5

8.6K 713 64
                                    

Hai, pingin koreksi chapter sebelumnya yang tetang Lucas itu Sekretaris nya Mark bukan Manajer nya ya huhuhu. Aku lupa ganti soalnya nggak aku baca ulang lagi adh" , emg kebiasaan aku nya. Sekali lagi maaf ya buat kesalahan nya.

***

Haechan terbangun dengan tiba-tiba. Membuka mata nya dan melihat langit-langit kamar yang sempat ia lihat, tapi kapan?

Tubuh nya merasa sesak seperti ada sesuatu menimpa dirinya. Haechan pun menengok dan hampir saja berteriak kencang. Karena—

— ASDFGHJKL, Haechan sangat sangat sangat dan sangatttttt terkejut melihat Mark disamping nya yang sedang menatap dirinya dengan pandang seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— ASDFGHJKL, Haechan sangat sangat sangat dan sangatttttt terkejut melihat Mark disamping nya yang sedang menatap dirinya dengan pandang seperti itu.

The fuck!? Kenapa muka Efal disini soft banget anjing? Batin Haechan tak karuan. Jantung nya berdetak lebih cepat, ia ingin mengalihkan pandangan dari Mark nya tapi entah mengapa ia tidak bisa. Seperti ada sesuatu yang menahan nya saat ini.

"Kenapa natap gue kaya gitu? Ganteng ya?" Haechan tersadar dan mengerjap setelah Mark beribacara seperti itu. Dengan tidak sopan nya Haechan mendorong Mark dengan kaki nya sampai Mark jatuh kebawah, lagi.

"Ah! Aduhh, Bian lo tega banget sih. Gue baru aja enakan badan nya kenapa lo dorong gua lagiii?" Mark mengaduh kesakitan sambil mengusap-usap punggung nya yang terasa sangat sakit. Satu, karena dorongan Haechan sangat kencang. Dan dua, karena rasa sakit yang kemarin saja masih sedikit sakit.

Haechan yang mendegar itu pun bukan nya membantu Mark bangun tapi ia malah tertawa sangat kencang sampai menepuk-nepuk kasur dengan heboh. Mark yang mendegar nya pun mau tak mau harus berdiri sendiri dan melihat Haechan dengan jengkel sambil masih setia mengusap-usap punggung nya.

"Makanya jangan iseng!" kata Haechan ketika gelak tawa nya sudah berhenti. Karena tidak mau di cap sebagai calon istri yang tidak berperikemanusiaan pun Haechan menarik tangan Mark pelan dan memijit punggung nya ketika Mark sudah duduk di depan nya. Tapi belum lama di pijat, tiba-tiba Mark membalikkan badan nya dan menatap Heachen dengan bibir di manyunkan.

"Sakitttt," adu nya lagi semakin memajukan bibir nya. "Cium dong."

Haechan mengernyit kesal. "Dih, apa apaan punggung yang sakit tapi malah minta cium bibir lo. Madus dasar." Haechan mencebikan bibir nya sambil mengancang-ancang seperti ingin memukul Mark.

Diluar dugaan, Mark bukan nya takut seperti biasa tapi dia malah tersenyum dengan aneh yang membuat Haechan sedikit ngeri melihat nya.

"Siapa bilang gue nyuruh cium di bibir hm?" Mark langsung berbalik badan lagi dan membukukan badan nya. Jadi seperti terlihat mencodongkan bagian punggung sampai bokong nya ke arah Haechan. "Cium nih yang tadi bekas benturan akibat di dorong sama lo."

Aku seme, kak! • Markhyuck ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang