40

137K 4.8K 343
                                        

Btw ini part nyambung nggak sih menurut kalian atau kalau nggak aku bakal revisi atau hapus hehehe







Happy Birthday to You...

Happy Birthday to You...

Happy Birthday, Happy Birthday....

Nyanyian selamat ulang tahun memeriahkan acara ulang tahun Leon yang ke satu tahun. Balita itu terlihat tampan seperti ayahnya berkat di dandani oleh mommynya sendiri.

Dekorasi ulang tahun di warnai dengan kesan warna putih dan biru sesuai keinginan sang ibu. Para undangan yang datang hanya tetangga dan kerabat dekat saja.

Acara saat ini adalah potong kue Dirga yang sudah pulang dari satu hari yang lalu membantu Luna untuk memotong kuenya.

"Suapan pertama buat siapa sayang?"tanya Luna.

Leon yang tengah memegang sedikit kue menyuapkan kue itu kepada Luna.

"Daddy biar mommy yang suapin,"ucap Luna sambil menyuapkan sepotong kue pada mulut Dirga.

Dirga tersenyum dan mengecup bibir Luna singkat membuat Luna malu karena di cium di depan banyak orang.

"Daddy punya hadiah buat Leon."

Dirga lalu memerintahkan anak buahnya untuk mengambil hadiah yang di maksud.

Luna sampai melongo saat melihat hadiah dari Dirga. Sebuah kardus berukuran sangat besar hingga di bawanya saja butuh menggunakan dua buah troli dorong.

"Besar sekali dad, apa saja isinya itu?"tanya Luna.

"Mainan sayang,"jawab Dirga.

"Gimana son? Are you happy?"tanya Dirga kepada anaknya yang berada di dalam gendongannya.

"No,"jawab Leon seakan mengerti, jawaban polos Leon sontak membuat Luna tertawa.

"Masih bagusan kado mommy ya nak?"tanya Luna sambil mencium pipi putranya.

"Sayang aku juga punya kado buat kamu."

"Benarkah? Apa itu?"tanya Luna penasaran.

Dirga mengambil paper bag yang di serahkan oleh anak buahnya.

"Ini hadiah buat kamu, daddy tau kamu menginginkan hadiah ini dari dulu mungkin sampai saat ini juga."

Luna menerimanya dan ia melihat sebuah kotak kalung.

"Dad, ini bukannya kalung yang daddy kasih ke Tante Vina ya?"

"Daddy tidak pernah memberikan hadiah itu, daddy beli khusus untuk kamu."

Luna tersenyum haru ia memeluk suaminya dengan erat.

"Terima kasih dad."

"Sama-sama sayang."




...........

Siang hari yang begitu panas Luna tengah bersantai di taman sendirian. Sedangkan anaknya Leon tengah di bawa pulang oleh orangtua Luna, karena mereka katanya ingin bermain dengan cucunya.

Luna melihat sekeliling taman sambil tangannya mengelus perutnya. Dirga masih di kantor siang ini, ia merasa sangat jenuh tapi jika dirinya menyusul suaminya ke kantor pasti Dirga akan marah nanti.

Dreett.... dreett.

Ponsel Luna bergetar Luna langsung mengambilnya, tidak ada nama penelpon tapi Luna tetap mengangkatnya takutnya ini penting.

Menjadi ibu susu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang