Drap drap drap
Langkah Demi langkah rara menuruni tangga. Hoamm. Tangannya menutup mulutnya Yang menguap. Mengucek kedua matanya Yang masih mengantuk. Efek nyawanya Yang belum terkumpul, membuatnya tidak menyadari telah menjadi pusat perhatian puluhan pasang mata Yang menatapnya dengan berbagai ekspresi
Rara masih terus berjalan. Dilihatnya seorang pria Yang baunya sangat ia kenal, meskipun wajahnya masih samar terlihat. Tanpa pikir panjang rara langsung memeluknya dengan manja. Melingkarkan kedua tangannya di pinggang pria itu
"Abang ngantuk" ia mendusel kepalanya didada bidang pria itu Yang tak lain adalah bara, kakaknya sendiri
Awalnya bara terkejut. Kebiasaan rara masih terasa aneh bagi bara, terlebih rara memeluknya erat didepan banyak orang, Yang tak lain teman segengnya sendiri. Namun, tak Lama bara pun mulai merileksasikan tubuhnya Yang menegang, ia membelai rambut panjang rara Yang terurai indah
"Tidur lagi aja ra kalau ngantuk mah"
"Enggak mau. Aku laper soalnya" ucapnya dengan manja. Tentu semua orang Yang melihat tingkah rara dibuat gregetan Dan gemas. Rasanya pengen menggantikan posisi bara Yang dipeluk manja oleh gadis itu. Mereka juga ingin mendengar suara rara Yang memanja padanya
Tak Lama, rara mulai merasa ada Yang berbeda. Merasakan kehadiran banyak orang lain dirumahnya. Ia mengucek matanya, membuat kantuknya mulai memudar. Saat kesadarannya penuh, betapa terkejutnya rara melihat banyak pria Yang kini menatap rara dengan lekat
"Ehhh" sontak rara langsung melepas pelukan bara
"Kok banyak orang? " rara menggaruk kepalanya Yang tak gatal
"Tadi kan elu Yang nyuruh buat kumpul dirumah lu ra" Vano Yang menjawab
"Astaga lupa. Duhhh malu masih ileran" rara pun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Berlari sekencang mungkin menaiki tangga
"Hati-hati ra. Jangan lari" bara memperingati rara. Rara Yang tuli, terus saja berlari. Brughh. Hampir saja rara terpeleset
"ASTAGA" semua orang terkejut. Untung rara langsung memegang pegangan tangga, jika tidak, pasti ia sudah terguling kebawah. Agak sakit sih tangannya, tapi tidak sebanding dengan rasa malunya.
Brukkk. Rara membanting pintu kamarnya dengan keras
"Hahahahaha. Bar adek elu sumpah lucu banget" Andi tertawa terbahak bahak, bahkan air matanya sampai menetes
"Gila yah ternyata rara bener-bener berubah. Imut benerrrr" Johan masih saja menatap bayang bayang rara Yang sudah tak terlihat
"Kan gue udah bilang, rara tuh berubah. Ngeyel sih" bagas memprotes
"Gue ga nyangka ternyata rara cantik banget. Apalagi waktu rara meluk bara, kan jadi pengen" Wajah rendi bahkan terlihat seperti serigala Yang kelaparan. Pikirannya jadi omes (otak mesum)
Plakkk. Bara menoyor kepala rendi, agar tidak berpikir ngeres tentang rara. "Berani otak lu mikirin jorok tentang adek gue, mati lu"bara mempelototi rendi dengan tajam
Rendi mengusap kepalanya Yang dipukul bara, mau marah tapi ngeliat bara melotot jadi ngeri "Wow selow dong, tuh mata ga usah melotot, horor gue liatnya"
"Mangkannya otak lu nya harus di ruqiyah, biar ga piktor" Riko menimpali
"Yaelah kalian aja Yang pikirannya negatif mulu tentang gue. Padahal mah gue tuh suci"
Mereka terus saja berdebat. Tentunya rara Yang menjadi topik utama. Rara seakan bisa menghipnotis Dan menjadi magnet bagi mereka. Padahal rara Yang dulu seperti tak tersentuh, mereka tidak membenci, tapi tidak juga peduli. Semua berubah setelah melihat rara hari ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/260273846-288-k699730.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF RARA (End Season 1)
Fantasy(Transmigrasi series 2) Ratna seorang wanita karir yang kehilangan keluarganya pada saat wisuda, yang memiliki hubungan dekat dengan abang kandungnya Dan rara seorang gadis berseragam SMA yang sangat dibutakan cinta, membenci keluarganya, terutama s...