Rara masih memeluk bara dengan erat. Tangisannya masih terdengar memilukan. Semua orang yang mendengar tangisan rara, ikut merasakan kesedihan. Mereka bahkan tidak mengerti apa yang terjadi sekarang, mengapa rara menangis, mengapa rara memeluk bara, semuanya masih menjadi pertanyaan..
"Abang" ucapnya disela tangisan, suaranya masih serak, bahkan nyaris tak terdengar
Bara masih terdiam. Ia bingung. Rara bahkan tidak pernah memanggil namanya semenjak kejadian memilukan itu, tapi kini ia malah memanggilnya abang. Mungkinkah rara memanggilnya abang, ataukah itu panggilan untuk orang lain
"Hiksss abang kenapa? Kenapa abang ninggalin aku? Hiks hiks" walaupun sulit mengucapkan kata perkata akibat tangisannya itu, ia tetap memaksanya. Entah yang didepannya ghani atau bukan, tetapi banyak kalimat yang selama ini ia pendam, ingin ia utarakan. Rara hanya ingin rasa sesak didadanya menghilang. Atau lebih tepatnya ratna yang berada ditubuh rara
"Abang tau, aku ... aku kesepian. Kenapa abang ninggalin aku? Kenapa bunda sama ayah ninggalin aku? Kenapa bang? Kenapa? Hiks hiks hiks" bara masih terdiam, pelukannya semakin erat
"Abang bilang bakalan tetep nemenin aku sampe lulus, tetep sama aku sampe tua , bunda sama ayah juga bilang begitu, tapi kenapa kalian pergi? Hiksss... Kenapa ga ngajak aku? Kenapa malah ninggalin aku?? Hiks hikss"
"Abang bilang aku harus bahagia, abang bilang aku harus selalu seneng, abang bilang aku ga boleh nangis, tapi gimana caranya aku bisa kayak gitu, kalau abang sendiri pergi ninggalin aku sendiri... Hiks hiks"
"Berkali kali aku pengen mati bang"
Deg. Kalimat itu mampu membuat tubuh bara kembali menegang. Terkejut, tentu saja. Meskipun bara tidak mengerti apa yang terjadi sekarang, tapi kesedihan yang dirasakan rara mampu membuatnya ikut merasakannya juga. Bahkan kini ia pun ikut menangis. Semua orang yang berada disitupun menangis. Padahal mereka semua laki laki, tapi tangisan rara memang terdengar semenyedihkan itu..
"Sakit bang. Disini sakit banget" tunjuknya pada dadanya
"Aku ga pengen apapun lagi. Aku cuma pengen abang tetep sama aku, bunda sama ayah tetep nemenin aku. Aku ga butuh uang, ga butuh apapun. Aku cuma pengen kalian. Hiks hiks"
"Aku... Kesepian. Aku udah ga kuat lagi" tepat dikalimat terakhir itu, tubuhnya melemah dan pingsan
Bara segera membaringkan rara diranjang, memanggil dokter untuk menanyakan keadaan rara. Terlihat sekali mata rara yang bengkak. Bahkan hidungnya sangat merah karena terlalu lama menangis. Bara memang tidak mengerti apa yang terjadi sekarang, tetapi melihat rara yang menangis dengan sangat pilu, ia berjanji akan terus membahagiakan rara sebaik mungkin
Berbicara mengenai ghani, ia adalah kakak kandung dari raraa, lebih tepatnya ratna yang berada ditubuh rara. Hubungan mereka sangat dekat. Usia mereka terpaut 3 tahun. Ghani sering mengunjungi ratna dikampusnya , mereka bahkan terkenal sebagai siblings goal. Sering kali ghani mengejek ratna karena menyukai korea, mengatainya plastik, hal itu selalu membuat mereka bertengkar, tetapi tidak pernah membuat mereka renggang. Jika tidak ada yang tau hubungan mereka yang sebenarnya, sering sekali mereka dianggap sebagai sepasang kekasih..
Ratna itu sangat manja pada ghani. Bahkan kekasih ghani terkadang cemburu karena kedekatan mereka, tetapi ghani tidak peduli. Ratna itu segalanya bagi ghani. Ghani juga segalanya bagi ratna. Keposesifan ghani, selalu membuat laki laki yang ingin mendekati ratna menjadi jauh. Jangan mensalah artikan bahwa hubungan mereka adalah sepasang kekasih. Sangat konyol jika berpikiran begitu. Hubungan mereka murni sebagai saudara, saling melindungi, saling mengerti...
