9

234K 7.3K 1.1K
                                    

Selamat membaca ❤️




~~~~~~~


          Aluna memang benar-benar menepati omongannya sendiri yang mengatakan ingin belajar ikhlas atas kepergian Mira, dan gadis itu saat ini sudah terlihat lebih ceria dan lebih memperhatikan Leon adiknya.

Dirga yang melihat perubahan Luna merasa senang, dia senang melihat senyum anaknya kembali. Dan tak ada air mata lagi yang di keluarkan oleh anaknya.

Tepatnya hari ini sudah satu bulan setelah kepergian Mira. Tentu untuk mengiklaskan kepergian Mira, Luna butuh waktu yang cukup lama tapi saat ini Luna sudah benar-benar mengiklaskan kepergian Mira, semua itu berkat dukungan dari Daddy dan juga teman-temannya. Mereka yang selalu mensupport Luna dan menasehati Luna hingga lama-kelamaan Luna bisa mengiklaskan mommynya.


Saat ini Luna sedang menyusui adiknya di kamar orangtuanya, usia Leon sudah menginjak dua bulan dan Leon sudah semakin aktif, pintar dan sehat, bahkan kadang-kadang bersikap sangat manja kepada Luna.

Jika Luna akan berangkat kuliah, pasti adiknya akan selalu menangis dan membuat Luna tidak bisa berangkat kuliah karena tidak tega meninggalkan adiknya.

"Sayang udah ya nenennya, kakak mau kuliah nih."Luna berusaha mengajak bicara Leon, walaupun pastinya bayi dua bulan belum paham dengan perkataannya, tapi sepertinya Leon mengerti dengan perkataan Luna. Karena tiba-tiba bibir mungilnya berhenti mengenyot putingnya dan kedua sudut bibirnya turun ke bawah dengan mata bulatnya yang berkaca-kaca. Leon sepertinya mengerti jika akan ditinggal oleh kakaknya.

"Oek..oek."tangis Leon pun pecah, membuat Luna jadi kelabakan.

"Cup...cup...cup sayang jangan nangis,"ucap Luna yang berusaha menenangkan sambil menggendong Leon di dadanya. Tapi Leon masih menangis keras.

"Syutt.... Mommy bercanda sayang, Mommy di rumah aja nggak jadi pergi kuliah. Leon berhenti ya nangisnya,"ucap Luna sambil mengelus punggung Leon.

Dan perkataan Luna ini sukses membuat Leon langsung menghentikan tangisnya, Luna bahkan sampai di buat takjub melihatnya.

"Uluh uluh jadi anak Mom nggak mau di tinggal kuliah nih,"ucap Luna sambil mencium setiap inci wajah adiknya.

Tanpa di sadari oleh Luna, Luna memanggil dirinya mommy.  Mungkin karena di hatinya sudah menganggap Leon seperti anak kandungnya sendiri.

"Mau nenen lagi sayang?"tanya Luna sambil membawa adiknya berbaring di ranjang orangtuanya.

Luna tidur dalam posisi miring dan mengarahkan putingnya ke mulut adiknya dan langsung di lahap lagi oleh Leon dengan semangat.

"Anak mom belum kenyang juga ya,"ucap Luna sambil mengelus rambut tipis adiknya.

"Daddy senang mendengar kamu memanggil dirimu sebagai mommynya Leon,"celetuk Dirga tiba-tiba dari arah pintu.

Luna yang mendengar suara daddy sangat kaget, dia menoleh ke ambang pintu.

"Dad."

Dirga mendekati ranjang dan duduk di tepi ranjang menatap Luna yang tengah menyusui anaknya.

"Apa yang daddy lakuin di sini?"tanya Luna dengan wajah memerah malu.

"Ini kamar daddy, jadi terserah Daddy dong mau ngapain. Lagipula daddy kangen sama Leon,"jawab Dirga sambil mengelus pipi anaknya.

"Tapi dad aku sedang—"

"Daddy tau. Kamu tak usah malu lagi sama daddy dan belajarlah tidak malu menyusui di depan Daddy."

Menjadi ibu susu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang