Hai🤗
Selamat membaca ❤️
"Mom, ayo kita pulang. Kenapa Mommy masih tidur aja?"tanya Luna yang tengah memeluk mommy-nya sambil mengelus wajah pucat Mira.
"Mommy lihatlah, aku menjemputmu bukan sendirian tapi aku juga mengajak teman-temanku,"ucap Luna sambil tersenyum kemudian menoleh kepada ke tiga temannya yang berdiri di sampingnya.
"Luna."lirih Gina dengan air mata yang menetes.
"Kenapa kalian semua menangis, ayolah tersenyum seperti kemarin,"ucap Luna kemudian menoleh kepada mommynya lagi yang masih memejamkan matanya.
"Mommy ayo bangun, Leon sudah menunggu mommy di rumah,"ucap Luna lagi sambil mencium tangan Mira begitu lembut dan dengan tiba-tiba air matanya turun begitu deras.
Luna meremas tangan dingin Mira dan terus-menerus menciumnya.
"Mommy harus bangun!"teriak Luna dengan tiba-tiba sambil menggoyang-goyangkan tubuh Mira.
"Luna jangan seperti ini, Tante Mira udah meninggal Luna,"ucap Gina sambil memeluk tubuh Luna.
"Belum! Mommy belum meninggal! Mommy hanya sedang tidur!"tegas Luna.
Dirga yang sedang duduk di sofa dengan kepala menunduk sambil menangis lantas menoleh kepada Luna, dia segera beranjak dari duduknya dan bergerak menuju Luna kemudian menarik Luna ke dalam pelukannya.
"Apa yang Gina katakan dad? Mommy belum meninggal dad hiks."tangis Luna di dalam pelukan Daddy-nya.
"Mommy sudah meninggal Luna, ikhlaskan Mommy,"ucap Dirga sambil meneteskan air matanya.
Pagi-pagi sekali waktu Dirga ingin berangkat menjemput istrinya, kakak iparnya mengabarkan jika Mira sudah tiada. Dirga awalanya tidak percaya begitu saja, karena kemarin dia melihat istrinya sudah tertawa dan tampak sehat. Tapi saat tiba di rumah sakit dia melihat tubuh istrinya sudah terbujur kaku dan dingin.
"Daddy sama saja seperti mereka! Mommy belum meninggal! mommy masih hidup Daddy!"ucap Luna dengan tegas sambil meronta-ronta dan memukul dada ayahnya.
"Luna jangan seperti ini sayang ikhlaskan Mommy,"ucap Dirga sambil memeluknya begitu erat tubuh anaknya.
"Hiks nggak... Mommy masih hidup dad,"tangis Aluna semakin melemah, pandangannya mulai kabur dan pingsan di dalam pelukan Dirga.
"Astagah Luna!"pekik ke tiga sahabat Luna yang kaget melihat Luna pingsan.
"Tolong bawa Aluna pulang, om akan mengurus kepulangan istri om disini,"ujar Dirga kepada ketiga teman Luna.
Teman-teman Luna menganggukkan kepalanya.
"Mbak aku akan mengantar Luna ke mobil dulu ya sebentar,"pamit Dirga kepada kakak iparnya yang sedang duduk di samping jenazah istrinya.
Sekar hanya mengangguk lemas dengan mata yang sudah bengkak karena menangis terus-menerus sendari tadi.
"Ayo ke mobil,"ajak Dirga yang diangguki ketiga sahabat Luna.
Dirga membopong Aluna ala bridal style keluar dari ruang rawat dan berjalan menuju mobilnya di parkiran.
____
Luna menatap kosong jenazah ibunya yang berada di dalam peti saat jenazah ibunya sudah di pulangkan.
Luna yang lemas di rangkul oleh Gina. Dengan sesekali Gina menghapus air mata sahabatnya ini yang terus mengalir dengan tissue.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi ibu susu [End]
RomanceAdult romance 18+ Aluna Sofia Keyze merupakan gadis cantik berusia 20 tahun, gadis yang biasa disapa Luna itu merupakan gadis yang lemah lembut dan penyayang. Aluna harus menerima takdirnya menjadi seorang ibu susu untuk adiknya sendiri, menggantika...