21

3.6K 346 88
                                    

Sekarang Mark dan Haechan sudah sampai di rumah milik Mark. Saat mereka masuk keadaan sangat sepi, lampu nya pun yang biasa nya di nyalakan semua ini hanya sebagian di nyalakan. Keadaan disini juga cukup menegangkan. Namun tiba-tiba keduanya terkejut ketika ada seseorang yang berlari ke arah Mark dan memeluknya dengan erat.

"Efal? Ahh, Efal akhirnya kamu pulang. Aku turut berduka dan sedih ya atas kejadian yang menimpa bisinis Mommy kamu sama keluarga kamu. Tadi aku mau jenguk ke kamar Mommy kamu, tapi Mommy kamu nggak bolehin aku," ucapnya sambil memanyunkan bibirnya di akhir kata.

Bisa kalian tebak itu siapa? Tentu saja itu Ningning, yang masih menggeleyotan di badan Mark. Haechan melihat nya dan tentu saja kesal. Ini perempuan satu benar-benar gila. Dan, apa-apaan dengan bibirnya yang cemberut itu? Lucu tidak jijik iya. Dasar perempuan tak tau malu. Haechan sebenarnya sangat ingin berkoar-koar, namun teringat keadaan sekarang jadinya ia agak mengontrol diri.

Mark hanya balas tersenyum dan melepaskan pelukan Ningning. "Makasih. Mending sekarang lo pulang, udah malam. Gue pesenin taxi ya?"

Ningning menggeleng keras sambil menghentakan kaki nya. Haechan sangat dibuat bingung dengan tingkah perempuan ini didepan nya yang tidak jelas.

"Nggak mau! Aku mau disini sampe bisa nengok Mommy kamu pokoknya. Aku mau nginep disini!" paksa Ningning.

Haechan berdecak sedangkan Mark meghelah nafas pelan. "Pulang Feli. Sekarang juga gue bakalan pesenin taxi online." Mark tidak mau banyak omong saat ini.

"Ck, yaudah deh aku pulang. Tapi mau dianter sama kamu aja."

Haechan dan Mark mengkerutkan kening. Kok ni orang malah ngelunjak ya. Sudah jelas-jelas tadi Mark bilang akan memesankan taxi online. Sinting.

"Nggak bisa Feli. Gue mau langsung jenguk Mommy gue dan disini juga ada Bian. Gue udah ninggalin Mommy daritadi, jadi lo pulang sendiri."

"Kan apartement aku nggak jauh. Lagian juga nggak bakal lama juga, kan? Mommy kamu pasti ngertiin lah, kan aku yang dianter-"

"Lo bisa nggak sih nggak usah maksa? Lo nggak liat tuh muka Efal cape banget dan pingin banget ketemu Mommy nya. Lo kok jadi ngemis-ngemis dianter pulang sama Efal, kesepian lo? Nggak ngertiin keadaan banget jadi cewe. Nggak malu maksa-maksa Efal kaya gitu?" karena sudah sangat kesal sekali akhirnya Haechan lah yang bersuara. Mark tidak berkomentar apapun, hanya terkekeh saja dan mengusap-usap rambut Haechan. Haechan terkejut, ia kira akan di marahi oleh Mark karena ikut campur. Habisnya Haechan kesal.

"Gemes," ucap Mark.

Ningning yang melihat nya tentu saja kesal dan geram. Ia pun langsung menghentakan kaki nya dengan kencang lagi dan mengepalkan tangan nya sambil memandang Haechan dengan sengit. Apa-apaan Mark mengusap rambut Haechan dan bilang 'gemes' di depan dirinya? Tidak menghargai! Pikir Ningning.

"Oke aku pulang sendiri aja. Awas lo minggir. " Ningning langsung berjalan pulang. Saat melewati Haechan, Ningning dengan sengaja menabrak pundak Haechan dengan kencang. Sampai-sampai Haechan dibuat sedikit oleng.

Tentunya Mark dan Haechan sangat terkejut. Namun Mark langsung sergap menangkap Haechan. Haechan yang ingin menghampiri Ningning dan langsung menjambak rambutnya ditahan oleh Mark dan menenanginya. Baru saja terkejeut dengan tabrakan Ningning ke Haechan, tiba-tiba saja dikejutkan lagi dengan bantingan pintu yang sangat kencang. Tidak sopan.

"Nggak sopan banget anjing. Bangsat jadi cewe."

"Ssuttt, udah-udah. Sekarang ke kamar Mommy aku ya? Pasti Mommy aku seneng banget kamu nyamperin, bisa aja kan nanti keadaan Mommy makin membaik?" Mark berhadapan dengan Haechan dan menaruh tangan nya di pundak Haechan.

Aku seme, kak! • Markhyuck ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang