19

4.1K 397 19
                                    

Sudah seminggu kemudian semenjak kejadian dimana Mark bertengkar dengan Haechan gara-gara Mark yang tidak izin kalau akan pergi dengan musuh bubuyatan nya Haechan, Ningning. Haechan juga sudah menyelasaikan ujian nya dan sekarang Haechan dan Mark sedang berada di kamar Haechan. Haechan sedang tiduran di paha Mark dan memandangan langit-langit kamar nya, nggak tau dia sedang mikirin apa. Mark yang sedang fokus mengetikan sesuatu di laptop nya terlihat acuh oleh Haechan.

"Efal," panggil Haechan.

"Iyaa Bian? Ada apa, hm?" saut Mark yang masih terfokus oleh layar di depan nya.

Haechan mendengus kesal. Daritadi dirinya tetap saja dicueki, padahal Haechan sudah mencari topik agar bisa mengobrol dengan Mark, tapi Mark selalu mengakhiri topik begitu saja dan berkata, "bentar ya, gue lagi ngurus keuangan di kantor yang ada di Solo, jadi kalo mau ngomong nanti dulu." Tuhkan! Haechan makin kesal!

Merasa tak di jawab-jawab oleh Haechan, Mark bertanya lagi. "Tadi manggil ada apa Bian?"

"Gue seneng banget deh udah selesai ujian, nanti tinggal ambil rapot terus liburan deh. Eumm.. Kita mau nggak liburan? Kalo liburan enak nya kemana, ya?"

Haechan berceloteh sambil tersenyum. Ia mendongak melihat Mark yang kayanya tidak memerhatikan Haechan. Ih! Haechan makin kesal. Langsung saja Haechan bangkit dan tiduran di pinggir ranjang, membelakangi Mark. Mark yang merasa beban di paha nya mengurang langsung menyadari Haechan sudah tidak disana, ia menengok ke sekeliling dan menemukan Haechan sedang membelakangi nya.

"Bian."

"Apasi. Nggak usah manggil-manggil kalo ujung-ujung nya ngecuekin gue lagi, mending urus dulu noh kerjaan lo. Dari pada gue kit ati di cuekin mulu mending nggak usah ngajak lo ngobrol dari tadi."

Mark hanya terkekeh mendengar omelan kekasih nya. Ia berhenti mengetik sejenak dan menghampiri Haechan yang sedang ngambek. Mark mentoel-toel lengan Haechan sambil tersenyum konyol.

"Mau liburan?" tanya Mark.

"G."

"Serius ini gue nanya."

"G."

"Ih, beneran mau liburan nggak? Biar gue siapin dari sekarang."

Haechan terdiam. Tidak menjawab maupun bergerak sedikit pun. Mark hanya menghelah nafas dan semakin mendekat ke arah Haechan, mengusap rambut nya dari samping.

"Bian?"

Mark tersentak saat Haechan tiba-tiba membalikan posisi nya dengan raut wajah yang sudah tersenyum. Haechan langsung bangun dan tiduran kembali di
paha Mark, mengambil tangan Mark dan ditaruh ke rambut Haechan kembali.

"Usapin."

Mark terkekeh gemas.

"Jadi mau liburan apa nggak?" Mark kembali bertanya.

"Mau lah, yakali nggak mau liburan. Apalagi sama pacar hehehe." Mereka berdua sama-sama terkekeh setelah nya.

"Mau kemana? Lo yang pilih aja, nanti biar gue siapin penginapan nya sama budget nya."

Haechan tersenyum lebar. Begini ni enaknya punya pacar kaya Mark, royal. Tapi royal nya ke Haechan doang sih wle, gausah geer ya kalian.

Haechan mengernyitkan dahi, bingung mau pergi liburan kemana. Sampai ada lima menitan ia baru terpikiran akan kemana mereka akan berlibur. Senyum Haechan pun semakin lebar dan itu sangat menggemaskan bagi Mark.

"Mau ke Jogja apa Bandung? Enak kayanya disana gitu kan katanya banyak wisata yang seru."

Mark berpikir sejenak setelah mendengar tujuan dari Haechan. Sebenarnya si Mark kurang setuju kalau ke Jogja, entah kenapa Mark lebih sreg saat Haechan bilang ingin ke Bandung.

Aku seme, kak! • Markhyuck ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang