28

3.6K 437 18
                                    

"Kita mau kemana, sih?" tanya Haechan.

Mark dan Haechan sudah berada di dalam mobil. Mark mengantarkan Haechan pulang karena ini sudah malam, sebenarnya bagi Mark ini belum malam dan pasti bagi Haechan ini malah masi sore. Sekarang sudah jam 9 malam.

"Pulang, lah. Ini udah malam."

Haechan cemburut. Sengaja, agar Mark luluh dan tidak pulang. Haechan bosan tau!

"Tapi gue nggak mau pulang, mau main."

Mark mendecak pelan dan masih menjalankan mobilnya. "Nggak usah ngeyel deh. Kata kamu Papa kamu lagi ada dirumah, kan? Kamu mau dimarahin sama Papa kamu?"

"Ih iya pulang deh pulang," ujar Haechan yang makin cemburut.

Mark terkekeh dan menjulurkan tangan nya ke kepala Haechan, mengusak rambut nya agar Haechan tak cemberut-cemberut terus, dan kembali kan lagi tangan nya ke stir mobil.

Haechan mendekatkan badan nya ke Mark dan menggandeng lengan Mark dengan sangat manja dan menduselkan ke lengan Mark.

"Bian, aku lagi nyetir loh."

"Lo nginep dong dirumah gue. Ya? Ya? Ya? Ya? YA YA YA YAAA???? Pleaseeee yaaa yaa ya yaaa?"

Mark sedikit kewalahan atas sikap Haechan yang sudah manja mode on. Namun disisi lain Mark juga senang dan gemas saat Haechan seperti ini. Bertingkah seperti bayi, bayi nya Mark bukan lohk y.

"Iya aku nginep, mau sampai kapan?" tanya Mark.

"Satu minggu!"

"Hmm oke."

"Dua minggu deh yaaaaaaaaaa?"

"Iya sayang."

"Eh tingga minggu, empat minggu aja empat minggu YA YA YAAA?"

"Ih itu mah sebulan kali."

Haechan mendelik dan langsung melepaskan gandengan nya di Mark. Menatap Mark dan mecemburutkan lagi bibir nya.

"Oh yaudah gausah nginep dirumah gue," katanya yang langsung mengalihkan pandangan nya ke luar jendela.

Jujur saja, Mark bukan nya merasa panik kalau Haechan marah tapi malah gemas akan tingkah laku Haechan yang seperti ini. Mark memberhentikan dulu mobilnya di tepi jalan. Lagipula ini sudah masuk ke komplek nya Haechan kok, hanya saja rumah Haechan agak ke ujung.

"Bian.."

Haechan menengok dan melihat wajah Mark yang tersenyum manis. Hampir saja Haechah luluh, tapi Haechan akan tetap ngambek!

"APA? APA MANGGIL-MANGGIL? KATANYA GAMAU, YAUDAH NGGAK USAH NGINEP DIRUMAH GUE!"

Saoloh Haechan. Untung pacar, untung sayang, untung cinta, untung ayank bebeb, kalo bukan udah Mark rebus daritadi ini mah.

"KOK MALAH DIEM?"

"Bian ih-"

"APA!?"

"Jangan marah," ucap Mark dengan lembut.

Hanya dua kata. Tapi sanggup membuat hati Haechan berdisko kencang. Mengapa Mark bisa si soft ini sih? Udah gitu ditambah cakep nya. Ini mah gimana Haechan nggak makin suka sama Mark.

Haechan mendengus dan malah memeluk Mark. "Ayo nginep," katanya sambil membuat pola acak di dada milik Mark.

Mark befikir, apakah Haechan sedang menstruasi seperti perempuan? Kata teman Mark dulu, kalo perempuan sedang menstruasi suka manja, marah-marah, terus nanti tiba-tiba manja, dan tiba-tiba senang lagi. Ini sama seperti Haechan hari ini. Tapi tidak mungkin kalau Haechan itu mengalami menstruasi, sangat-sangat tidak mungkin!

Aku seme, kak! • Markhyuck ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang