34

173K 5.6K 296
                                        

Btw ide untuk cerita ini lagi ngalir terus jadi aku berusaha untuk ngetik terus supaya nggak lupa.








..

Dua bulan kemudian.


           Sudah dua bulan Luna dan Dirga menjalani biduk rumah tangga. Luna sudah semakin paham akan tugasnya sebagai istri bahkan ia tak pernah menolak untuk melayani Dirga. Dirga sendiri dia lebih sering menunjukkan sikap perhatian dan begitu romantis kepada Luna dan satu lagi sifat manjanya yang bertambah besar.

Dan untuk Leon dia sekarang umurnya sudah 8 bulan,  Leon tumbuh semakin sehat dan aktif bahkan sekarang sudah tumbuh gigi seri di bagian atasnya juga walaupun baru satu buah tapi membuatnya setiap hari rewel dan Luna jadi kelimpungan sendiri.

Luna sedang menyusui Leon sambil digendong, ia saat ini sedang menyiapkan pakaian kantor Dirga dan sekarang Dirga nya tengah mandi.

Untuk kuliahnya ia sudah mulai masuk kuliah seperti biasa tapi hari ini ia sedang libur.

Setelah selesai melakukan tugasnya Luna memilih duduk kembali di ranjang supaya Leon nyaman minum susunya.

"Setelah minum susu nanti tinggal makan ya nak,"ucap Luna ia sedikit merasa nyeri pada payudaranya yang tengah di sedot oleh Leon, mungkin karena sudah tumbuh gigi ya walaupun baru 1 atas dan dua bawah tapi kadang-kadang Leon mengigit yang membuatnya kesakitan.

Jika untuk berhubungan badan Luna kadang-kadang juga menjerit merasakan nyeri di payudaranya saat di mainkan oleh Dirga alhasil Dirga hanya memainkan intinya saja, payudara Luna ia biarkan karena Dirga kasian melihatnya.

Dirga yang keluar dari kamar mandi menggunakan handuk putih yang menutupi miliknya tersenyum ketika melihat Luna tengah menyusui anaknya.

"Leon."

Leon yang sudah mulai paham dengan namanya langsung menoleh ke arah belakang tepatnya ke arah Dirga tanpa melepaskan hisapan pada payudara Luna.

"Auhhh sakit,"rintih Luna sambil mengigit bibirnya.

Dirga yang mendengar rintihan Luna menjadi panik ia berjalan mendekati Luna.

"Kamu kenapa sayang?"tanya Dirga sambil berjongkok di depan Luna.

"Hiks payudaraku sakit dad. Udah aku bilangin kan kalau Leon lagi nyusu jangan di panggil akibatnya kayagini dia menoleh tanpa melepaskan payudaraku dan membuat putingku tertarik. Ini rasanya sakit tau hiks...."

Entah kenapa Luna jadi tiba-tiba kesal dengan Dirga, padahal ia sudah memperingati dari kemarin-kemarin jangan memanggil Leon saat sedang menyusu tapi Dirga tetap melakukannya, ia tidak tau sih rasanya kaya apa saat putingnya di tarik.

Dirga menghapus air mata Luna." Maaf daddy janji nggak akan ulangi lagi,"ucap Dirga dengan begitu lembut.

"Pokoknya daddy yang harus mandiin Leon hari ini."

"Oke oke daddy yang akan mandiin."

..........

Pukul 2 sore Luna sedang duduk bersama Vita di teras rumahnya, wajah mereka berdua terlihat sangat sedih. Bagaimana tidak sedih mereka kehilangan satu sahabat baiknya dari dulu.

Gina dinyatakan menghilang sudah dua bulan ini bahkan jejak kepergiannya belum di ketahui oleh polisi, Luna dan Vita selalu meminta kabar kepada orangtua Gina.

Luna jadi menyesal mungkin telepon Gina dulu adalah telepon terakhirnya dan kenapa ia begitu bodoh mengira jika itu hanya bercandaan padahal sahabatnya itu sedang butuh pertolongan.

Menjadi ibu susu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang