Bussiness

1.3K 55 0
                                    

09.17 AM

Badan David menegang dan berkeringat, sadar apa yang barusan ia lakukan.
Ia panik, mengetahui bahwa ia baru saja berteriak di tempat rekan bisnisnya.

Bisa-bisa rekan bisnisnya menolak kerja sama dengan David bahkan sebelum David sempat memperkenalkan diri akibat ulah kurang ajarnya tadi.

"Jancoookkk mati aku cokkkk!! Kon kok guoblok se Pid Dapid!!" celanya di dalam hati.

David duduk termenung di sofa Lilium Hotel sambil menyesali kesalahannya. Ia benar-benar panik pekerjaannya akan rusak dan berantakan akibat perbuatannya.

Akhirnya, David memutuskan untuk meminta maaf pada pihak hotel.

Namun ketika ia berdiri, wanita cantik yang tadi menatapnya itu sudah berada tepat di depannya, sedikit terkejut akibat David yang berdiri secara tiba-tiba.

Mata mereka saling menatap.

"Pak David dari perusahaan sabun Rosemary?" tanya wanita itu ramah. David segera mengangguk pelan.

"Saya manajer hotel ini. Kirana Arunika." Kata wanita itu sambil memberikan tangan kanannya. Dengan cepat David pun menjabat tangan wanita yang bernama Kirana itu.

"Saya minta maaf ya bu, soal tadi. Harusnya saya nggak teriak-teriak."

"Lah kenapa minta maaf? Saya justru sangat berterima kasih sama pak David karena sudau membantu saya dari pak-pak tua tadi."

Jantung David berdegup kencang ketika mendengar ucapan terima kasih dari bu Kirana. Apalagi ditambah dengan senyuman segarnya, dan kulit tangannya yang sangat halus.

"Kantor saya ada di lantai tiga. Jadi, mari pak." Undang bu Kirana.

Dengan cepat David segera mengambil tas kerjanya dan mengikuti bu Kirana dari belakang.

"Jadi, bu Kirana kantornya di lantai tiga?" tanya David saat mereka berada di lift.

"Awalnya sih kantor saya di lantai satu. Baru tahun kemarin kantor saya pindah di lantai tiga. Soalnya barang-barang saya kan makin banyak, sedangkan kantor saya di lantai satu itu sudah nggak muat, jadi ruangan saya pindah di lantai tiga deh, mumpung di lantai tiga juga ada ruangan nggak kepakai yang jauh lebih besar dari kantor lama saya." Jelas bu Kirana panjang lebar.
David hanya mengangguk saja mendengarkannya.

Sesampainya mereka berdua di kamar bu Kirana, wanita itu segera mempersilahkan David untuk duduk di sofa besar yang tidak kalah empuk dengan sofa di lobby tadi.

Tidak lama, seorang laki-laki berbaju pelayan datang membawakan David sebuah kopi hitam di atas nampan. Dengan sopan David tersenyum ke arah pelayan tersebut sambil berkata,"Makasih ya mas."

Laki-laki pelayan itu membalas senyuman David sebelum keluar dari ruangan.

"Jadi, pak David, boleh saya tahu terlebih dahulu soal perusahaan anda?" tanya bu Kirana yang kini sudah duduk di depan David.

David pun segera mengeluarkan berbagai berkas dari dalam tasnya dan memberikannya pada bu cantik Kirana.

"Perusahaan saya, sabun Rosemary berdiri 6 Juni, lima tahun yang lalu, dengan kantor pusat di Surabaya. Selama lima tahun ini, kami sudah bekerja sama dengan lebih dari sepuluh hotel, lebih tepatnya 14 hotel di seluruh Indonesia. Sembilan di sekitar Jawa Timur, dan lima di Bali. Pada tahun ini kami mencoba untuk bekerja sama dengan hotel di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Hotel ini salah satunya."

Selama David menjelaskan, bu cantik Kirana terus menatap matanya, membuat David dua kali lebih panik dari seharusnya.
Setelah cukup banyak menjelaskan, bu cantik Kirana kini melihat berkas-berkas yang diberikan David.

Hotel's ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang