Berantem

28K 2.8K 48
                                    

BRUGHHHHHHH

Rara yang memang tidak siap, terjatuh dengan keras

"ANJING SIAPA SIH YANG NARO KAKINYA SEMBARANGAN" Rara berteriak dengan kasar

"Eh adek kelas ga tau diri. Mulut Lo dijaga. Dasar cewek gatel" ucap seorang siswi dengan seragam sekolah Yang super ketat Dan bibir merah darah sambil menendang kaki rara

"Aughhh" rintihnya "siapa sih loh, gue ga kenal sama elo, malah seenaknya kasar sama gue"

"gue mira, pacarnya bara. Elu kan si siswi kegatelan Yang tadi pagi boncengan sama bara. Dasar murahan, perebut pacar orang" ia hendak menampar rara, tapi segera ditepis olehnya

Rara berdiri, merapihkan seragamnya Yang kusut Dan rambutnya Yang berantakan. "Yah terus kenapa kalau elu pacarnya bara, gue lebih berhak pada bara" rara berbicara dengan tenang, senyum smirk terpatri di bibirnya. Rara Yang memang aslinya sudah dewasa, menghadapi remaja Yang cemburuan bukanlah hal Yang sulit, justru ia menjadikannya hiburan

Mira pun geram, ia hendak menjambak rambut rara, tetapi rara lebih dulu menjambaknya "Denger yah tante girang, elu kira ini di drama Korea pake segala bully membulli cuma karena cowok. Masih sekolah kelakuan kayak dakjal" rara mendorong mira membuatnya tersungkur dilantai

"SIAL SAKIT GOBLOG. BERANI YAH LUH SAMA GUE. HEI KALIAN JANGAN DIEM AJA. CEPET PEGANG SI PELACUR ITU" Mira berteriak pada dua temannya Yang sejak tadi hanya menonton saja

Kedua temannya mira pun langsung menghampiri rara, masing-masing memegang kedua tangan rara disisi kiri Dan kanan. Kini mira tersenyum meremehkan, mendekati rara Dan menampar pipi rara dengan keras

PLAKKKK

"Ah shittt" umpat rara "Awalnya gue ga mau kasar karena elu masih remaja. Tapi elu keterlaluan. Bahkan sekarang elu berani nampar gue. Masa bodo sama elu masih sekolah, mampus luh sekarang ditangan gue"

Rara menghempaskn kedua tangannya dengan mudah, memukul kedua temannya mira dengan kasar membuat mereka terjatuh. Lalu menghampiri mira Dan menjambak rambutnya. Mira pun tak mau kalah, balik menjambak rambut rara

"Mati luh cewek gatel. Mampus"

"Elu Yang bakal mati tante girang"

Plak plak plak

Kini rara sudah beralih menampar pipi mira dengan kasar. Mira pun tak mau kalah ia menarik kancing seragam rara, membuat tamparan rara melemah, alhasil kini mira Yang balik menampar rara. Kejadian tampar menampar pun tak terelakan

Kejadian itu tidak luput dari pandangan para siswa. Mereka menonton Dan bersorak . Tidak ada Yang berani melerai, mereka takut. Mira adalah anak pemilik sekolah, kelakuannya pun sudah terkenal sebagai pembully, berurusan dengan mira sama saja cari mati.

"RARA" Seseorang berteriak dengan keras, dan segera menghampiri rara. Orang itu tidak sendiri, ia bersama seluruh anggota Luciano. Menghampiri rara dan berusaha melerai pertengkaran itu

"RARA ASTAGA RARA" bara panik. Berusaha memisahkan pertengkaran mereka, tetapi sulit. Jangan menyepelekan pertengkaran perempuan, karena lebih sulit dipisahkan daripada pertengkaran laki laki

Kini rara berputar, mengubah posisi mereka, membuat rara berada diatas. Tubuh rara memang lebih kecil dari mira, tetapi tenaga rara jauh lebih besar dari mira

"Grepppp" seseorang menarik rara dari atas tubuh mira. Bukan bara, dia adalah raka. Awalnya rara ingin marah pada orang tersebut, tetapi seseorang yang rara kenal langsung menghampiri rara dan memeluknya

"Astaga rara kamu kenapa?. Muka kamu lecet. Kamu gapapapa? Apa yang sakit?" rentetan pertanyaan bara lontarkan, pelukannya pada rara pun semakin erat

Rara yang memang tubuhnya hanya sebahu bara, membuat nafasnya tersengal. Ia memukul mukul dada bidang bara. "Abang engap ih" bara pun melepaskan pelukannya

"Maaf, jawab dulu pertanyaan abang" raut khawatir terpampang jelas diwajah bara

"Entar dulu jawabnya. Masalah aku belom kelar"

Rara pun melepaskan pelukan bara dan menghampiri mira. Rara memegang kedua pipi mira , menekannya dengan keras "Aughhh" mira merasakan sakit dikedua pipinya

"Rara" baraa panik

"Abang diem disitu. Gausah kesini. Aku marah kalau abang kesini" perkataan rara membuat langkah bima berhenti. Tidak ada satu orang pun yang berani menghampiri rara sekarang

"Elll lwu rwa rwa" ucap mira dengan tidak jelas, pasalnya kedua pipinya masih dipegang rara

"Iyah kenapa? Kaget"

"Denger yah tante girang yang haus belaian" kini rara tidak menekan pipi mira, tapi membelainya dengan kasar, ekspresi rara pun kini mengejek dan meremehkan

"Gue rara, adeknya bara. Gue ga tau elu pacaran beneran atau enggak sama abang gue, tapi gue pastiin kalau gue ga akan biarin elu deket deket abang gue. Elu gue blacklist dari calon kakak ipar gue, dan kalau bang bara tetep mau sama elo, gue bahkan akan menghilang dari hidup bara sampe gue matii" perkataan rara, kini membuat bara panik

"Enggak ra, enggak. Abang ngga kenal dia, mana mungkin abang pacaran sama dia" bara berucap dengan panik, kini mencoba menghampiri rara

"Aku tau. Abang tetep diem disitu. Ini masalah perempuan. Jangan ikut campur" rara menjawab dengan lembut, tetapi setiap kalimatnya penuh dengan tekanan. Mau tak mau bara diam ditempat..

"Elu dengerkan apa yang abang gue bilang?. Dan denger yah, elu sebagai kakak kelas harusnya mencontohkan yang baik sama adek kelas, bukan malah ngelabarak dan melakukan pembullyan. Dan ini" tunjuknya pada bibir mira yang berlipstik merah

"Elu kira ini di club, pake dandanan menor kayak tante tante girang yang lagi cari berondong" semua orang yang menyaksikan kejadian itu, kini tertawa. Rara tidak tau saja, dandanan ia dulu sebelas duabelas dengan mira

"Sekali lagi gue tekenin. Berani luh macem macem sama gue, dan ngedeketin abang gue. Gue bikin mampus luh" ucap nya sambil menyontohkan adegan menggorok leher

Rara pun segera menghampiri bara dengan manja, mengabaikan mira yang penuh dengan amarah

"Abang ayuk pergi. Aku laper" rara bergelayut manja dilengan bara. Ekspresinya yang seram tadi, berubah menjadi lembut seakan tidak terjadi apa apa sebelumnya

Semua orang dibuat cengoh. Mungkinkah yang mereka lihat kini adalah rara, gadis parasit raka. Rara yang selalu menempel pada raka dan membenci bara, kini berbanding terbalik . Rara justru menempel pada bara, bahkan kehadiran raka pun tidak diperdulikan. Sungguh pemandangan yang aneh

Bara menghela nafasnya sejenak, dan mengelus rambut rara "Iyah, ayuk pergi"

Selepas kepergia mereka, semua mulai berbisik satu sama lain

Itu beneran rara

Gila ko cantik banget

Biasanya dandanannya menor, ternyata dia lebih cantik natural

Berarti yang tadi pagi itu bara sama rara

Rara yang biasanya nempelin raka, sekarang malah kayak anggep raka gaada

Bukannya rara benci bara, tapi kok keliatannya malah manja banget sama bara

Loh liat kan tadi waktu rara ngehajar si mira, gila keren banget

Gue dari awal gasuka sama mira yang suka ngaku ngaku pacaran sama bara, mampus dihajar rara

Eh itu raka gimana, ko dia kayak kesel gitu dicuekin rara

Berarti rara udah gasuka lagi sama raka, gue ada kesempatan dong

Berbagai celotehan terus menerus dilontarkan mereka. Dan topik pembicaraan mereka tidak jauh dari rara, bara, dan raka. Kini kejadian rara menghajar mira pun sudah menjadi trending topik disekolah tersebut. Bahkan ada yang diem diem memvideokan perkelahian itu dan menyebarkannya diforum sekolah

Rara yang biasanya terkenal gosip dengan gadis parasit raka, kini berubah jadi si mungil pemberani

THE STORY OF RARA (End Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang