, sosok itu terlihat nyaman dan menyukai tempat yang ia pilihkan untuk menghabiskan waktu.
"Lo benar sudah makan?"
"Iya, ih!" Maudy merengut. Diterimanya uluran gelas berisi sirup yang Bobby bawakan untuknya. "Lo tanya sekali lagi, dapat gelas ini."
"Plus lo dong pastinya."
"Phew!" Maudy merotasi bola matanya tapi senyum di bibirnya mana mau pergi. Sembari sedikit menyesap merasakan betapa menyegarkan sirup yang Bobby bawakan tadi.
"Gimana view-nya? Suka?"
Maudy menoleh di mana sekarang, Bobby duduk sama sepertinya. Santai dan terlihat menikmati sekali ada di sini. Ruang yang cukup tinggi di mana pemandangan pantai Jimbaran lengkap dengan sunsetnya tersaji indah sekali di sana. La Joya BiuBiu dipesan khusus oleh Bobby untuk menghabiskan waktunya bersama Maudy kali ini.
"Suka banget." Maudy tersenyum puas sekali. "Pintar banget, sih, Pak Bobby memilihkan tempat untuk healing yang bikin pusing."
"Lho, kok?" Bobby terperangah. Ia sampai menegakkan punggungnya karena ucapan Maudy barusan. "Kenapa pusing?"
"Karena liburan gue direcoki sama lo!"
Bobby mendengkus tapi setelahnya ia terkikik geli. "Kalau kangen bilang, Dy. Sepertinya gue memang perlu menggunakan bahasa planet luar untuk paham maunya lo apa, ya."
"Apa, sih! Enggak jelas!" Maudy menutup rasa gugupnya dengan kembali menikmati sirup yang ada di tangannya.
"Iya-iya. Enggak jelas. Tapi pas gue cium, ngebalesnya jelas banget."
"Rennes!!!"
"Enggak usah teriak. Gue ada di dekat lo, kok, Tigress."
Kening Maudy berkerut lah. Melongo pula! "Apa lo bilang?"
"Tigress. Lo, kan, galak kayak Tigress di Kungfu Panda. Tapi care sama orang-orang di dekat lo, lucu biarpun nyebelin di mata gue. Jadi ... panggilan Tigress dari gue memang cocok untuk lo. Iya, kan? Rambut lo juga mencirikan hal itu, kok. Sekarang aja lurus. Cantik begini. Kalau kembali ke aslinya juga macam Tigress."
"Tigress itu macan, Bobby! Bukan singa!"
"Sama-sama kucing besar, kan?"
"RENNES!!!!" Tak peduli kalau nantinya sirup itu tumpah dan membasahi tempatnya duduk atau justeru pakaiannya. Ia harus melayangkan cubitan pada pria yang kini tergelak puas sekali. Beberapa kali Bobby berusaha melepaskan diri tapi Maudy tak memberikan sedikit pun sela untuknya. Bahkan sampai Bobby setengah berlari keluar dari kamar yang mereka tempati dan menuju pelataran balkon yang luas di mana ada satu kolam yang cukup besar di sana, Maudy masih terus mengejarnya.
"Ampun, Dy!" kata Bobby tapi masih jua tertawa. Belum puas sepertinya meledek Maudy yang kini ikut larut dalam gelak yang Bobby ciptakan.
"Enggak ada ampun untuk lo!" Saat tangan Maudy berusaha untuk mencubit sisi lengan kanan Bobby, justeru pria itu menyeretnya. Yang mana ternyata Bobby kehilangan keseimbangan ketika kakinya menyapa tepian kolam. Alhasil ... mereka berdua tercebur di sana.
Basah. Kuyup. Dan ... melibatkan tawa yang langsung membahana memenuhi ruang terbuka itu.
"Bobby!" pekik Maudy tak terima begitu menyadari dirinya sudah tak tertolong lagi. Matanya mendelik memperhatikan apa yang terjadi padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drive Away From Me
RomanceKisahnya Maudy-Bobby Spin off dari story Bos Tampan vs Kacung Songong *** Kata orang, jangan membenci terlalu dalam. Jika bom cinta jatuh, repotnya tak tanggung-tanggung. Tapi Maudy terabas kata-kata itu. Bagaimana bisa timbul cinta kalau dibuat jen...