34

2.8K 304 20
                                    

Rekomend lagu : Amigdala - Kukira Kau Rumah

*Kalau lagu nya habis, disetel lagi aja*


***

Mark mengebut dengan kecepatan sangat tinggi. Tak peduli dengan sumpah serapah dan gebrakan orang-orang, Mark hanya melampiaskan emosi nya. Mark rasanya ingin sekali meculik Haechan dan membawa nya pergi sejauh mungkin hanya berduaan.

Mark mengerem mendadak saat lampu merah. Dan lagi dan lagi mendapatkan gebrakan dari orang-orang. Mark menghelah nafasnya dan memukul stir dengan kencang sampai menimbulkan bunyi klakson nya. Mark mengambil ponsel nya dan membuka isi roomchat dirinya dengan Haechan. Menelepon Haechan berkali-kali, walaupun Mark tau kalau Haechan tak akan menjawabnya lagi dan lagi. Tapi apa salahnya mencoba? Nggak ada yang nggak mungkin, kan?

Namun tetap saja nggak dijawab. Pesan nya yang mungkin beratus-ratus itu nggak dijawab satu pun, bahkan hanya dibaca saja. Mark mengehelah nafasnya dan memijat-mijat kening nya yang terasa amat pusing. Mark kangen Haechan nya, Mark kangen bersama dengan Haechan nya.

Lampu hijau kembali nyala dan Mark langsung saja tancap gas dan kembali mengebut seperti tadi. Saat sampai dirumah, depan rumahnya terdapat mobil lain disana. Saat masuk kerumah yang pertama Mark lihat adalah ruang tengah yang ternyata semua keluarga nya disana ngumpul, menatap Mark dengan pandangan marah. Dan satu lagi, ada Ningning disana yang seperti habis menangis.

"Kita perlu bicara," ucap Jaehyun dengan suara yang tegas.

Mark menghelah nafasnya dan menutup matanya rapat-rapat. Menahan emosinya yang sedari tadi menggumpal terus. Ia tau kejadian ini akan terjadi secepatnya. Mark hanya bisa berharap kalau semua ini hanyalah sebuah kebohongan dan ia kembali bersama Haechan dan akhirnya menikah.

Mark akhirnya menghampiri meja bundar tersebut dan duduk disamping sang Adik, Jeno.

"Ada apa?" tanya Mark basa basi.

"Mommy mau kamu jujur, Efal. Sejujur-jujurnya," ucap Taeyong.

"Ya."

"Kamu ngehamilin Feli?"

Mark tidak langsung menjawab. Yang ia lakukan sekarang hanya terdiam sambil menatap kebawah.

"Nggak."

"Nggak apa hah? Ini Feli datang sambil nangis-nangis dan minta pertanggung jawaban kamu! Kamu nggak jawab chat dia? Kenapa? Kamu mau jadi cowo brengsek?!" suara Taeyong yang emosi langsung menggebu-gebu.

"Aku nggak ngehamilin Feli, Mom! Emang ada bukti? Ada bukti apa?" nada suara Mark tak kalah emosi. Dirinya sudah sangat lelah dengan masalah yang menimpa hubungan dengan Haechan yang bertubi-tubi.

"Bukan nya semua udah jelas? Testpack yang aku kasih dan surat keterangan aku hamil kan udah dikasih tunjuk. Ditambah lagi foto kamu sama aku waktu itu!"

Mark langsung melirik dengan sinis ke arah Ningning yang disamping Taeyong. Ningning yang dilirik seperti itu seketika langsung menundukan lagi wajah nya. Entah kenapa semua keberanian dan ketegasan Ningning serta muka Ningning yang selalu menantang seketika hilang hari ini. Mungkin efek samping dari hamil nya Ningning? Tapi itu juga belum tentu bukan?

"Gue nggak percaya sampai lo buktiin sendiri didepan gue. Testpack yang lo kasih difoto siapa tau lo ambil dari internet? Atau mungkin itu punya orang lain?"

Semua yang ada disana langsung menengok ke Mark tidak percaya. Jaehyun yang sedari tadi diam saja langsung mengepalkan tangan nya hendak meninju muka Mark yang tidak ada rasa bersalah sedikit pun. Namun Taeyong yang tau Jaehyun yang kepalang emosi akan menghancurkan semuanya, langsung Taeyong tahan dan mengusap punggung Jaehyun dengan lembut.

Aku seme, kak! • Markhyuck ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang