Sesuai dengan yang Ten bilang, mereka tak sampai satu minggu. Hari ini, hari kelima, mereka akan pulang ke Jakarta. Jaemin sebenarnya masih sangat betah disini, tapi ia juga harus mengerti kalau Haechan disuruh jangan lama-lama di Bandung. Mereka semua sedang memasuk-masukan barang nya ke mobil.
"Nanti pokoknya gue yang di kasur sama Bry," ujar Jeno tiba-tiba disamping Mark.
"Yaudah terserah lo," jawab Mark.
Jeno tersenyum senang dan semangat membawa barang-barang nya masuk ke mobil nya. Horeee bisa cmiwiw-cmiwiw an sama Jaemin. Awas aja ada yang ganggu!
Selama perjalanan kali ini benar-benar sepi. Bahkan Renjun saja yang waktu berangkat banyak bacot, jadi diam dan tertidur di sofa bawah. Jeno dan Jaemin juga kayaknya sedang tertidur. Haechan dan Mark sibuk menonton film di laptop, sebenarnya Haechan juga merasa ngantuk.
"Kalo ngantuk bobo aja, ini sofa kan masih luas." Mark mengusap pipi Haechan yang sedang memeluk dada bidang nya. Usapan Mark membuat Haechan semakin ngantuk.
Mungkin ada dua jam perjalanan waktu pulang. Saat sudah sampai semuanya benar-benar tak berdaya dan tampak sekali ngantuk nya. Sopir nya saja katanya ngantuk, tapi untung masih bisa ditahan. Jeno sedang mengantar Jaemin dan Renjun pulang, sedangkan Haechan masih berada didalam kamar Mark.
"Ayo aku anterin pulang."
Haechan menggeleng. "Gamau, mau tidur dulu disini sebentar. Kelonin." Haechan merentangkan tangan nya menunggu Mark memeluknya. Astaga lucu sekaliiiiii!!
"Aku minta nomor Mama kamu," kata Mark yang sudah memeluk Haechan dan menepuk-nepuk punggung nya.
"Buat apa?"
"Kabarin kalo kamu udah sampai Jakarta, sama kabarin kalo kamu mau istirahat dulu disini."
Haechan mengangguk dan mengeluarkan ponsel nya dari saku celana nya, dan memberikan ponsel nya kepada Mark. Saat Mark membuka layar nya, ternyata ponsel nya dikunci.
"Ini password nya apa?"
"Tanggal lahir lo."
Diam-diam Mark tersenyum senang dan langsung memencet tanggal lahir nya di password ponsel Haechan. Dan benar saja itu adalah tanggal lahir Mark. Mark sangat senang! Padahal ia tak pernah memberi tau kapan tanggal lahir nya. Dasar bucin! Kalian kapan begini? HAHAHA.
Oke fokus fokus! Mark mencari nomor Ten di kontak dan menemukan nya dengan nama yang nyeleneh. Bukan Haechan namanya kalo mengasi nama di kontak tidak nyeleneh.
Mark menambahkan kontak Ten di ponsel nya agar bisa menelfon nya. Mengapa nggak langsung di ponsel Haechan saja telepon nya? Ya susu Mark, suka-suka Mark. Hehe.
"Halo?" sapa Mark saat nada dering nya tersambung.
"Halo, ini siapa?"
"Ini Efal hehe. Aku mau bilang kalo Bian udah sampai Jakarta. Dia bilang mau istirahat dulu dirumah Efal."
Ten yang disebrang sana mengangguk kecil dan tersenyum simpul, ya walaupun nggak dilihat oleh Mark.
"Oh iya yaudah, tapi jangan pulang malam-malam."
"Siap camer! Eh ehhhh, Mama Bian hehehehehe."
Ten terkekeh geli. Dasar anak muda.
Setelah sambungan telepon putus, Mark melihat ke arah Haechan yang benar-benar seperti beruang sedang tertidur pulas. Menggemaskan. Mark mendekat ke arah Haechan dan membenarkan posisi nya yang menyeleneh. Mark mendekatkan mulutnya ke kening Haechan dan mencium kening nya. Dengan lucunya saat sudah mencium kening nya Haechan, Haechan langsung tersenyum kecil dan memeluk pinggang Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku seme, kak! • Markhyuck ✔️
RandomBian, anak yang gembul dan juga bisa di bilang imut mengakui dirinya sendiri playboy dan paling parahnya lagi seme?? Oke, mungkin kalo seorang Fabian menjadi seme saya ramal akan bertemu nct langsung di depan mata saya. ...