Tak terasa Mark sudah di Thailand hampir sudah semingguan. Bosan? Tentu. Apalagi Mark ternyata tak terlalu membantu banyak disini. Walaupun ia anak dari orang ternama di bisinis Taeyong tapi tetap saja Mark masih terbilang baru dan Taeyong masih memberikan sedikit-dikit tugas untuk Mark secara bertahap.
Mark sangat kangen dengan Haechan. Akhir-akhir ini entah kenapa Haechan menjadi lebih manja dan clingy tak seperti biasanya. Bahkan bisa-bisa Haechan mengirimi nya banyak pesan dikala ia merasa rindu, pokoknya banyak sekali perubahan Haechan yang menjadi sedikit manja. Dari situlah Mark sangat-sangat ingin bertemu dan bersama Haechan. Tapi ia tidak tahu kapan masalah perusahaan ini berakhir, malah kata Lucas keadaan nya semakin memburuk seiring di teliti lebih dalam. Itulah yang Mark khawatir kan. Ia khawatir kalau Mark akan lebih lama dan makin merindu dengan Haechan. Bucin? Memang.
Sedang asik-asik nya melamun memikirkan Haechan sambil tiduran dan memakan makanan ringan tiba-tiba saja atensi Mark teralihkan dengan suara pintu kamar nya yang diketuk. Ah, pasti Nining. Akhir-akhir ini Ningning suka sekali menghampiri nya dan ya.. Bisa dibilang agak sedikit menganggu waktu Mark. Apalagi waktu itu Mark sedang ingin telfonan dengan Haechan lama-lama, tapi Ningning malah mengajaknya pergi makan malam bersama dibawah. Padahal Ningning tau kalau Mark sedang bertelfonan dengan Haechan.
"Kenapa, Fel?"
"Ehm, Efal sibuk nggak? Ada kerjaan nggak?" tanya Ningning.
Mark berpikir sebentar sebelum menjawab. Takut-takut saja kalau ia menjawab tidak padahal ada sesuatu yang ia harus kerjakan, kan? Apalagi kalau menyangkut tentang Haechan.
"Nggak ada, maybe?"
Mark langsung terkejut karena dengan tiba-tiba saja Ningning menarik tangan nya dan menutup pintu kamar Mark dengan kencang. Mark berkali-kali bertanya ia akan dibawa pergi kemana tapi Ningning selalu menjawab dengan kata "adadeh". Mark juga berkali-kali bilang kepada Ningning kalau ia tidak mau ditarik-tarik seperti ini, rasanya sedikit sakit dan risih saja. Tapi tentu Ningning tidak hiraukan. Malah ia semakin menarik Mark dan membawa nya kencang.
"Kenapa nggak naik lift aja, sih?" kata Mark.
"Gapapa Efallll. Biar sehat juga naik tangga." Ningning menjawab sambil menyengir senang sedangkan Mark hanya membalas nya dengan tersenyum simpul dan Feli langsung menarik Mark lagi.
Sesampainya dibawah atau bisa disebut lobby Mark mengernyitkan kening. Sebenarnya ia mau dibawa kemana?
"Fel, ini mau kemana sebenarnya?" tanya Mark.
Ningning langsung menengok ke arah Mark dan tersenyum cerah. "Kan Efal nggak pernah sekalipun keliling Thailand, kan? Nah, aku berbaik hati buat ngajak Efal keliling sambil beli jajanan-jajanan disini. Mau ikut, ya?"
Ningning mencoba membuat wajah seimut mungkin dengan trik biasanya yaitu dengan puppy eyes. Mark akui memang Ningning lucu saat kaya begini, tapi ia juga sedikit risih saat melihat bibir Ningning yang terlalu dimajukan seperti itu.
"Gue belom izin sama Mommy-"
"Tenang ajaaa Efallllll. Aku udah izin sama Mommy Efal terus juga sama Lucas juga."
"Handphone gue ketinggalan di kamar, gue mau ambil-"
Saat hendak ingin pergi lagi, Mark malah langsung ditarik lengan nya dan Ningning sengaja menarik Mark agar ia dan tubuh Mark berhempitan. Wajah mereka pun hanya berjarak beberapa centi saat ini. Wajah Ningning sedang mesem-mesem dan tersenyum sedangkan Mark kaget setengah mati. Mereka seperti ciuman kalau dilihat dari jauh, ini bisa menjadi kesalapahaman!
"Fel, kedeketan." Mark mencoba menjauhi tubuh Ningning dengan senyum canggung nya. Ningning yang mendengar perkataan Mark pun langsung menjauh perlahan sambil tersenyum-senyum aneh. Mark yang melihatnya hanya memasang muka heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku seme, kak! • Markhyuck ✔️
RandomBian, anak yang gembul dan juga bisa di bilang imut mengakui dirinya sendiri playboy dan paling parahnya lagi seme?? Oke, mungkin kalo seorang Fabian menjadi seme saya ramal akan bertemu nct langsung di depan mata saya. ...