Kehilangan ghani dan kedua orang tuanya, membuat ratna sangat terpukul. Bahkan ditahun pertama, tiada hari ratna lalui tanpa menangis. Hidupnya kacau. Wisudanya pun berantakan. Setahun ia hidup luntang lantung. Menangis dan menangis. Hanya mela, sahabatnya yang satu kantor dengan ratna, yang selalu menguatkan ratna. Jika bukan karena mela, ratna pasti sudah bunuh diri...
Bukan ratna lemah. Coba kalian bayangkan, kehilangan keluarga sekaligus tepat dihari wisuda, membuat kalian hidup sendirian, apa yang akan kalian rasakan. Ratna bisa bertahan hidup sejauh itu, sudah menjadi suatu hal yang hebat. Butuh waktu 5 tahun untuknya benar benar ikhlas. Dan tepat ditahun tersebut ratna kecelakaan dan membuatnya merasuki tubuh seorang gadis yang dibutakan cinta dan selalu mengabaikan keluarganya. Ratna menjadi rara. Semoga kali ini ia tidak merasakan kehilangan dan bisa merasakan kebahagiaan keluarga, atau mungkin mendapatkan pula kebahagiaan cinta..
_______________________________________
Seorang gadis yang tadi telah menangis pilu, perlahan membuka matanya. Sulit sekali matanya terbuka sempurna. Matanya bengkak, hidungnya memerah
"Sial mata gue bengkak banget. Mau buka mata jadi susah. Anjing banget" ia menggerutu dengan kesal
"Pasti hidung gue merah banget. Muka juga kayaknya kucel. Pasti gue kayak zombi sekarang. Sialan sialan"
Bara yang sedari tadi melihat rara terus menggerutu dan berkata kasar, dibuat gemas. Terlebih hidungnya saat ini memang sangat merah, layaknya seperti tomat yang baru dipetik
"Gue butuh kaca sekarang"
Bara memberikan handphonenya yang sudah terbuka aplikasi kamera depan. Rara pun tanpa pikir panjang langsung mengambilnya. Rara masih belum sadar bahwa diruangan itu ia tidak sendiri. Baru bangun tidur, membuat nyawanya masih belom terkumpul sempurna
"Tuh kan muka gue persis zombi. Rambut juga acak acakan. Ehh bentar, ko muka gue beda" ia menyentuh mukanya. Menoel noel pipinya, menarik narik hidungnya
Bara terkekeh geli melihat tingkah rara yang seperti itu, langka sekali..
"Ehh.. Ini hp siapa ya" ia pun menengok kekiri, dilihatnya seorang laki laki tersenyum manis kearahnya
Bang ghani. Lirihnya dalam hati. Ia pun menggelengkan kepalanya, mengenyahkan pikiran pikiran yang ada dalam otaknya
Dia bukan bang ghani, mukanya aja keliatan masih bocah banget. Dan muka gue juga beda. Mungkin gue kayak yang ada didrama moon lovers kali ya, isekai kayak gitu kealam lain. Tapi ngeliat sekeliling, ini masih jaman modern, kalau moon lovers kan ke jaman dulu
"Gimana keadaan kamu rara? " ucapan bara menyadarkan rara dari lamumannya
Gue harus jawab apa ya, gue bahkan ga tau dia siapa, gue juga ga tau ada ditubuh siapa. Tapi gue berterimakasih banget sama laki laki ini, meskipun dia bukan bang ghani, setidaknya segala pikiran yang ada diotak gue jadi tersalurkan. Dada gue juga ga sesek lagi . Kayaknya gue emang udah bener bener ikhlas atas kepergian mereka
"Gimana keadaan kamu ra? " bara bertanya lagi...
Kayaknya gue mau ikutin yang kayak disinetron aja deh. Jadi amnesia. Wah emang bener bener cerdas deh gue
"Kamu siapa
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF RARA (End Season 1)
Fantasía(Transmigrasi series 2) Ratna seorang wanita karir yang kehilangan keluarganya pada saat wisuda, yang memiliki hubungan dekat dengan abang kandungnya Dan rara seorang gadis berseragam SMA yang sangat dibutakan cinta, membenci keluarganya, terutama s...