13

4.5K 481 171
                                    

Saat ini sudah hari ke 11 Mark berada di Thailand. bosan? Tentu. Apalagi bandara yang akan mengantar Mark pulang ke Indonesia masih dalam perbaikan. Tugas yang berada di sini pun sudah selesai. Tentang Haechan, Mereka sudah menyelesaikan masalah yang kemarin kemarin. Dan tentang Ningning, dia pun semakin ke sini semakin aneh menurut Mark. Ningning terus menerus mengajak Mark berduaan, dan itu membuat Mark risih. Ia sudah bilang kepada Taeyong kalau Ningning jangan sampai terlalu dekat dengan nya. Karena Mark tidak mau mengambil resiko apalagi kalau nanti berurusan dengan Hechan, namun Taeyong menganggap nya sepele dan bilang kalau Ningning hanya ingin akrab dengan Mark saja. Saat ini Mark sedang duduk santai di atap atau disebut rooftop hotel yang mereka tempati bersama Lucas.

"Kangen Bian nggak, Bro?"

"Lo nanya sama gue? Ya jelas kangen, pea."

Lucas tertawa dan hanya geleng-geleng kepala. Akhir-akhir ini Mark sering sekali mengeluh kalau rindu dengan Haechan dan ingin bertemu, maka dari itu Lucas senang menjahili nya dengan bertanya kepada Mark berkali-kali.

"Lo udah pacaran sama dia?" tanya Lucas lagi.

Mark yang lagi menyesap minuman soda yang tadi dikasih oleh Ningning pun langsung terdiam. Masalah hubungan, ya? Tentunya mereka belum ada hubungan yang jelas, pacar bukan namun mereka seperti pacar. Toh, mereka juga dijodohin dan akan segera menikah. Untuk apa pacaran segala, kan? Pikir Mark.

Mark menggeleng pelan. "Belom."

"Lah, pacarin lah. Nanti dia ngerasa di ghosting terus malah milih buat ngejauh dan batalin perjodohannya gimana?"

"Nggak mungkin lah, Luke."

"Kali aja, Fal."

Mark terdiam sebentar, apakah nanti saat pulang dark Thailand ia harus cepat-cepat memberi status yang jelas untuk dirinya dan Haechan? Lagi pula mengapa Mark harus takut, Haechan pasti akan menerima nya, kan?

"Kalo soal nikahan kalian berdua?"

"Nanya mulu lo anjing kaya wartawan."

"Santai goblok, kan gue kepo."

"Kepo lo kaya nenek-nenek," ucap Mark asal.

"Bangsat, kasian udah tua malah dikatin kepo. Harus patuh sama sesepuh."

"Hahahahanjing."

Kedua nya pun tertawa lepas dan saling pandang memandang. Namun tak lama mereka mengubah ekspresi nya menjadi serius kembali. Lucas masih butuh jawaban yang tadi, Bro.

"Serius anjing. Jawab kek."

Mark menyesap lagi minuman soda nya. "Gue gatau, Luke. Dia masih sekolah, gue nggak mau gegabah langsung nikahin dia. Gue juga harus mikir, takutnya malah jadi beban buat dia kalo gue nikahin dia sekarang. Dia juga baru mau naik kelas 12, dan kelulusan nya masih lama."

"Jadi lo nggak mau nikahin Bian?"

Nah, kumat lagi bego nya Lucas

"Nggak gitu anjing. Kalo gue nggak bakal mau nikahin Haechan. Gue bakal beli 2 pulau pribadi buat lo, dah, Luke."

"Wihhhhh, beneran Fal?" mata Lucas sudah berbinar-binar.

"Beneran. Tapi kan itu kalau gue nggak mau nikahin Haechan, sayang nya gue 100% pun gue bakal nikahin Haechan," jawab Mark dengan senyum meledek nya.

Raut muka Lucas menjadi seperti semula dan memandang sahabat nya ini dengan pandangan memicing. "Yeeuu, dasar kere."

"Heh, ngomong apa lo tadi, hah?

"Nggak, anu bos. Bian cakep banget."

Selamat Lucas. Kamu malah semakin jatuh dalam jebakan.

"Ohhhhh demen lo sama pacar gue hah?"

Aku seme, kak! • Markhyuck ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang