Time Paradoks

12.2K 1.3K 91
                                    

Warning : Bacanya tolong pelan-pelan ya. Part ini lebih rumit, semoga bisa menjawab pertanyaan kalian dipart sebelumnya

________________________________

Semilir angin yang hangat, memberikan udara yang lembut . Taman yang indah dengan berbagai macam bunga, memberikan kesan istimewa ditempat itu

Rara membuka kelopak matanya perlahan, seketika udara dingin menghinggap tubuhnya. Ia memeluk tubuhnya dengan erat

"Dingin banget" tubuhnya menggigil

"Ini dimana? " ia menatap sekeliling dengan bingung

"Bukannya tadi abis digazebo sama Raka, kenapa tiba-tiba disini? "

Ia melangkah. Menyusuri tempat aneh dan indah itu dengan perlahan. Seketika keterkejutannya berubah dengan kekaguman

"Gila bunganya banyak, indah banget" Ia tersenyum cerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gila bunganya banyak, indah banget" Ia tersenyum cerah

Ia berlarian kecil,menyentuh berbagai jenis bunga, dan fokusnya terhenti pada salah satu bunga yang memiliki kenangan pahit serta manis secara bersamaan

"Ini mawar putih kesukaan bunda. Mereka apa kabar ya? Jadi kangen" bulir air tak terasa menetes dari kelopak matanya

Ia menyeka nya dengan cepat. Bukan saatnya ia memikirkan kerinduannya itu. Yang terpenting dimana ia sekarang

"Ini dimana sih gue?. Surga atau dimana?. Mana sendirian gue . Anjing banget lah"

Kakinya terus melangkah, mencari keberadaan orang lain ditempat itu. Lama-lama tubuhnya merinding. Ia menatap salah satu pohon besar, kakinya sudah sangat lelah, ia memilih untuk beristirahat ditempat itu

"Nyaman banget. Adem. Jadi pengen rebahan"

"Halo kak Ratna" suara seseorang menghentikan aktifitas rebahannya

"Eh siapa loh, ko tau nama asli gue" Rara celinguk kesana sini, mencari sumber suara tetapi nihil, tak ada siapapun disana, ia makin dibuat merinding

Tiba-tiba seorang gadis cantik tepat berada didepan wajahnya

"Anjing tolol babi kaget gue" Ia menyentuh dadanya yang terkejut. Untung ia gak punya penyakit jantung, kalau tidak sudah mati kayaknya sekarang

"Hehehe maaf" gadis itu tersenyum merasa bersalah

Rara memicingkan matanya, menatap gadis itu dari atas kebawah

"Lo Rara pemiliki tubuh asli yang gue tempatin ya" Gadis itu mengangguk

(Dari sini panggilan Rara aku ganti Ratna ya, untuk membedakan mana Rara yang asli dan palsu)

THE STORY OF RARA (End Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang