23

3.1K 319 43
                                    

Setelah kegiatan lovey-dovey Mark dan Haechan, Mark memberhentikan ciuman nya dan bilang ke Haechan ingin mengganti baju nya. Mark mengajak Haechan ke kantor polisi untuk melaporkan bagaimana kejadian nya. Haechan mengangguk setuju dan mesem-mesem sendiri karena setelah adegan ciuman tadi. Dasar uke.

Saat sudah siap semua, Mark dan Haechan tinggal berangkat saja, namun.

"Halooo Efal! Aaa, gimana kabar Mommy kamu? Baik-baik aja, kan? Aku bawain buah-buahan sama minuman vitamin C ini buat Mommy kamu biar lebih bugar lagi! Hehe."

Shit. Mengapa harus datang, sih? Mark yang mood nya sudah membaik malah dibuat jadi memburuk lagi. Emosi. Untung saja Mark masih tau batasan untuk tidak membogem perempuan.

"Ngapain disini?" tanya Mark yang terdengar jutek.

"Kok kamu nanya gitu? Ya jelas aku mau jengukin Mommy kamu, lah. Sama kangen sama kamu."

Ningning menaruh barang-barang nya di meja ruang tengah dan menghampiri Mark. Dengan tidak tahu malunya Ningning malah memeluk Mark sebentar dan cengengesan didepan Mark.

Haechan yang melihat nya tentu saja geram. Namun Haechan sudah tau bagaimana sifat Ningning. Palingan juga Ningning hanya memanas-manasi. Panas? Pasti! Tapi Haechan tak mau menunjukan nya, yang ada Ningning malah kegirangan.

"Lepas, gue mau pergi," ucap Mark.

Haechan terkekeh kecil dan menghampiri Mark. Ia langsung memeluk lengan Mark dan mendusel.

"Ayo berangkat sekarang. Keburu siang, nanti panas."

"Kalian mau kemana?" tanya Ningning.

"Kepo. Lo siapa emang nanya-nanya, hm?" Haechan berucap jutek.

Ningning menatap Haechan dengan sengit dan habis itu tersenyum miring.

"Kalo gue bilang gue bakal jadi calon istri nya Efal gimana?"

Haechan menahan tawanya sejenak. Namun, tak bisa, tawa nya langsung pecah begitu saja dan terdengar sangat kencang dan mengejek. Haechan mendekat ke arah Ningning dan menyentil jidat nya dengan agak kencang.

"Aw!" ringis Ningning.

"Halu lo udah kelewat batas. Nggak usah terlalu ngarep dan percaya diri. Udah jelas-jelas gue dijodohin dan kita sama-sama mencintai. Masih nantangin, hah? Masih mau maksa?"

Lagi dan lagi Ningning terkekeh dan mendecih pelan. Manaruh kedua tangan di kedua pundak Haechan sambil memijit nya pelan. Jangan lupakan juga senyuman licik nya yang masih terlihat jelas.

"Yaudah, sih, kalo lo nggak percaya. Kita liat aja kedepan nya, Fabian."

Haechan mendecih dan menepis kedua tangan Ningning dan langsung pergi meninggalkan ruang tengah. Haechan berteriak 'ayo' ke Mark agar mereka segera berangkat. Mark hanya mengangguk. Daritadi Mark hanya bisa terdiam karena ia tau apa yang dimaksud oleh perkataan Ningning barusan. Tak boleh! Pokoknya tak boleh sampai terjadi! Mark akan benar-benar berkerja keras kalau perlu sampai tak makan seharian untuk mencari pelaku nya dan mendapatkan nya. Sampai kapanpun Mark tidak akan mau menikah bersama Ningning, yang ia inginkan hanya Haechan!

"Iya ini aku kedepan," saut Mark.

Baru saja mau melangkahkan kaki nya, Ningning dengan tiba-tiba mencegat dan menanyakan mau kemana. Mark tentunya jujur, ia ingin pergi ke kantor polisi. Namun dengan anehnya Ningning mencegat dengan alasan kalau ada tamu dirumah dan harus tetap diam dirumah. Tentu saja Mark menolak keras. Dan akhirnya Mark bisa menuju ke depan, namun tentu saja Ningning berulah lagi. Ia mengejar Mark dan memegang lengan nya dan berkata ia ingin ikut. Haduh Mark, ayo sabar.

Aku seme, kak! • Markhyuck ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang