~~~~
Dirga menggeliatkan tubuhnya dan pria itu merasa aneh saat pergerakannya tidak sebebas biasanya. Dirga membuka matanya perlahan dan tiba-tiba kepalanya merasa sedikit pusing Dirga lantas menatap kesamping kiri dan kanannya. Tidur dimana dirinya kenapa seperti buka di atas tempat tidur.
"Astagah ini lantai."gumam Dirga.
Dengan perlahan Dirga bangun dari tidurnya dan terdiam dalam posisi duduk.
"Kenapa aku bisa tidur di lantai."gumam Dirga masih dalam kondisi tidak sadar.
Pria itu mencoba bangun dengan tangan berpegang pada pinggir ranjang dan betapa kagetnya Dirga tak menemukan Leon di atas ranjang atau mungkin sudah di ambil oleh Luna. Dirga juga merasa ada yang aneh kenapa kasurnya dalam keadaan sangat berantakan.
Dirga mencoba mengingat-ingat kejadian apa yang terjadi semalam tapi dia masih belum jelas mengingatnya. Yang Dirga ingat hanya dia pergi ke dapur untuk minum dan juga menyelesaikan pekerjaannya di ruang kerja dan setelahnya dia tidak ingat apa-apa lagi.
Dirga melotot kan matanya saat melihat jam dinding sudah pukul 1 siang.
"Kenapa aku bisa bangun se siang ini apa yang terjadi sebenarnya?"Dirga benar-benar di buat bingung saat ini.
"Mungkin jika aku sudah mandi aku bisa mengingat semuanya."
Dirga memilih berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang begitu kusut.
~~~~
Dirga menuruni tangga dengan pakaian santainya, setelah mandi tubuhnya terasa lebih segar tapi dia sama sekali belum bisa mengingat apa yang terjadi semalam. Dan hari ini Dirga berniat tidak berangkat ke kantor karena sudah telanjur terlambat. Lagipula dia bos jadi mau berangkat atau tidaknya terserah dirinya.
"Bi dimana Luna?"tanya Dirga menghampiri bibi yang sedang menyiapkan makan siang.
"Eh tuan."bibi terlihat kaget melihat kedatangan Dirga.
"Saya tanya loh bi."
Bibi menunduk."maaf tuan. Em nona Luna masih di dalam kamarnya tuan. Dari tadi pagi nona belum keluar juga dari kamar"jawab Bibi.
Luna memang dari tadi pagi tidak keluar kamar sama sekali padahal bibi sudah membujuknya tapi tetap saja Luna kekeh tidak mau keluar juga.
"Belum keluar dari tadi pagi, memangnya kenapa bi?"tanya Dirga heran.
"Tuan tidak ingat?"tanya bibi.
Pertanyaan bibi semakin membuat Dirga yakin jika terjadi sesuatu tadi malam.
"Apa yang bibi tau semalam ceritakan bi."pinta Dirga.
Bibi mengangguk dan mulai menjelaskan dengan jelas dan urut.
"Sial! Kenapa aku bisa hilang kendali."batin Dirga, dia sudah mengingat semuanya setelah mendengar penjelasan bibi tadi. Dirga hampir tidak percaya jika dirinya akan memperkosa Luna tapi untung saja tidak sampai kebablasan.
"Nona Luna pasti masih shock tuan, makanya dia tidak keluar dari kamarnya dari tadi pagi. Saya kasian sama nona Luna dia pasti belum sarapan tuan padahal dia sedang menyusui,"ucap bibi.
"Yah dan semua ini gara-gara bibi!"tegas Dirga.
"Ma_maksud tuan?"tanya bibi dengan gagap.
"Bibi memberikan saya minuman apa semalam?"
Bibi terdiam tampak sedang berpikir.
"Saya ingat tuan!"ucap bibi sambil berjalan menuju dapur entah ingin mengambil apa.
![](https://img.wattpad.com/cover/262289057-288-k847983.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi ibu susu [End]
RomanceAdult romance 18+ Aluna Sofia Keyze merupakan gadis cantik berusia 20 tahun, gadis yang biasa disapa Luna itu merupakan gadis yang lemah lembut dan penyayang. Aluna harus menerima takdirnya menjadi seorang ibu susu untuk adiknya sendiri, menggantika...