1

639K 9K 114
                                    

Semoga suka sama ceritaku:)




Aluna gadis itu baru pulang dari kuliahnya pukul 5 sore. Saat ini Aluna sudah memasuki semester 6 perkuliahan.

"Selamat sore Mommy."sapa riang Aluna sembari berjalan mendekati wanita berperut buncit yang tengah duduk di sofa depan televisi.

"Sore juga anak mommy,"balasannya tak kalah riang dari Aluna.

Wanita berperut buncit itu adalah ibunya Aluna. Wanita berusia 39 tahun yang tengah hamil tua, namanya Mira Sofiana.

Aluna mencium kedua pipi mommy nya, seperti kebiasaannya jika baru pulang dari kegiatan di luar. Gadis manis itu kemudian berjongkok di depan mommy nya.

"Halo debay. Kakak udah pulang nih. Adek kangen nggak sama kakak?"tanya Luna yang tengah berbicara dengan perut Mira.

"Angen dong akak,"balas Mira dengan menirukan suara anak kecil yang membuat Luna tertawa geli.

"Mira!"

"Iya mas aku di ruang santai!"sahut Mira saat mendengar suaminya memanggil dirinya.

Datanglah pria tampan dan tampak muda dari arah tangga, pria itu walaupun usianya sudah hampir memasuki kepala empat tapi terlihat masih muda dengan badan yang kekar dan atletisnya itu.

Dia adalah Dirga Leonardo Wiratama suami Mira sekaligus ayah tiri Aluna.

Mommy Aluna menikah lagi saat suami pertamanya meninggal dunia pada saat Aluna masih berusia 1 tahun, dan pada saat umur Aluna menginjak usia 10 tahun mommynya memutuskan untuk menikah lagi  dengan Dirga pria lajang yang merupakan bos mommynya dulu saat bekerja di kantor.

"Halo dad,"sapa Luna sambil berjalan menghampiri Dirga dan memeluknya.

"Bagaimana sayang kuliahnya?"tanya Dirga sambil mengecup puncak kepala anaknya.

"Lancar dad,"jawab Luna sambil melepaskan pelukannya.

"Ya udah dad, mom aku mau ke kamar ya, mau mandi."pamit Luna.

"Iya sayang."

Luna pun pergi meninggalkan ruang keluarga.

Dirga kemudian mendekati istrinya yang tengah hamil anak pertama mereka. Mira tersenyum kepada suaminya tapi hanya sebentar kemudian dia meringis merasakan sakit akibat tendangan dari anaknya.

Kehamilan yang sudah menginjak 8 bulan membuat gerakan anaknya semakin aktif di dalam perutnya.

"Sakit sayang?"tanya Dirga dengan lembut sembari mengelus perut istrinya.

"Sedikit mas."

"Mas, anak kita sudah besar kan? Dia pasti bisa mas,"ucap Mira.

Dirga menghelai nafas kasar saat dia mengetahui maksud perkataan  istrinya.

"Sayang, Luna memang sudah besar dan dia pasti bisa, tapi belum tentu dia mau."

"Aku akan membujuknya mas. Aku yakin Aluna pasti mau menuruti keinginanku."

"Kenapa kamu bersikeras ingin melakukan ini? Kamu tidak yakin jika kamu bisa sembuh. Kamu jangan pesimis dulu dong sayang,"ucap Dirga.

"Mas, dokter mengatakan jika penyakitku ini sudah parah, dan jika aku tetap menyusui anakku kemungkinan besar anakku bisa kenapa-kenapa. Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada anakku mas. Hanya ini yang bisa aku kasih ke kamu selama 9 tahun pernikahan kita, aku tidak mau anakku lahir dengan keadaan tidak normal. Setidaknya jika nanti aku tiada aku sudah memberikan kebahagiaan buat mas yang selama ini mas harapkan,"ucap Mira dengan mata berkaca-kaca.

Menjadi ibu susu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang